Dream #14

37 9 0
                                    

"Apa? Kalian akan menikah bulan depan? Benarkah ini? Kau tidak bercanda 'kan deer?"

Se Hun terlihat berbinar saat Chan Ra bercerita tentang keputusan sepihak Lu Han. Chan Ra mengerucutkan bibirnya.

"Aku kesal. Dia memutuskan semua ini secara sepihak tanpa memberitahuku dulu. Laki-laki gila!"

Chan Ra masih setia mempoutkan bibirnya. Wajahnya benar-benar terlihat sangat kesal.

"Lalu apa masalahnya? Aku yakin kau tidak bisa berbuat apa-apa kali ini. Woahh~ kau akan menjadi kakak iparku. Ini berita bahagia."

Bertolak belakang dengan Chan Ra, Se Hun justru terlihat begitu senang. Samapi ia tak henti-hentinya tersenyum.

"Ck, menyebalkan! Seharusnya dia bertanya dulu apa aku sudah siap atau belum. Bukannya seperti ini!"

Chan Ra mengomel dengan tangan yang ia pukul-pukulkan ke meja. Ia masih tidak habis pikir dengan pemikiran Lu Han.

"Persetan dengan perasaan mu pada Lu Ge. Yang penting aku senang. Aku akan membuat pernikahan itu berjalan dengan lancar. Apapun caranya."

Se Hun egois. Matanya menerawang jauh memikirkan cara agar sahabatnya kali ini tidak akan menolak kakaknya.

Iya, Se Hun begitu antusias dengan pernikahan mereka-Lu Han&Chan Ra-. Se Hun benar-benar ingin Chan Ra menjadi kakak iparnya karena ia yakin Chan Ra bisa menjaga Lu Han.

Chan Ra adalah hidup Lu Han dan Lu Han adalah hidup Se Hun. Ia begitu menyayangi kakaknya, jadi apapun yang membuat Lu Han bahagia Se Hun pasti akan melakukannya.

Meskipun Lu Han sering berlaku kasar padanya, tapi itu karena Lu Han sangat mencintai Chan Ra. No problem. Ini juga agar Lu Han tidak terus terjerat dalam kesalah pahaman.

"Tidak ada gunanya bicara denganmu," Chan Ra berdiri dari duduknya dan melenggang pergi. Tak lupa dengan raut wajah kesal dan kerucutan di bibirnya. Se Hun hanya terkikik.

Kembali Se Hun terdiam. Memikirkan kejadian kemarin saat kakaknya dan Chan Ra bertengkar di roftoop. Chan Ra terlihat begitu takut dengan kesalah pahaman ini. Ia terlihat begitu serius meyakinkan Lu Han. Seakan ia tidak mau Lu Han salah paham dengan perasaannya.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan gadis itu. Apa jangan-jangan Chan Ra mulai menyimpan rasa untuk Lu Han. Tapi, ah Tuhan. Pikiran Se Hun berkecamuk. Ia harus bertanya tentang bagaimana perasaan Chan Ra yang sebenarnya.

Perlahan, Se Hun mulai merapikan buku-bukunya dan berdiri. Belum sempat ia melangkahkan kaki, seorang Lu Han tiba-tiba muncul di depannya membuat Se Hun sedikit berjengit.

"Lu Ge. Kau mencari Chan Ra? Dia baru saja pergi," Se Hun memulai pembicaraan. Ia tau jika Lu Han pasti mencari kekasihnya.

"Aku tahu," Lu Han menjawab dan menghela nafas sejenak.

"Kau sudah tahu kan jika aku akan menikah dengan Chan Ra?" tanya Lu Han dengan raut muka dingin. Padahal ia sedang berbicara dengan adik kandungnya sendiri. Benar-benar.

Se Hun mengangguk mantap, "Iya aku tau Ge."

Se Hun tersenyum sumringah.

"Lalu bagaimana perasaanmu?"

Masih dengan wajah dinginnya, Lu Han menatap manik mata Se Hun begitu dalam. Mencoba mencari kejujuran disana.

"Sangat senang. Karena Chan Ra akan menjadi kakak iparku," Se Hun mengatakannya dengan jujur. Dan benar, Lu Han tidak menemukan kebohongan di sorot matanya. Yang ada hanya tatapan berbinar Se Hun untuk kakaknya.

"Begitukah?" Lu Han bertanya lagi mencoba memastikan ucapan Se Hun.

Se Hun mengerucutkan bibirnya. Jengkel karena kakaknya masih dalam pengaruh kesalah pahaman. Ia kesal karena Chan Ra membuatnya menjadi umpan.

"Terserahlah. Kau menyebalkan!" Se Hun berlalu pergi begitu saja.

Lu Han memandang punggung adiknya yang semakin menjauh dengan perasaan yang sulit diartikan.

To Be Continue

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang