Dream #5

43 12 4
                                    

Keesokan harinya, di kediaman keluarga Lu terjadi pertengkaran kecil saat sarapan berlangsung. Siapa lagi jika bukan Lu Han dan Chan Ra. Mereka selalu bertengkar setiap saat. Itu dikarenakan Lu Han yang terlalu over dan meraka yang sama-sama keras kepala. Dan jangan lupakan satu hal. Mereka sama-sama menyebalkan.

"Kenapa kau kembali ? Kenapa tidak dibeijing saja. Aku pasti akan sangat bahagia jika kau tidak kembali."

Uhuk~ Uhuk~
Lu Han tersedak sesaat mendengar ucapan Chan Ra. Ia memelototi Chan Ra tapi dengan tanpa dosa Chan Ra mengabaikan Lu Han.

"Jadi kau tidak ingin aku kembali ?"

Lu Han menatap Chan Ra dengan nanar. Hatinya terasa nyeri saat Chan Ra selalu ingin jauh darinya.

"Iya, tentu saja. Siapa yang ingin dekat-dekat dengan bad boy sepertimu ?"

Lu Han bungkam. Ia tak tau apa yang harus ia katakan. Selalu seperti ini. Lu Han tau apa maksud Chan Ra.

"Asal kau tau saja, selama kau di Beijing aku merasa bebas. Tidak ada yang mengekangku, tidak ada yang mengomeliku, dan tidak ada yang berbuat mesum padaku."

Chan Ra menoleh dan balik menatap Lu Han.

"Dengar, aku tidak suka padamu. Kau tau itukan."

Kalimat yang selalu Chan Ra katakan berkali-kali. Namun, bukan Lu Han namanya jika ia terlalu mengambil hati atas ucapan Chan Ra. Ia paham betul jika Chan Ra tidak suka padanya. Tapi Lu Han tidak pernah putus asa untuk mengambil hati gadis cantik yang sudah duduk manis didalam rongga hidupnya.

Chan Ra selalu mengatakan semuanya, tapi Lu Han tidak pernah mendengarkan Chan Ra. Saat ini juga, Lu Han hanya menganggap omongan Chan Ra seperti angin lewat. Chan Ra sudah paham betul dengan ekspresi Lu Han sekarang. Ekspresi yang selalu Lu Han tunjukkan saat Chan Ra berkata bahwa dia tidak menyukainya.

"Jangan berkata omong kosong. Suatu saat nanti, kau akan bertekuk lutut di hadapanku." Ucap Lu Han penuh percaya diri.

"Kau yang berkata omong kosong. Bahkan dalam mimpimu saja aku tidak akan pernah bertekuk lutut padamu." Balas Chan Ra dengan angkuh.

Chan Ra berdiri dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan Lu Han.

"Kita lihat saja, siapa yang akan menang dalam permainan ini."

Lu Han tersenyum sinis dan melanjutkan sarapannya dengan tenang.

To Be Continue

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang