***
Revina sudah berada dikamarnya saat tengah malam.
Merebahkan tubuh dikasur empuk nya, ia kembali teringat dengan pembicaraan nya dengan Alden tadi.Flashback on.
"Tapi Na, Apakah sudah tidak ada kesempatan lagi? kesempatan untuk kembali bersama?"tanya Alden penuh harap.
"Aku rasa sudah tidak ada lagi kata kesempatan Al, karna memang semua nya sudah berakhir sejak dulu dan aku juga tidak mau mengulangi nya lagi. Mengulangi kisah yang sama!" Tekan Revina.
Alden terdiam menatap Revina putus asa.
Ini lah akibat yang harus ia terima karna perlakuan nya dimasa lalu.Alden menghela nafas panjang nya.
"Kalau gitu apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk menjadi teman mu Na? setidak nya aku dan kamu masih bisa bersama walau hanya sebatas teman."
"Tentu, dengan senang hati! kita akan berteman mulai saat ini sampai selamanya." Ujar Revinamenyetujui.
"Akhir nya walau semua nya tak berakhir seperti yang ku inginkan tapi setidak nya aku masih bisa memulai semua nya dari awal" batin Alden tersenyum
"Yaudah Al gue pamit pulang ya, bye!"
Revina melangkah pergi meninggalkan Alden yang melambaikan tangan nya.
"Bye,princess Nana"ucap nya pelan.
Flashback off.
Revina beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya lalu berlalu tidur.
***
Pagi menyingsing gadis ini masih saja terlelap dalam tidur nya.
Namun ketika ia masih asyik bergulat dengan mimpi nya secercah cahaya masuk kedalam pejaman kedua mata nya.
Yang membuat ia langsung menarik selimut sampai menutupi wajah nya.Seseorang yang tengah menyingkap gorden jendela kamar tampak terkekeh melihat tingkah gadis itu yang tak ingin bangun, lantas saja ia mendekat dan mengguncang pelan bahu nya.
"Rania bangun! hey! bangun ayo udah pagi ini!" Ujar Natha.
"Sebentar lagi Ma, lima menit lagi" gumam Rania tak sadar jika yang mencoba membangunkan nya adalah Natha bukan mama nya.
Natha kembali terkekeh pelan mendengar ucapan Rania dibalik selimut tebal itu.
"Aku Natha loh bukan mama kamu!" Bisik Natha di telinga Rania.
Beberapa detik berlalu dengan keheningan, sampai akhirnya Rania terkesiap lalu bangun begitu saja dari tidurnya.
Ia menatap sekeliling kamar lalu terakhir pandangan nya jatuh kepada Natha yang berada disebelah nya."Morning putri tidur" sapa Natha tersenyum.
"Ngapain kamu disini?" Tanyanya linglung.
"Bangunin putri tidur yang tidur nya udah kayak kebo." ledek Natha tertawa.
"Aish! rese ya!" Rania memukul Natha dengan guling yang berada disamping nya.
"Ampun.. ampun..haha.." mohon Natha sambil tertawa.
Rania yang kesal terus saja menghujami Natha dengan pukulan guling nya.
Natha mencoba menghindar dengan cara beranjak dari kasur Rania,
Rania yang masih tak terima juga langsung mengikuti Natha.
Namun sayang, selimut yang masih membelitnya membuat nya terserimpat oleh selimut itu sendiri yang mengakibatkan keseimbangan nya goyah.Rania jatuh tepat dipelukan Natha, akan tetapi Natha yang kurang bisa mengimbangi akhirnya terjatuh dengan posisi Rania menimpa tubuh Natha.
"Aduh!" Natha mengaduh membuat pejaman Rania terbuka, dan seketika tatapan mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Rania
Teen Fiction"Aku membenci diriku yang terlalu lemah untuk menjadi wanita Mu!!" Rania "Karna kamu takdirku! Maka sebesar apapun halangan nya aku tetap akan menjadi milik Mu!" 13 juni 2016.