sembilan

245 15 1
                                    

Pagi ini Rania sudah berada didapur untuk membuat sarapan, ia sekarang sudah memakai seragam sekolah nya yang diminta dari adik nya semalam.

Rania menaruh nasi goreng yang baru selesai ia masak diatas meja.

Rania melepas celemek yang berada ditubuh nya dan berniat untuk membangun kan Natha.

Namun, Natha datang tepat ketika Rania akan beranjak.

"Kamu sudah bangun? padahal tadi aku mau bangunin kamu." Ujarnya setelah Natha duduk dikursi.

"Aku buat nasi goreng buat sarapan, aku harap kamu suka." ucap nya lagi.

Natha hanya mendehem.

Rania duduk di kursi yang berhadapan dengan Natha.

"Kamu semalam pulang jam berapa?" Tanya Rania lagi.

"Jam sebelas"

"Malam banget, emang kemana aja?"

"Gak kemana-mana"

"Oh."

Semalam memang Rania sudah tidur duluan sebelum Natha pulang.

Setelah beberapa menit makan dalam keadaan hening, akhir nya Rania sudah lebih dahulu menyelesaikan sarapan nya sedangkan Natha baru saja makan sedikit.

Rania berdiri bersiap mencuci piring kotornya.

"Piring nya taruh aja dimeja biar aku yang nyuci, kamu siap-siap berangkat aja" ucap Natha.

"Gak apa-apa kok biar sekalian aku yang nyuci." Jawab Rania tak ingin merepotkan.

"Kamu udah buat sarapan nya tadi, jadi biar aku yang beresin lagipula aku udah biasa."

Natha lalu bangkit dan mengambil piring kotor yang berada ditangan Rania dan menaruh nya dimeja.

"Udah gih sana berangkat."

"Tapi,"

"Gak apa-apa"

Rania tak memiliki pilihan lagi selain mengangguk pelan lalu beranjak pergi.

"Ran!" Seru Natha saat Rania sudah berada di ambang pintu.

Rania menoleh dan Natha berjalan mendekat kearah Rania.

"Nih, uang jajan untuk kamu."ucap Natha setelah mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompet nya.

"Gak usah, aku ada kok." tolak Rania halus.

"Gak apa-apa, kamu sekarang itu tanggung jawab aku. Jadi kalau ada apa-apa sama kamu itu jadi urusan aku."ucap Natha yang kemudian memberikan uang ketangan Rania.

"Makasih ya aku jadi gak enak ngrepotin kamu terus."

"Gak apa-apa kok."ucap Natha tersenyum lalu mengacak poni depan Rania gemas.

"Perlu aku anterin kesekolah nya?" Tawar Natha lagi.

"Gak usah! aku bisa sendiri ." Tolaknya langsung.

"Yakin?"

Rania mengangguk meyakinkan.

"Yaudah hati-hati ya"

"Iya,yaudah aku berangkat ya."

"Iya."

Rania lalu berbalik dan pergi berlalu dari hadapan Natha.

***

Rania sudah berada di kelas nya, ia sekarang sudah duduk bersama salah satu sahabat nya.

"Rania, aku mau curhat dong." ucap Occa dengan wajah yang sudah ditekuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang