"Aku malu soo, kenapa dia melakukan hal tadi".
"Melakukan apa. Kau seperti wanita yang di perkosa om om".
Jadi kyungsoo tidak tahu kejadian di koridor. Syukurlah.
"YAKKK.... Baekhyun-ah apa perasaanmu saat berciuman dengan prince Chanyeol". Aish.. Sial, tidak sekalian berteriak saja dengan speaker.
"Lulu".
"BAEKHYUN. KAU". Lihatlah kyungsoo sampai menggeleng.
"Kau berhasil. KYAAAA".
Hah. Ternyata tidak jauh berbeda dengan luhan. Ugh
.
"Bagaimana".
"Aku tidak". "Kronologisnya".
"Kurasa jika ku ceritakan bisa jadi bahan bullyan untuk kalian".
"Tidak. Tidak. Baiklah biar aku yang menjawabnya, aku ada di tempat kejadian waktu itu......"
"Wow.. Belum mengenal saja sudah berciuman. Apalagi".
Baekhyun menyumpal mulut kyungsoo dengan bulgogi.
"Jangan mengada ngada. Itu tidak mungkin".
Lebih baik hentikan obrolan ini sekarang. Daripada muka baekhyun semakin merah terbakar.
.
.Baekhyun lagi tenangnya berjalan sambil ngemil keripik kentang di taman kota.
Tapi seseorang memanggilnya. bisakah baekhyun memuntahkan keripiknya saat ini juga. Di sini
"Park Chanyeol". Ada di depan Baekhyun.
"KAU."
"Tunggu!. Aku tahu aku salah, jadi kumohon maafkan aku".
'Itu first kissku. Eommaaaa'
"Aku memaafkanmu jadi pergilah". Baekhyun pergi begitu saja, mulutnya komat kamit mengucapkan sumpah serapah pada makhluk jangkung yang baru saja ia tinggalkan.
Tunggu!??
Bukanah ini kesempatan yang baik.
Ia berbalik. Menghadang Chanyeol yang ingin pergi.
"Kurasa. Maaf belum cukup..
"Tapi kau sudah memaafkanku"
..untuk mengembalikan ciuman pertamaku". kau tahu, karna itu hal yang sangat penting bagi remaja sepertiku batinnya.
Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. "Aku".
"Tolong jadilah kekasihku".
"Apa!!!???. Jadi kau menyukaiku"
"Tidak. Merasakannya saja belum, ini hanya pura pura. Ku mohon".
Sebenarnya siapa yang salah, siapa yang memohon di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince For HIM [COMPLETE]
FanfictionKarena perandaiannya sendiri. Baekhyun jadi harus memiliki pria dengan kriteria yang dia inginkan. Itu mudah, tapi pria dengan kriterianya di sekolah hanya ada satu. Yang selalu ia andaikan. Andai. Andai.. "Andaikan? Aku tak mengatakan andai, semua...