[Chapter 6] - Bolos Sekolah?

1.8K 160 6
                                    

Hari ini adalah hari senin, dan murid² benci hari senin. Mereka berharap hari ini tidak ada pelajaran sama sekali. Hina sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah, Koeun dan Herin sudah berangkat daritadi, tinggal Hina dan Lami yang masih di dorm. Terdengar ada seseorang mengetuk pintu, Lamu pun menghampiri sumber suara.

"Mark oppa?

Mark mengajak Lami untuk berangkat ke sekolah bersama. Tetapi Lami mengkhawatirkan Hina. Hina pun menghampiri Lami dan Mark.

"Gwaenchana, kalian berangkat saja, nanti aku menyusul."

"Gomawo unnie, hati² dijalan. Byeee"

Setelah kepergian Lami dan Mark, sekarang saatnya untuk Hina berangkat, tidak lupa ia mengunci pintu dorm. Betapa kagetnya Hina saat melihat Jaemin di depan pagar dorm-nya.

"Hei pabo! Kau tidak berangkat sekolah?"

"Aku menunggumu, ayo ikut aku!" . Jaemin menarik tangan Hina untuk mengikutinya.

"Yak! Kau mau membawaku kemana?! Ini bukan arah ke sekolah!"

Teriak Hina di pinggir jalan, masa bodoh orang² sekarang mau menganggapnya orang gila gara² berteriak di pinggir jalan.

"Bolos sekolah."

Jaemin POV
Hari ini aku sedang malas sekolah, aku ingin membolos tapi dengan siapa?
Yang lain sudah berangkat, dan aku melihat Hina... Sepertinya ia mau berangkat ke sekolah, mendingan kuajak saja dia.

"Yak pabo! Kenapa kau mengajakku membolos? Kenapa tidak orang lain saja? Kenapa harus aku? Kenapa?!"

"Sudah diam!"

Bis tujuan kita datang , kami segera menaikinya. Ku lihat Hina memasang earphone-nya dan mendengarkan lagu. Di perjalanan kita sibuk dengan aktivitas kita masing². Tidak butuh waktu yang lama, sampailah kita di tempat tujuan. Aku mengajaknya ke Myeongdong hanya sekedar untuk jalan² dan mengusir rasa bosan.

#Myeongdong

Disini ramai sekali, jadinya ku gandeng saja tangan Hina. Hina menatapku aneh seolah ia bertanya. 'Kenapa kau menggandengku?'

"Kau masih anak², kalau hilang siapa yang repot? Aku jugakan."

Ucapku, Hina hanya menatapku kesal. Agar ia tidak sebal aku mengajaknya untuk mencari makanan di sekitar sini.

"Hina? Kau coba ini." . Ujarku sambil menyodorkan makananku.

"Apa itu?" . "Ini tteokbokki, cobalah.."

Aku menyuapinya dan saat ia memakannya ....

"Uhukk.. Aaaa ini pedas sekali."

"Hahaha..". Aku tertawa melihat wajahnya yang sedang kepedasan. Hina memukulku sambil meminta air, aku pun pergi mencarikannya air.

"Ini minumlah."

Aku menyodorkan minuman tersebut, dengan cepat ia meminumnya. Aku tertawa melihat tingkahnya itu. Hina hanya menatapku sinis. Tapi itu tatapan yang lucu, bagiku.

Hina POV
Ini pertama kalinya aku mencoba tteokbokki, dan itu pedas sekali. Jaemin pabo pasti sengaja mengerjaiku, dasar!.

"Kenapa kau ketawa?". Tanyaku sambil memukul kakinya.

"Aw.. Sakit tahu! Maafkan aku.. Aku ajak kau beli bbopki deh, mau?"

"Apalagi itu? Aku tidak mau kalau pedas."

"Tidak, ayo.."

----

Sudah seharian kami berkeliling Myeongdong, kami memutuskan untuk pulang tetapi sebelum kembali ke dorm Jaemin mengajakku ke taman dekat dorm. Aku memilih duduk di ayunan sambil memakan es krim-ku.

"Haa... Gomawo Jaemin-ah aku senang sekali hari ini."

Aku dan Jaemin saling pandang dan tersenyum. Jaemin berjalan ke arahku dan berlutut di hadapanku, aku hanya menatapnya aneh. Ada apa dengan anak ini? Semakin hari semakin aneh.

"J-Jae.. Jaeminn? Kau ngapain?"

Chu~

Author POV
Jaemin berlutut dihadapan Hina. Chu~. Jaemin menyium pipi Hina, Hina kaget atas perlakuan Jaemin kepadanya. Jaemin menjauhkan wajahnya dari Hina, jujur ia tidak mengerti apa yang sedang ia lakukan. Hina yang kaget langsung memegangi pipinya, dan meninggalkan Jaemin sendirian.

"Hinaa!???"

----

Sedari tadi setelah pulang jalan² dengan Jaemin, Hina berdiam diri di kamar. Koeun, Herin dan Lami sudsh mengetuk pintu kamar Hina berkali-kali tetapi tidak di respon oleh Hina.

"Hina kenapa sih? Habis pulang jalan² dengan Jaemin langsung mengurung diri di kamar?"

Tanya Koeun kepada adik²nya. Lami dan Herin menggeleng tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Unnie ayo makan?"

Ajak Lami, tetapi tetap tidak di respon oleh Hina. Sekarang giliran Herin yang turun tangan.

"Unnie? Hina unnie? Ayo keluar, kau belum makan malam."

"Sudah biarkan dulu. Kalau sudah tenang mari kita tanya kepadanya."

Hina POV
Aku tidak habis pikir, kenapa Jaemin melakukan itu kepadaku? Aku masih kepikiran kejadian di taman tadi. Jujur! Aku kecewa kepadanya. Aku meraba gelang biru pemberian dari Jaemin waktu itu.

"Hikss.. Kenapa kau begitu kepadaku, Jaemin-ah?"

Jaemin POV
Aku merasa tidak enak kepada Hina, saat itu aku dalam keadaan tidak sadar.

Aku sungguh minta maaf Hina.. Sepertinya ... Aku sudah mulai menyukaimu.

TO BE CONTINUE...

SELAMAT MEMBACA😘

[ Jaemin - Hina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang