[Chapter 8] - I Like You!

1.6K 148 15
                                    

Hina sedaritadi memikirkan perkataan Jaemin di taman sekolah tadi.

'Apa benar ia membenciku?'

Itulah pertanyaan yang ada dibenak Hina. Jika Jaemin membencinya berarti pupus sudah harapan Hina untuk menyukai Jaemin lagi, otomatis mulai sekarang ia harus mengubur dalam² perasaannya kepada Jaemin. Hina yang daritadi melamun, kaget karena keberadaan Koeun di sebelahnya.

"Unnie! Kau mengagetkanku saja."

"Maaf. Hina bantu aku ya, belikan bahan² yang kurang di supermarket dekat dorm, oke?"

"Kenapa tidak Lami atau Herin?"

"Lami harus belajar besok ia ulangan. Dan Herin tidak tahu kemana, dan akuuu... aku harus memasak. Dan disini yang tidak ada kerjaan hanya kau jadi aku menyuruhmu. Ayo sekarang berangkat, cepat!"

Koeun memberi daftar belanjaan kepada Hina dan mendorong Hina agar cepat pergi ke supermarket. Bahan yang diperlukan cukup banyak , membuat Hina kesusahan membawanya.

"Mau ku bantu?". Tawar seorang namja.

"Jeno? Boleh, jika tidak merepotkanmu."

Jeno menggeleng dan mengambil satu kantong plastik dari tangan Hina, dijalan mereka membicarakan sesuatu yang tidak penting, dan saat Jeno menanyakan satu hal, Hina tidak berani menjawabnya.

"Ada apa kau dengan Jaemin?"

"Maaf jika pertanyaanku membuatmu tidak nyaman, tidak usah kau jawab kalau begitu."

Sampailah mereka di dorm, Hina berterima kasih kepada Jeno. Jeno tersenyum dan berpamitan untuk kembali ke dorm.

Hina POV
Aku meminta izin kepada Koeun unnie keluar sebentar setelah makan malam, aku melihat pemandangan malam hari, aku rindu dengan keluargaku yang berada di Jepang. Aku jalan² ke taman dekat dorm, dan kenapa aku harus bertemu dengan Jaemin?

Kenapa aku harus bertemu dengannya? Aku kan lagi proses move on darinya. Langsung saja aku membalikan badanku dan pergi.

"Hina?!"

Jaemin... Kenapa kau memanggilku? Tapi bodohnya kenapa aku berhenti? Aku membalikkan badanku menghadapnya dengan wajah datar. Aku bisa melihat wajah Jaemin yang sedang sedih itu.

"Aku minta maaf soal kemarin, aku dan Yeri noona.. kami tidak ada hubungan apa², sungguh."

Sebenarnya aku mau memaafkannya😞 ahhh tidak² masa aku langsung memaafkannya? Jaim dong!

"Untuk apa kau minta maaf padaku? Aku bukan siapa²mu, dan kau bukannya membenciku?"

"Soal itu.. anu.. aku t-tidakk... aku."

"Sudahlah. Sampai kapanpun kau akan tetap menganggapku sebagai musuhmu. Aku tahu itu Jaemin-ah, sudah tidak usah dibahas. Sudah malam aku pulang dulu."

Baru beberapa langkah aku hendak pergi, Jaemin memanggilku dengan suara lumayan keras. Untung disini sepi.

"Hina?! AKU SUKA PADAMU!"

Deg.

'Apa? Jaemin suka padaku? Atau telingaku yang bermasalah?"

Jaemin POV

"Hina?! AKU SUKA PADAMU!"

Aku sudah tidak bisa memendam perasaan sukaku kepada Hina. Masa bodo jika ada orang yang mendengarkanku, yang penting aku sudah mengungkapkannya.

"Aku tahu, pasti kau menganggap omonganku barusan hanya lelucon. Tapi itu tidak benar, aku menyukaimu, aku berkata jujur, Hina!"

Hina tidak menggubrisku sama sekali.

"Aku minta maaf dengan omonganku tadi siang yang membuatmu sedih. Aku sebenarnya cemburu melihatmu dengan Donghyuk kemarin di atap gedung."

Aku rasa Hina tidak memperdulikan omonganku, tapi aku salah ternyata ia kembali dan memelukku, sontak saja aku membalas pelukannya.

"Aku juga menyukaimu Na Jaemin, maaf jika kemarin aku cemburu melihatmu dengan Yeri unnie."

Aku melepas pelukannya dan melihat matanya, tidak ada kebohongan. Dia benar² menyukaiku.

"Ku kira kau menyukai Donghyuk."

Hina tersenyum dan menggeleng. Aku merasa lega karena akhirnya kita tahu perasaan kita satu sama lain. Karena hari sudah semakin malam, aku mengajaknya untuk kembali ke dorm.

"Tanganmu dingin Hina."

Aku menarik tangan Hina dan memasukkannya ke saku jaket ku. Otomatis jarak kita semakin dekat😈 Aku dapat melihat pipinya yang merah seperti kepiting rebus hahaha...

"Jaemin... Aku malu."

"Ehemm..."

"Kalian sedang apa?"

Hina menarik tangannya dari saku jaketku. Saatku lihat ternyata itu adalah Mark hyung, Donghyuk dan Jisung. Aisshhh.. Mengacaukanku saja mereka.

"Kalian pacaran ya?"

"Atau kalian sedang PDKT? Beritahu kita!"

"Apa jangan² kali-"

"Tidak!"

Ucapku dan Hina bersamaan, aku memotong pertanyaan Jisung. Kami malas karena harus mendengar pertanyaan mereka bertiga, yang pasti tidak ada ujungnya itu. Daripada ditanya lebih jauh, aku menyuruh Hina untuk masuk ke dalam dan menyuruhnya untuk beristirahat.

"Kau masuklah Hina."

"Hei! Jawab pertanyaan kita!"

Mark-hyung menatapku kesal, tapi aku tidak menghiraukannya. Biarkan saja ia begitu, pasti lama² kembali seperti semula. Aku tahu seorang Mark Lee. Karena sudah larut malam aku mengajak mereka bertiga kembali ke dorm.

"Goodnight Hinaa..."

TO BE CONTINUE...
YANG KELUAR DI OTAK GUE CUMA BEGINIAN. SO, DIBACA AJA YAAAA

[ Jaemin - Hina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang