[Chapter 7] - Jealous

1.6K 147 7
                                    

Mark, Jisung, Jeno dan Donghyuk sedang fokus melihat acara TV favorit mereka. Yaa.. Jaemin memang sengaja tidak gabung dengan mereka, sejak kejadian di taman ia sering menyendiri di kamar. Semua member penasaran apa yang sedang terjadi dengan Jaemin sekarang.

"Mark-hyung? Ada apa dengan Jaemin, kenapa akhir² ini ia suka menyendiri?"

Tanya Jeno, tetapi Mark hanya mengangkat bahunya tidak tahu, dan melanjutkan aktivitasnya yaitu sms-an dengan Lami. Jika Mark sudah sms.an dengan Lami, ia seperti orang lupa dunia, ia tidak akan memperdulikan siapa pun.

"Hei Marklee! Diantara kita yang paling dekat dengan Jaemin kan, kau? Jadi coba tanyai dia."

"Kau dan aku tua.an aku, Donghyuk-ah!"

Donghyuk hanya terkekeh kecil melihat Mark yang menatapnya sinis.

"Apa karena Hina noona?"

Jisung angkat bicara, membuat semua member menatapnya bingung. Mark yang tidak mengerti hanya mengernyitkan dahinya.

"Kenapa Hina?"

"Soalnya kemarin aku lihat Jaemin hyung bolos sekolah dengan Hina noona."

"Jinjjayo?!"

Jaemin POV
Hari ini aku tidak melihat Hina sama sekali kemarinpun juga sama, aku bertanya kepada Herin dan Lami katanya ia sakit selama 2 hari. Saat pulang sekolah nanti aku akan menemuinya di dorm.

----

Bel pulang berbunyi, aku pun bergegas untuk pergi menjenguk Hina. Dijalan aku melihat Yeri noona, sepertinya ia sedang kesusahan. Ditangannya ada buku yang ia bawa, lumayan banyak. Mungkin karena terlalu banyak, buku tersebut jatuh. Langsung saja aku menolongnya.

"Noona, sini kubantu."

Hina POV
Aku bosan di rumah, Koeun unnie menyuruhku untuk beristirahat di dorm. Ha.. Lebih baik aku keluar mencari udara segar. Aku berjalan pelan², dan di depan sana aku melihat Jaemin? Dia sedang bersama Yeri unnie..

'Mereka sedang berpegangan tangan?'

Saat melihatnya, dadaku terasa sesak, air mataku menetes melihat pemandangan di depan.

"Jaemin?".

"Hi..Hinaa?"

Lebih baik aku pergi daripada menangis disini.

Donghyuk POV
Ahh.. Capeknya selesai latihan. Jeno kemana? Kenapa tiba² ia menghilang? Katanya ia ingin kembali ke dorm sebentar, tetapi sampai sekarang belum kembali. Terpaksa aku harus mencarinya

Hikss.. Hikss..

'Omo! Suara siapa itu? Disini sepi, jangan².. Hantu? Ah tidak mungkin siang² ada hantu.'

Aku memberanikan diri untuk mendekati sumber suara tersebut.

"Hina? Kau Hina, kan?". Aku mendekatinya, tunggu.. Kenapa ia menangis?

"Hina? Kau kenapa menangis?"

"Aku.. Aku tadi melihat Jae-Jaemin dengan Yeri unnie hiks.."

"K-Kau.. Menyukai Jaemin?"

Tanyaku berhati-hati, dan dia mengangguk.

"Ne.. Aku menyukainya."

Author POV
Jaemin berlari mengejar arah Hina pergi, tapi ia sudah kehilangan jejak Hina. Jaemin pun ingat tempat yang Hina suka kunjungi, atap. Jaemin naik ke atap gedung. Sesampainya disana, Jaemin melihat Hina sedang dipeluk seseorang. Jaemin memperjelas penglihatannya dan..

'Bukankah itu Donghyuk?'

Seketika dada Jaemin sesak melihat pemandangan tersebut, ia menyandarkan tubuhnya di tembok.

"Ternyata kau menyukai Donghyuk."

----

Keadaan Hina sudah membaik, ia sudah bisa masuk sekolah. Di jalan ia bertemu Jaemin, Hina menyapanya dan berniat mengajaknya berangkat bersama. Tetapi Jaemin hanya meliriknya sebentar lalu melanjutkan jalannya. Hina yang dicueki, hanya menatap Jaemin aneh.

----

Bel istirahat berbunyi semua murid bergegas keluar kelas. Keoun yang melihat Hina keluar pun menyusulnya untuk mengajaknya ke kantin bersama.

"Hina? Ayo ke kantin?"

"Kau saja yang ke kantin, aku ada urusan. Mian."

"Hmm.. Baiklah."

Hina mencari keberadaan Jaemin di atap tidak ada, ia pergi ke taman dan benar Jaemin ada disana, Hina pun menghampirinya.

"Kenapa?".

Tanya Jaemin jutek, sambil melepas earphone-nya. Hina duduk disebelah Jaemin, ia tersenyum tetapi Jaemin hanya menatapnya datar.

"Jaemin aku mau tanya. Kenapa kau mendiamiku?"

Jaemin tidak menjawab pertanyaan Hina, ia hanya asik memainkan ponselnya. Hina yang kesal, merampas ponsel Jaemin.

"Kembalikan ponselku! Okay.., kau mau tau kenapa aku mendiamimu? Karena aku membencimu Hina chan, puas?!"

Jaemin merebut kembali ponselnya dan pergi meninggalkan Hina. Sebenarnya Jaemin tidak benar² pergi, ia memperhatikan Hina di balik pohon. Ia melihat Hina yang sedang menunduk sedih karena perkataannya yang bisa di bilang cukup kasar. Jaemin hanya bisa menyesali perbuatannya tersebut.

"Mianhae Hina~yaa."

TO BE CONTINUE...

NIH CERITA MURNI DARI OTAK ANE SENDIRI, KAGAK PLAGIAT POKOK.NYA, KALO SAMA MAAFKAN.

TY😂

[ Jaemin - Hina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang