[Chapter 12] - I LOVE YOU

1.3K 129 8
                                    

Seorang yeoja sedang duduk di halte bis sendirian, sedaritadi ia menengok ke kanan dan ke kiri, berharap yang ia tunggu segera datang.

Tap.

Gelap..

Hina kaget karena seseorang menutupi matanya. Tanpa berfikir panjang ia tahu pasti ini ulah Jaemin. Dan yap! Itu adalah Jaemin.

"Kau sudah menunggu lama?"

"Hmm lumayan."

"Maaf aku terlambat soalnya aku tadi mampir ke toko bunga."

Jaemin memberikan setangkai bunga mawar kepada Hina, diambilnya bunga tersebut lalu di ciumnya bunga tersebut.

"Gomawo~"

"Bis-nya sudah datang , ayo!"

Jaemin menggandeng tangan Hina memasuki bis tersebut. Di dalam bis banyak sekali orang membuat Jaemin dan Hina tidak dapat tempat duduk, otomatis mereka harus berdiri sampai tempat tujuan. Melihat Hina yang berdesak-desakan dengan orang, Jaemin menarik tangan Hina membuat jarak diantara mereka kurang dari 5cm.

"Jaemin kau apa² an sih?"

"Ssstt.. Sebentar saja seperti ini."

"Tapi aku malu dilihat orang, Na Jaemin."

"Biarkan saja kalau mereka melihat kita."

"JAEMIN!"

"Sudah diam, chagiyaa."

Hina merasa risih karena orang yang berada di dalam bis sekarang sedang memperhatikannya dengan Jaemin. Hina sudah berulang kali menyuruh Jaemin untuk melepaskan pelukannya, tapi Jaemin tetap tidak mau menuruti perkataan Hina.

"Sudah tidak usah malu, aku tahu kau suka hahaha :v"

"Diamlah."

"Baiklah."

----

Seorang yeoja sedang duduk sambil memandangi sebuah foto di galeri hp-nya. Ia tersenyum saat melihat foto tersebut, dimana seorang namja merangkulnya.

"Sebenarnya aku sudah menyukaimu dari dulu, tapi kau tidak peka dengan perasaanku."

Ucap yeoja tersebut, yang tak lain adalah Herin. Herin menatap foto tersebut dengan senyum terpaksa.

"Aku menyukaimu tapi kau menyukai temanku."

----

Hina memasang wajah kesal karena Jaemin terus mengganggunya. Dari memainkan rambut Hina sampai menggelitiki Hina.

"Hei.. Kau kenapa hm?"

"Aku kesal padamu!"

"Kesal kenapa?"

"Kau daritadi menggangguku, Na Jaemin. Apa kau tidak sadar ha?"

Hina menatap Jaemin kesal, Jaemin memikirkan sesuatu untuk menghibur Hina agar tidak kesal lagi kepadanya.

'Apa yang aku lakukan ya?'

Setelah lama berfikir, akhirnya muncul ide untuk menghibur Hina.

"Hina? Lihatlah aku."

"Apa?"

"Eheemm... Test.. Lihat aku yaaa.."

"Kau ngapain sih?"

"ildeohagi ileun gwiyomi
ideohagi ineun gwiyomi
samdeohagi sameun gwiyomi
sadeohagi sado gwiyomi
odeohagi odo gwiyomi
yukdeohagi yugeun jjokjjokjjokjjokjjokjjok gwiyomiii..."

Hina tertawa melihat tingkah laku pacarnya tersebut. Jaemin tersenyum senang melihat Hina tertawa.

"Nah gitu dong.. Kau jelek tahu kalau memasang wajah jutek seperti tadi."

"Aku begitukan juga gara² kau tahu!"

"Iya.. Sebagai gantinya kita cari makan yuk?"

Ajak Jaemin dan dibalas anggukan oleh Hina, tanpa babibu Jaemin langsung menggandeng tangan Hina agar sejajar dengannya.

----

Koeun dan Lami sedang asik dengan aktivitas mereka masing². Lami yang sibuk SMS-an dengan Mark, dan Koeun yang sibuk membaca majalah.

"Lami-ah? Dimana Herin?"

"Molla, tadi katanya keluar sebentar."

"Huh.. Hina pergi dengan Jaemin, kau sibuk SMS-an dengan Mark, dan Herin sedang pergi."

Ucap Koeun sambil merebahkan tubuhnya ke kasur. Koeun melirik Lami yang sedaritadi tersenyum-senyum sendiri memandangi hp-nya.

"Astaga.. Sejak pacaran dengan Mark dia jadi aneh."

----

Hari beranjak sore tetapi Jaemin dan Hina masih asyik bermain di tepi sungai. Jaemin bermain air dan sekali menyemburkan air ke arah Hina. Membuat bajunya basah. Tak mau kalah, Hina pun membalas perlakuan Jaemin.

"Hahaha... Rasakan, emang kau kira enak hahaha.."

"Awas saja kau, Hina chan."

Jaemin menyemburkan air kepada Hina. Sekarang Hina benar² basah kuyup.

"Sudah stop!"

"Kenapa?"

"Sudah sore ayo kita pulang Jaemin-ah?"

"Tapi aku masih ingin bermain.". Ucap Jaemin sambil menunjukkan aegyo-nya.

"Aigoo.. Hei bayi tua! Ayo pulang sebentar lagi malam, kau mau aku masuk angin?"

"Hmm.. Baiklah..."

----

Donghyuk memberhentikan latihannya saat seseorang membuka pintu ruang latihan.

"Herin? Kau disini?"

Panggil Donghyuk yang dijawab senyuman oleh Herin. Herin menghampiri Donghyuk yang sedang beristirahat.

"Apa aku mengganggumu, oppa?"

"Aniya.. Kau mau latihan?"

"Tidak. Aku hanya berjalan², dan tidak tahu kenapa aku kesini."

Herin duduk dan menunduk. Donghyuk yang melihatnya pun menghampiri Herin yang sedang menunduk sedih.

"Kau kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Kau jelas sekali kalau sedang berbohong. Ceritakan saja."

Herin diam sejenak, entah darimana dia akan mulai bercerita.

"Aku menyukai seseorang oppa, tapi dia menyukai teman satu grup-ku."

Herin memulai cerita, Donghyuk mengangguk mendengar cerita Herin.

"Aku juga pernah begitu kepada Hina. Memang sakit mendengarnya, tapi bagaimana lagi mau tidak mau aku harus membiarkannya dengan Jaemin. Daripada ia tidak bahagia denganku."

"Benar apa katamu oppa. Memang sakit saat mendengarnya."

Hening diantara mereka berdua. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing², sampai akhirnya Donghyuk membuka pembicaraan.

"Herin? Kalau boleh tahu, siapa yang kau sukai?"

"Eeumm.. Aku malu mengatakannya."

"Aissh.. Kita sudah kenal dekat, kenapa harus malu?"

"Maaf oppa... Tapi untuk sekarang aku tidak bisa memberitahumu."

"Gwaenchana."

'Suatu saat kau akan mengetahuinya, Donghyuk oppa.'

TO BE CONTINUE...^^

MAAF KALAU JELEK YAAA..😭😭

Silahkan komen, kalau ada yang kurang. Terima Kasih~

[ Jaemin - Hina ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang