1.Kelas baru

349 6 7
                                    

Tidak terasa sekarang gua sudah kelas XI SMA, gua berharap semoga bisa menyenangkan dikelas baru ini. Soalnya sekolah meroling kelas kami.

Gua sendirian berjalan menuju kelas dan sudah melihat nama gua tertera dikertas yang ditempel dikaca kantor tadi ada dikelas XI Mia 2. Awalnya ada rasa tidak senang masuk kelas itu, karena teman-teman kelas sepuluh gua dulu hanya 4 orang dan gua tidak seberapa akrab dengan mereka, gua bingung sekarang harus duduk dengan siapa. Ah sudahlah lihat saja nanti.

Sekarang gua sudah masuk ke kelas baru gua, belum semua berkumpul dikelas karena mungkin masih bermain diluar berkumpul teman kelas lama mereka. Ah itu dia, ternyata gua sekelas dengan teman satu kosan gua.

"Eh ri, emm puri lo duduk sama siapa?"
Gua memang belum seberapa akrab dengannya walaupun kami sudah satu kosan selama satu tahun. Maklum saja kosan kami ada sekitar 40 anak dan model kosan bedeng.

"Wah lana kita sekelas yaa, na gua belum tau mau duduk sama siapa. Emm gimana kalau lo aja yang duduk sama gua? Lo mau kan"

Tentu saja gua mau duduk dengannya, walaupun belum dekat tapi gua tau dia sepertinya anak yang baik

"iya ri, gua juga belum dapet tempat duduk. Gua sama lo yaa" jawab gua

"tapi sekarang gua mau ke ruang ekskul dulu, soalnya mau kumpul sama anak-anak ekskul yang lain. Gua kesana dulu ya ri"

"Oh, oke na siipp. Kita duduk depan ya, gua udah pilih bangkunya"

"Oke rii,daaa" gua berlari kecil menuju ruang ekskul sekolah, gua termasuk pengurus ekskul kebumian di sekolah gua.

Sesampainya di ruang ekskul, gua langsung ke tempat ekskul gua.

"Lana, kamu masuk kelas mana?"

"Mia 2 mi, lo" namanya Umi dia salah satu anggota di ekskul lain

"Berarti kita sebelahan, gua masuk Mia 1. Yang lain mana yaa"

"Gua juga belum liat mi, yaudahlah yaa kita duhaan dulu aja" Gua mengajak Umi ke mushola sekolah

"Iya yuk na" jawab Umi

"Yaahhh airnya mati mii, bilang marbot. Ah enggak usah"
Gua punya ide, heheh *ketawa jahat

"Airnya mati yaa, abis nih airnya" Gua sengaja berbicara dengan suara keras, ini kode teman-teman

"Eh na, jangan kayak gitu. Nanti lo mau kena tegor, gara-gara teriak kayak gitu"

"Hehehe, okedeh enggak lagi"
.
.
.
.
.
.
Oke teman-teman maaf yaa cerita absurd, maklum baru pertama nih. Saran yaa 😘😘😘😘😂😄

BingungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang