Seseorang terlihat tampak santai memainkan handphone miliknya dan duduk di kursi dengan meja panjang dan lebar yang berada di luar ruang les untuk SD, SMP, dan SMA di tengah kota yang sudah mulai sore.
"Lana lama banget sih keluarnya, anak kelas les nya yang lain udah keluar. Tapi tu anak lama banget, dasar lelet banget" batin aska sambil berdecak kesal
Lana dan Raba sedang berjalan di tengah ruangan lesnya
"Na, gua pulang dijemput bokap gua. Lo bareng aja sama gua ya" pinta Raba pada Lana
"Ehh.. Lana pulang bareng gua, lo pulang aja duluan Ba" Aska tiba-tiba berdiri dari kursinya ketika mendengar Raba mengajak Lana untu pulang bersama
"Kata siapa gua mau bareng sama lo???" Jawab Lana tegas dengan sedikit kebingungan yang dijawab singkat oleh Aska dengan segera menarik tangan Lana
"Kata gua" Aska menarik tangan Lana meninggalkan Raba, Raba yang melihat tingkah kedua orang itu hanya bisa heleng-geleng kepala dan segera duduk dikursi untuk menunggu Papahnya datang menjemput.
Aska yang masih menarik tangan Lana terus berjalan keluar, Lana hanya bisa pasrah dengan sikap Aska yang sedikit egois dan ke kanak-kanakan.
"Lo itu harusnya kalau kata gua pulang bateng gua ya ikut aja, gak udah nolak gua. Pake acara nolak gua depan temen lo lagi, kan gua tengsin" Aska berkata sambil terus berjalan yang hanya dilihat Lana bingung dengan sedikit kesal melihat Aska menyalahkannya
Ketika sampai di luar, Aska segera menuju ke parkiran mobilnya dan tentu saja masih denga memegang tangan Lana
"Hai kak, lo mau pulang?" Tanya Meta yang tiba-tiba datang ke arah Aska dan Lana
"Iya, tapi gua mau anter Lana dulu" jawab Aska sambil melihat ke arah Lana untuk menunjukan pada Meta
"Ohhh, lo pacaran sama kak Lana?" Tanya Meta dengan penuh kemantapan
"ENGGAK!!!" Jawab Lana cepat dan segera melepaskan tangannya dari Aska
"Gila aja gua pacaran sama ni anak, udah egois, annoying juga" Jelas Lana dengan sedikit menaikan nada bicaranya
"Bagus deh kalau gitu, berarti gua masih bisa dong deket sama kak Aska" ujar Meta dengan tersenyum ke arah Aska
"Iya lo deketin aja, kalau perlu lo bawa pulang deh ni anak biar gak gangguin gua lagi. Kesel gua" Lana memalingkan wajahnya ke kiri menjauhi wajah Aska, karena entah kenapa ketika Lana mengucapkan kalimat tadi sebenarnya hati Lana tidak menginginkannya.
Aska yang sejak tadi hanya bisa diam mendengar semua kata-kata Lana merasa sedikit kesal dan segera membuka mobilnya
"Udah Na, pusing gua. Masuk cepetan" Pinta Aska pada Lana untuk segera masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Meta yang dari tadi senyum-senyum tidak jelas
Di dalam mobil tidak ada suara apapun, sampai akhirnya Aska membuka pembicaraan
"Ehmmm... Na, lo serius gak mau kalau seandainya jadi pacar gua?" Tanya Aska sedikit ragu untuk mengatakannya dengan terus fokus melihat kedepan mengendarai mobilnya
"Gak mau" jawab Lana singkat
Aska yang mendengar jawaban itu sedikit tersentak dan merasakan sakit di hatinya
"Ini penolakan sebelum nembak namanya" batin Aska
KAMU SEDANG MEMBACA
Bingung
RandomKata orang cinta itu indah, tapi memang sulit untuk mengatakanya. Seperti Lana yang sulit sekali untuk mengatakannya, apalah daya seorang Lana yang hanya bisa diam. Memendam rasa, entah sampai kapan. Bahkan mungkin terlambat untuk mengakui, mengakui...