15. Teringat

9 2 6
                                    

Lana baru saja selesai melakukan presentasi laporan akhir praktikumnya di laboratorium, lega bercampur kesal lana rasakan sekarang.

Lega karena praktikumnya selesai dan kesal karena pertanyaan asisten laboratorium yang sedikit memancing emosi lana, untunglah lana bisa tenang dan dapat memgendalikan emosinya.

Lana dan fika berjalan menuju kantin rooftop untuk beristirahat

"Alhamdulillah akhirnya ya fika kita bisa tenang sejenak haha" Ujar lana sembari meminum jus melon miliknya 🍈

"Iya naa, dan untungnya lo partner gua. Jadi kita bisa cepet ngerjainnya, kan lo gercep banget ngerjain laporan" Ucap fika partner praktikum lana memuji dengan ramah dan merasa lega

"Lo pada liat kevin gak, seharian gua gak loat tu anak" Tanya seorang mahasiswa kepada temannya, sekumpulan kakak tingkat lana berjalan dan menempati bangku dibelakang lana.

Lana yang mendengan nama kevin akhirnya penasaran dan menguping pembicaraan mereka sambil pura-pura mengobrol dengan fika.

"Lo gak tau, gua kira udah pada tau"

"Emang ada apaan?"

"Si kevin kemarin kecelakaan motor, tabrakan gitu"

"Serius lo???"

"Makanya baca grup line kelas, ada infonya di grup"

"Apa, kevin kecelakaan. Kok bisa?? Sekarang kevin dimana?" Batin lana bertanya-tanya dan tanpa sadar lana berdiri dan berbalik badan

"Kevin dirawat dimana?" Lana bertanya pada mereka, sontak mereka kaget dan diam seribu bahasa karena pertanyaan lana yang tiba-tiba

"Sorryy, gua gak maksud buat gak sopan" Lana meminta maaf

"Di rumah sakit pelita kamar kenanga 6" Jawab kakak tingkat lana

"Makasih kak" Lana berterima kasih lalu mengajak fika pergi, fika bingung tapi ia hanya menurut saja pada lana

"Naa, lo mau kemana?" Tanya fika pada lana

"Gua mau jenguk temen ada yang sakit" Jawab lana gugup  takut fika tahu kalau ia ingin menjenguk kevin

"Hemm... Gua juga mau balik ke rumah, tar malek ada acara keluarga. Kalau gitu kita pisah disini yaa, gua mau ke parkiran"

"Oke fik, hati-hati dijalan" Setelah itu lana segera memesan ojek online untuk mengantarnya ke rumah sakit

Tidak berapa lama

"Dengan neng lana ya?" Tanya seorang driver

"Iya pak, ke rumah sakit pelita"

Driver segera memberikan helmnya pada lana dan menghidupkan motornya, setelah sampai di rumah sakit lana pergi ke minimarket dulu untuk membeli buah-buahan dan makanan ringan.

Setelah membayar lana segera ke rumah sakit dan mencari kamar kenanga

"Tarik nafas .... Keluarin, tarik nafas keluarin, khem khemm tess. Okey siap lana"

Lana mencoba menenangkan dirinya sebelum masuk ke kamar rawat kevin, setelah cukup siap lana membuka pintunya dan mendapati kevin sedang membaca buku di kasurnya dengan meja dan tangan kirinya, tangan kanan kevin terlihat masih diperban.

"Haii.." Sapa lana lalu menutup pintu

"Lana??" Kevin kaget sekaligus senang karena lana menjenguknya

"Gua dapet kabar kalau lo masuk rumah sakit, jadi gua khawatir. Eh maksudnya gua sebagai adik tingkat lo sudah seharusnya jenguk" Jawab lana sedikit gugup, kevin yang mendengar itu hanya tersenyum manis

"Plis jangan senyum pliss, gua gak kuat liat senyumnya" Lana memohon dalam hatinya

"Lo bawa apaan?" Tanya kevin

"Oh ini gua bawa buah, mau dimakan buahnya?" Tanya lana polos

"Boleh"

"Ada jeruk sama apel, lo mau yang mana?"

"Jeruk" Jawab kevin

"Nihh" Lana memverikan jeruknya pada kevin

"Naa... Lo gak liat tangan gua" Ujar kevin sembari melihatkan tamgam kanannya yang diperban

"Oh iya, sorry. Yaudah gua kupasin yaa"

Lana segera memisahkan kulit jeruk dan isinya, kevin hanya memandang lana mengupaskan jeruknya

"Vinn, nih" Lana memberikan 1 potong jeruk pada kevin, kevin segera memakannya.

"Thanks naa"  Lana tersipu, merasakan pipinya memanas sekarang, tapi ia segera menyadarkan dirinya dan mencairkan suasana

"Eh lo itu udah besar, makanya hati-hati kalau bawa motor" Lana memarahi kevin

"Gua hati-hati kok" Jawab kevin

"Kalau hati-hati gak mungkin bakalan kayak gini"

"Kenapa naa? Lo khawatir sama gua" Kevin menggoda lana

"Hahh apa lo bilang, khawatir? Bangun woy jangan mimpi"

"Kalau lo gak khawatir ngapain lo kesini" Goda kevin

"Yaa... Yaa gua cuma mau liat keadaan lo aja" Jawab lana kehabisan kata-kata

"Ngaku aja, lo khawatir sama gua"

"Lo lama-lama ngeselin yaa vin" Jawab lana sembari menoyor kepala kevin

"Aa... Sakit naa" Kevin memegangi kepalanya yang diperban

"Sorry sorry, gua gak sengaja. Sini gua liat"

Lana mendekati kepala kevin dan melihat perban di kepalanya, tanpa sadar mata mereka berdua saling bertatapan seperti ada magnet diantara mata mereka berdua sehingga saling memandang cukup lama

"Naa, mau sampe kapan lo liatin gua"

Kevin bersuara, karena ia sudah tidak tahan dengan jantungnya yang sudah seperti berlari 10 keliling lapangan sepak bola

"Ehh iyaa" Lana segera kembali ke tempat duduknya, lana sangat gugup sekarang

"Vin gua pulang dulu yaa" Lana segera mengambil tasnya dan berdiri menuju pintu, sebelum membuka pintu lana berbalik

"Cepet sembuh"

Kevin yang mendenganya hanya bisa tersenyum dengan irama jantungnya yang indah, lana segera membuka pintu dan pergi keluar.

Disepanjang perjalanan pulang kekosannya lana terus teringat kejadian tadi, sampai dikosan pun ia masih teringat, dari mandi, makan, nyuci, nyetrika, dan mau tidurpun terus teringat kejadian tatapan itu.

"Apa ini yang dinamakan cinta?" Tanya lana pada dirinya sendiri sembari tidur terlentamg diatas kasurnya, berkecamuk dengan hati dan pikirannya sampai ia terlelap.

.
.
.
.
.

Jadi lana bakalan sama siapa nih 😺

BingungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang