9. Fokus

17 2 0
                                    

Lana sekarang sudah tidak terlalu memperdulikan perasaannya, Lana ingin fokus dengan Ujian Nasional dan ujian masuk perguruan tinggi.

Tidak terasa sudah banyak yang Lana lewati di masa SMA nya, sekarang Lana sudah memasuki semester 2 kelas XII.

"Na, lo sekarang gua liat lebih rajin nyatet daripada biasanya deh. Udah gitu lo ikutan les tambahan di luar lagi, gua salut sama lo Na" Ujar Puri dengan senang dan kagum melihat teman sebangkunya itu yang sedang sibuk menyelesaikan soal-soal UN di bukunya

"Iya dong ri, gua kan gak mau cuma gara-gara perasaan yang gak jelas gua jadi ngelupain tugas sebagai siswa ya kan" jelas Lana sambil mengarah ke arah puri dengan sedikit senyum dan mengangkat kedua alisnya

"Oke deh Na, apapun yang terbaik buat lo, gua selalu dukung dan ada buat lo"

"Ceileh ri, kayak apa aja" jawab lana, dan nereka pun tertawa berdua di bangku mereka yang tanpa disadari dari kursi belakang ada yang memperhatikan mereka berdua.

"Kalau Lana aja mau fokus buat belajar, berarti gua juga harus lebih rajin belajar nih. Apalagi sekarang gua satu tempat les sama Lana, gua bakalan les terus deh" pikir seseorang yang berada dibelakang bangku Lana, bisa ditebak siapa lagi kalau bukan Aska yang berpikir sambil sedikit mengeluarkan senyumannya.

....

Bel pulang sudah berbunyi, semua siswa dikelas XII IPA 2 sudah bersiap-siap untuk pulang dan guru pun sudah permisi untuk keluar karena pelajaran telah usai.

"Na, lo mau langsung les ya?" Tanya puri sambil memasukan alat tulisnya kedalam tas

"Iya ri, gua berangkat les sama Raba"

"Kalau gitu gua pulang duluan ya, mau belanja sama Lika"

"Oke Ri, hati-hati ya" Ujar lana pada Puri yang sudah mulai beranjak pergi ke luar kelas.

"Na, gua mau ke kantin bentar yaa. Haus gua, mau beli mibum. Entar kita berangkat bareng dari kantin yaa"

"Iya Ba, see you hehe" Kekeh lana

Setelah Lana selesai membereskan alat tulisnya kedalam tas, Lana segera menuju rak sepatu.

"Sepatu gua sebelahnya mana yaa" batin Lana

"Sepatu-sepatuu... sepatuuu where are you" Lana sibuk mencari-cari sepatunya sekitaran rak sepatu dan depan kelasnya, tapi hasilnya nihil.

"Eh, lo agak miring ya. Sepatu lo panggil-panggilin, emangnya tuh sepatu bisa ngomong kalau dia ada dimana" Ejek Aska pada Lana, yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Lah terus kenapa, suka-suka gua lah. Mulut-mulut gua, sepatu-sepatu gua. Emangnya kenapa kalau sepatu gua bisa ngomong hah!!" Jawab Lana sedikit ketus karena kesal dengan Aska yang tiba-tiba datang dan mengganggunya.

"Lo mau tau sepatu lo ada dimana? Kalau lo mau tau, ada syaratnya"

"Syarat??" Jawab Lana bingung

"Iya, syaratnya lo harus berangkat les bareng gue. Gimana?" Desak Aska, yang padahal semua ini telah ia rencanakan sejak pulang sekolah tadi Aska yang menyembunyikan sepatu Lana.

"Gua tau, pasti lo kan yang ngambil sepatu gua. Balikin sini, kan lo orang kaya ngapain ngambil sepatu gua. Balikin sini, cepettt!!!" Lana membentak Aska dan mengarahkan matanya ke Aska dengan tajam.

"Gak mau gua balikin, sebelum lo jawab kalau lo mau nerima syarat tadi" Aska terus mendekat ke arah Lana

"Jauh-jauh lo, bau tau gak. Okey gua mau, tapi gua udah janji bateng Raba hari ini. Itu artinya, lo harus ajak Raba juga" Jelas Lana pada Aska

"Oke, sepatu lo ada di mobil gua . Jadi lo ikutin gua ke parkiran pake sendal ini dan ajak temen lo tadi buru!" Perintah Aska pada Lana dengan segera membalikan badanya dan berjalan menuju parkiran yang tentu saja diikuti Lana dari belakang

"Ba, ayo berangkat sekarang" teriak Lana ketika melalui kantin dan melihat Raba, tanpa basa-basi Raba langsung berjalan bersama Lana.

Sesampainya di parkiran, Aska segera menuju mobilnya.

"Kak, mau pulang ya?" Tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada di dampong mobil Aska.

"Eh lo, gua gak pulang kerumah. Gua mau les sama temen-temen gua" jawab Aska sambil melihat ke arah Lana dan Raba

"Gua juga les tempat kakak, gua kelas XI B1 di tempat les. Kalau boleh, gua sekalian bareng lo boleh gak? Soalnya kakak gua gak jadi jemput" pinta siswi cantik itu

"Oh boleh kok" jawab Aska

"Uhuukk.. huukk" Raba pura-pura batuk
untuk mengalihkan perhatian, ia sadar dati tadi Lana terus memperhatikan Aska yang terlihat akrab dengan anak itu.

"Gue Raba, temen sekelas Aska" Raba menjulurkan tangannya

"Gua Meta kelas XI IPA 1" jawab siswi itu dengan mengambil jabatan tangan Raba

"Gua Lana, temen sekelas Raba" Perkenalan Lana dengan sedikit senyumnya

"Tuh anak kenapa bilang temen kelas Raba doang sih, padahal kan temen sekelas gua juga" batin Aska

"Yaudah yuk kita berangkat aja, entar telat lagi" Ujar Raba diamini yang lainnya

Raba masuk dikursi nomor dua, dan akan Diikuti Lana.

"Lo pada anggap gua supir apa, Lana lo duduk di depan kali. Nih sepatu lo ada di kursi depan sebelah gua" perintah Aska

"Gua aja kak yang di depan, enggak apakan" ujar Meta segera menjawab dan duduk di kursi depan ketika Lana hendak berdiri pindah ke kursi depan.

"Yaudah lo aja yang duduk disitu, tolong siniin sepatu gua" jawab Lana dan memerintah Meta untuk memberikan sepatunya. Meta segera memberikan sepatu Lana yang dengan segera Lana mengambil sepatunya.

"Terserah lo deh Na, capek gua" keluh Aska sambil menghidupkan mobilnya.

.

.

.
Vote yaa 😘

BingungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang