3

335 35 6
                                    

Dibagian flashback kaistal nanti ada mulmed lagu yang author sisipkan. Silahkan diputar lagunya^^


***

Kai tersenyum melihat Seulgi. Wanita itu hanya diam, duduk disalah satu bangku dicafe yang tak berada jauh dari kantornya. Adalah hal yang biasa Seulgi lakukan, mengantar bekal makan siang untuk Kai.

Semula ia menolak, Kai tidak ingin merepotkan Seulgi karena jauhnya jarak yang harus ditempuh kekasihnya untuk sampai ke kantornya. Namun, pendirian tersebut runtuh seiring dengan perhatian yang Seulgi perlihatkan kepadanya.

Kegiatan mengantar bekal tidak setiap hari Seulgi lakukan. Mereka telah berkompromi, Seulgi hanya boleh melakukannya di hari pertama dan ketiga dalam seminggu. Harus Kai akui, hal itu begitu menyenangkan untuknya.

"Gue makan apa ya hari ini?"

Kesadarannya kembali setelah mendengar suara yang berasal dari balik tubuhnya.

"Pokoknya jangan minta makanan gue."

"Cih siapa juga yang mau." Sehun berdecak kesal sambil mengarahkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. Ia bisa melihat Seulgi yang tengah melambaikan tangan kearah sahabatnya.

"Dia pikir kita lagi uka-uka kali ah pake lambai-lambai tangan."

Kai langsung memasang sorot mata tidak suka. "Bacot lo."

Mereka lalu berjalan menghampiri Seulgi. Kai lebih dulu mengambil tempat disebelah kekasihnya dan Sehun yang berada dihadapannya.

"Aku ketoilet bentar ya, Seul." Seulgi mengangguk penuh senyuman. Kai lalu mengelus pelan puncak kepala gadisnya lalu pergi.

Sehun mendengus penuh ejekan setelahnya. Ia memilih memandang kearah luar jendela dari pada harus melihat sosok yang kini berada dihadapannya.

"Bekal palsu lagi yang lo kasih?" Sehun hanya berucap datar. Kali ini tidak terdengar intonasi suara yang biasa ia gunakan saat bersama Kai.

"Bukan urusan lo."

"Urusan guelah. Lo nipu sohib gue."

Bukannya ia tidak tahu jika selama ini Seulgi hanya menyewa jasa catering, lalu setelahnya ia akan berkata kepada Kai bawa itu adalah hasil masakannya sendiri, Sehun tahu segala kebohongan wanita itu.

Seulgi yang mendengarnya hanya menyeringai kecil. "Dia percaya sama gue dan lo ga perlu ikut campur."

"Tunggu aja sampai semua terbongkar." Sehun tidak segan lagi untuk menatapnya. Dengan senyum misterius, ia kembali berkata. "Dan saat hal itu terjadi, gue besumpah bakal jadi orang yang pertama kali menyaksikan air mata lo jadi darah."

Selama ini Sehun tidak mengatakan apapun pada Kai. Ia berpura-pura buta dan tuli dengan sikap Seulgi yang menjelma menjadi sosok malaikat cantik dihadapan semua orang. Bukan tanpa sebab, Sehun tahu Kai sudah pasti tidak akan percaya dengan apa yang akan ia katakan mengenai Seulgi. Bertahun-tahun mereka bersahabat dan Sehun sering menonton film yang bercerita bagaimana hancurnya sebuah persahabat hanya karena satu wanita yang hadir diantara mereka.

Mereka memang bukan terlibat cinta segitiga. Sehun tahu siapa lawannya. Seulgi adalah jelmaan iblis, ia mungkin bisa saja menghasut Kai untuk tidak mempercayai ucapannya dan berakhirlah persahabatan yang telah mereka arungi bertahun lamanya. Ia hanya bungkam dan tidak melakukan tindakan agar Seulgi tidak menaruh rasa curiga kepadanya.

Namun Sehun berjanji, ketika hari itu datang, saat semua bukti berhasil ia kumpulkan, ia akan mengungkapkan segalanya dihadapan Kai. Saat ini yang bisa ia lalukan hanya mengawasi Kai dari kejauhan.

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang