9

431 35 12
                                    

Seulgi hanya mampu termenung dalam keheningan setelah mendengar segala penjelasan yang Kai berikan. Iris matanya terlihat hampa dan redup. Kai yang melihat reaksi Seulgi hanya mampu diam seraya melayangkan pandangan antisipasi, menunggu perkataan apa yang akan diucapkan wanita itu.

Setelah kepergian Krystal, Seulgi langsung mendesaknya dengan sejuta pertanyaan, menuntutnya untuk menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Pada saat itulah Kai memahami kemana arah semua pembicaraan ini akan berakhir. Ia harus meyakini dirinya berulang kali bahwa inilah saatnya ia akan menyakiti kekasihnya itu, inilah akhir dari segala perjuangannya untuk mempertahankan cintanya.

Dan akhirnya Kai menjelaskan segalanya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak goyah saat melihat bulir bening mengalir begitu saja dari sudut mata Seulgi kala ia tengah berbicara.

Sialan! Ia ingin sekali menghancurkan benda apapun yang berada didekatnya saat ini.

"Jadi kamu memilihnya?" Seulgi bergumam pelan.

Sesuatu yang menyakitkan menyadak dada Kai begitu saja saat mendengar perkataan itu.

"Seul, aku tahu kamu akan membenciku setelah ini, tapi aku..."

"Kamu jahat, Kai!" Tangis Seulgi pecah begitu saja memenuhi seisi ruangan. "Kamu bersedia meninggalkan aku hanya karena Krystal!"

"Seul dengerin aku. Aku ga punya pilihan lain, aku ga punya cara lain untuk menyelamatkan keluargaku."

Kai mencoba menenangkan Seulgi.
Ia menatap kedua manik mata Seulgi begitu dalam seraya memegang kedua bahu gadis itu agar tidak bergetar. Namun Seulgi nampaknya masih terlarut dalam kesedihannya.

"Aku ga mau kita berakhir, Kai. Aku mohon..." Pintanya mengiba.

"Seul, maaf"

Seulgi tercekat saat mendengar respon yang diucapkan oleh kekasihnya itu. Sulit untuk dipercaya, namun kini nyatanya ia baru saja mendengar bahwa Kai mengakhiri hubungan mereka.

Tidak! Semua ini tidak akan terjadi. Demi tuhan Seulgi akan membuat seorang Krystal Jung merasakan hidup dinereka setelah ini. Ia bersumpah akan mengakhiri hidup gadis itu.

Dan tiba-tiba saja setitik cahaya merasuki pikirannya. Seulgi meraih kedua telapak tangan Kai yang berada dikedua bahunya, lalu menggenggamnya erat.

"Aku akan menunggumu, Kai. Kita bisa melalu ini semua. Kamu ga akan selamanya terikat oleh Krystal, bukan? Kamu pasti akan menceraikannya, iya kan?"

Ia bertanya penuh harap. Hanya inilah satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungan cintanya dengan Kai. Seulgi yakin Kai akan menyetujui usulnya, Seulgi yakin Kai akan mengangguk setuju seperti yang biasa lelaki itu lakukan ketika bersamanya. Ia percaya Kai akan menjadi cinta sejatinya, kekasih abadinya.

Kai membalas menggenggam tangan Seulgi tak kalah erat. Senyum Seulgi muncul begitu saja saat merasakan reaksi tersebut. Dugaannya benar, Kai akan mengabulkan keinganannya.

"Dulu sebelum Ayah meninggal, kami membuat sebuah kesepakatan." Kai berkata tanpa mengalihkan tatapannya pada Seulgi.

"Ayah pernah selingkuh dengan wanita malam dibar dan mencampakan ibuku dengan kejam. Aku dan Yeri saat itu masih terlalu muda untuk merasakan apa yang dinamakan sebuah kepahitan keluarga. Kamu tahu? Bahkan Ayah berani menampar Ibuku didepan kami."

Kai tersenyum pedih saat mengenang masa lalunya. Masih segar dalam ingatannya saat mengenang memori-memori menyakitkan itu.

"Saat itu aku berubah, aku benar-benar benci Ayahku. Dia sosok yang teramat sangat aku benci. Karena ialah Ibu menderita dan karena ia juga aku mengetahui betapa besar cinta Ibu untuknya." Ada jeda beberapa saat setelah ia berucap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang