Pemuda yang memiliki rambut hitam legam itu berjalan di koridor kampus barunya sambil bersanandung ria. Pemuda itu begitu bersemangat menjalani harinya. Saking semangatnya, dia sampai membuat mulut kaum hawa yang berada disekitarnya,menganga lebar.
Bagaimana tidak, pemuda itu telah menebarkan pesona yang memikat untuk seluruh kaum hawa. Menurut mereka,dia adalah salah satu cowok setelah doi mata abu-abu yang bisa bikin semuanya cewek meleleh.
Ya ampun,ganteng banget. Sumpah
Kapan gue dilamar sama prince charming kayak si doi sih?
Ya tuhan,matanya biru banget,seperti lautan cinta gue.
Dia mahasiswa baru? Ya tuhan,ciptaan mu memang benar-benar sempurna.
Matanya gak kalah indah sama doi mata abu-abu
Sorakan para mahasiswi tersebut terdengar jelas di telinga pemuda yang masih berjalan santai di koridor kampus barunya.
Dalam hati,ia terkekeh kecil mendengar penuturan dari beberapa mahasiswi tersebut
Kayaknya,gue bakalan jadi idola baru deh. Dan kayaknya lagi gue bakal punya saingan,hehehe
Sekilas,cowok itu tersenyum kepada salah satu mahasiswi yang berada didekatnya. Hal tersebut langsung mendapat sorakan histeris dari cewek tersebut dan para kaum hawa.
Cowok itu kembali berjalan melewati beberapa mahasiswa maupun mahasiswi yang tengah lewat sambil memasang wajah sok coolnya untuk mencari seseorang yang sedari tadi tidak ia temukan
Kegiatan berjalannya terhenti beberapa saat ketika melihat sosok yang dicarinya baru saja keluar dari ruang pribadi salah satu dosen di kampus ini.
"WOY DEV!!"
Pemuda yang dipanggil Dev itupun berbalik dan menatap cowok yang tengah berlari kearahnya.
"Eh,kamu udah disini? Kok gak ngabarin sih?" tanya Dev setelah pemuda yang menghampirinya sampai dihadapannya dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Pemuda yang tadi meletakkan kedua tangannya dikedua lutut,sambil membungkukkan badannya,itupun tersenyum sambil memposisikan badannya untuk berdiri tegak. "Hehehe,gak perlu kali,mending sekarang lo temenin gue ke ruangan Mr.Richard buat test wawancara."
Pemuda tersebut merangkul pundak Dev dengan bersahabat,dan langsung mengiring Dev untuk menemaninya ke ruangan dosen yang bernama Mr.Richard.
Sepanjang perjalanan menuju ke ruangan pak Richard, semua mata tertuju pada kedua pemuda tersebut.
Mereka menatap kedua pemuda tersebut dengan pandangan,heran,kaget,kagum dan shock. Mereka tidak mengira,mahasiswa baru itu bisa sangat akrab dengan pria yang terkenal dingin dan terkesan cuek.
Siapa lagi,kalau bukan doi mata abu-abu.
Pemuda yang bermata biru itu mengulumkan sebuah senyuman sambil melambaikan tangan pada mereka yang menatap tanpa berkedip.
Sedangkan Dev,hanya diam sambil memasang wajah datar dan sorot mata yang dingin. Sangat berbanding terbalik dengan sosok disampingnya ini.
Pemuda yang mempunyai iris mata biru muda terang itu,hanya bisa terkekeh melihat respon dari sahabtanya ini.
"Bentar lagi kita bakalan jadi hot news Dev,siap-siap aja yah." Bisik pemuda tersebut di telinga sahabatnya sambil terkekeh pelan
"Dan gue bakalan gak suka dan terancam dengan hal itu,Andrean Wira Taufan." Balas Dev dengan nada yang dingin sambil tetap berjalan tanpa menghiraukan Andre yang terkekeh dan beberapa tatapan memuja.
KAMU SEDANG MEMBACA
And Then The Sun Came Up
Teen FictionArisya Ashakila tahu segalanya. Dia mengetahui jarak antara rumahnya dan halte busway. Dia adalah miss optimis sekaligus miss eksentrik. Harinya selalu cerah dengan balutan pakaian warna-warni miliknya. Dia juga gadis yang suka berpakaian gelap alia...