ATTSCU-8

24 8 0
                                    

Tertarik sekaligus penasaran. Dua hal yang akan membawa mu dengan kehidupan yang akan memiliki sejuta teka-teki -ATTSCU

****

Author's Pov

Kedua gadis remaja itu tengah sibuk mempersiapkan segala hal. Gadis yang memakai tanktop putih yang dibalut dengan cardigan hitam dan rok selutut itu—tengah mempersiapkan map yang berisi dengan print-an tugas yang semalam ia kerjakan.

Sedangkan gadis yang memakai baju berwarna pink soft dan celana pendek berwarna biru pastel—tersebut tengah sibuk mempersiapkan segala kebutuhannya—kamera, hp, kacamata, earphone, dan tak lupa juga bekal makanan yang tadi pagi ia buat bersama sahabatnya, Nana.

"Sya, udah siap?"

Gadis yang sedari tadi sibuk dengan kameranya—membidiknya, lalu mengatur ulang jika gambar yang dihasilkan tak sesuai—itu menolehkan kepalanya dan tersenyum. "Udah. Lo sendiri? Udah gak ada yang ketinggalan belum Na?"

Nana, gadis itu pun lantas tersenyum hangat sambil memakai tas selempang kecilnya berwarna hitam. "Gak ada kok. Ayo" ajaknya

Risya, sahabat dari Nana itu pun, mengambil tas punggung kecilnya, lalu memakainya. Kamera yang sedari tadi ia pegang pun, hanya ia kalungkan dilehernya. "Ayo. Let's go." Serunya semangat

Mereka berdua turun, dan langsung berhadapan dengan ayah yang tengah membaca koran.

"Ayah, aku pamit dulu yah, mau ke kampus." Pamit Nana setelah berdiri dihadapan ayahnya.

Miko—ayah Nana, mengalihkan pandangannya dari koran yang ia baca, lalu menatap kedua gadis dihadapannya ini. "terus, Risya ikut kamu?"

Baru saja Nana ingin menjawab pertanyaan ayahnya, tiba-tiba suara yang sangat bersemangat itulah yang menjawabnya. "Iya Ayah! Risya ikut. Aku juga pengen liat kampusnya Nana, siapa tau aja aku suka, terus aku bisa masuk kampus yang sama dengan Nana nantii !!" Celoteh Risya dengan girang

Ayah dan anak yang mendengar celotehan Risya—gadis yang aktif sekaligus eksentrik ini hanya bisa geleng kepala sambil terkekeh kecil

"Yaudah, kalian hati-hati aja yah." Kata ayah Miko setelah meredam kekehannya.

Setelah mendapatkan izin, mereka berdua pun pergi menggunakan honda SUV Nana.

Di mobil, mereka bertingkah layaknya seperti orang yang baru keluar dari kurungan penjara makhluk-makhluk yang agak gesrek.

Apa yang mereka lakukan? Mereka bernyanyi sambil berjoget ajep diatas mobil. Mereka seperti itu hanya karena lagu dangdut yang terputar di salah satu radio di mobil Nana.

Namun semua itu terhenti pada saat lagu dari Ed Sheeran-photoraph terputar.

"Emangnya, cinta itu menyakitkan yah Na?" Celetuk Risya setelah lagu tersebut usai.

Nana hanya mengendikkan bahunya, acuh. "Bukan cinta namanya kalau nggak pernah sakit hati."

Risya hanya mengangguk paham mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

***

Nana yang melihat waktu pada benda yang melingkar di pergelangan tangannya, kini panik. "Aduduh Sya, aku telat. Cabut yuk." Ia pun langsung menggandeng tangan sahabatnya tanpa menunggu jawaban dari nya.

Mereka berdua jalan tergesa-gesa—lebih tepatnya Nana. Gadis itu berlari sambil menyeret Risya yang tengah berusaha menikmati suasana disekitar koridor

"Oke, ini kelas aku. Dan mungkin aku bakalan sedikit lama soalnya setelah ngumpulin tugas, aku ada pelajaran tambahan, dan juga kuis. Jadi, kamu mau nunggu aku sampai selesai, atau keliling kampus?" Jelas Nana setelah mengintip dari depan pintu kelasnya untuk memastikan dosen nya belum memasuki kelasnya.

And Then The Sun Came UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang