Jenuh menghantuiku sepanjang hari.
Dia
Dia yang dulu pernah mengisi hati ini, m e n g h i l a n g.
Ditelan waktu.
Tak kunjung kembali.
Aku tidak menunggunya, tapi hati ini setia menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Berkali-kali mencoba untuk tak peduli, tapi sulit.
Sudah menjadi kebiasaan untuk mencari keberadaannya yang tak ada di sekitarku.
Mencari dan terus mencari.
Sampai akhirnya,
Kulihat dia menatap sosok lain.
Lurus tajam menancap.
Sosok asing bagiku, tapi spesial baginya.
Begitu dalam ia menatapnya seperti aku menatapnya sekarang.
"All alone I watch you watch her. Like she's the only girl you ever seen."
Sudah cukup.
Aku semakin tak nyaman.
Ingin lari, tapi tak kuasa.
Ku ingin menggapaimu tapi apa hakku.
Aku bukan siapa-siapa.
Hanya masa lalumu.
Dan kau masa laluku.
Tapi bukan masa depanku.
Aku juga bukan masa dep-an-mu.