Chapter Tujuh: Modus
Hanna berguling sekali lagi di atas tempat tidurnya. Gadis itu mendesah berat, memikirkan isi chat grup kelasnyanya barusan. Grup chat itu membahas rencana untuk menonton film Conjuring 2 nanti. Isi chat dari Yoyo diam-diam mulai mengganggu Hanna.
Ucapan Junaid yang kerap kali mengingatkannya membuat gadis itu mendesah berat. Apalagi chat dari Haylie di grup tadi.
Haylie: Oh ya Na gue inget si Yoyo pernah bilang mau nembak lo terus katanya Hanna tuh lucu
Hanna memekik tertahan, lalu menggelengkan cepat kepalanya.
Tidak, Hanna. Itu hanya becandaan saja. Jangan dipikirkan.
Tapi...
Gimana Hanna nggak kepikiran kalau belakangan ini Yoyo juga mulai berubah?
Hanna menghela nafas, kembali mengubah posisi duduk jadi menghadap langit kamar. Kepalanya terasa pening. Mengingat ia sudah memutuskan urusan dengan Bobi dan menutup buku. Hanna sudah tak lagi terikat.
Ada chat line masuk, membuat Hanna segera meraih hapenya mengira nama Yoyo yang akan muncul.
Tapi pada nyatanya chat dari Jesya.
Jesya: CIEEEE
Gadis itu mengernyit dan tenganga kecil. Ia melengos berat sambil mengubah posisi jadi duduk.
Hanna: napa lo? Kobam?
Jesya: wkwkwkwkwk apa kan gue bilang :3
Jesya: Yoyo tuh sering ngeliatin lo diem-diem
Jesya: sering snap ttg elo ulala
Jesya: HUHUHUHUHU DUA TEMAN GUE <3
Hanna memutar bola matanya. Temennya yang satu ini memang jadi 'shipper'-nya nomer satu. Mungkin selain Junaid, Jesya adalah teman yang paling ingin Hanna segera move on.
Hanna: jes, please deh -_-
Hanna: itu cuma celetukan2 doang
Jesya: DIH
Jesya: YOYO BENERAN NAKSIR LO PEA SINI GUE GUE BUKA MATA LO LEBAR-LEBAR BIAR LIAT
Hanna: INI LO SAMBIL NGEJEK MATA SIPIT GUE?!
Jesya: DIH EMOSIAN
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Make A Move ✔ ✔
Teen FictionSeries Kelima #2A3Series - "Susah ya naksir sama cewek gamon tuh." Yohandar Winata tak pernah tau sejak kapan ia menaruh hati pada Hanna Reissya, si pintar di kelas. Hanna yang tukang makan itu seakan jadi pelengkap paling pas untuk Yoyo yang hobi m...