Chapter Sembilan: Nonton
Hanna melangkah bersama Jesya, Lisa, Haylie, dan Hanin menuju Starbucks sore itu, dimana tempat teman-teman mereka yang lain sudah menunggu. Hari ini kelas mereka rombongan janjian nonton bareng. Gara-gara Jevon yang ngajak nonton Jane. Anak kelas tidak mau ketinggalan.
Gadis itu agak melirik, langsung memandang seorang pemuda tampan yang tertawa riang bersama Jay dan Yena.
"Gimana? Gimana? Jevon mana?" tanya Jesya langsung heboh dan segera duduk mengapit Yena. Haylie tanpa dosa meraih gelas Green-tea Yena dan menyedotnya, lalu ikut duduk di samping Hanbin.
"Tau tuh, belum ada balik," jawab Yoyo agak melirik gadis bepipi bulat yang nampang bingung duduk dimana. Yoyo berdiri dari duduknya, "duduk, Han," perintahnya halus, menggerakkan dagu pada kursinya yang kini kosong.
"Lo pangku aja Yo sekalian," celetuk Hanbin walau sedang asyik bertukar games dengan Theo, membuat Yoyo mencibir saja.
"Eh, Miya udah chat nih dia dah di atas," kata Hanin membuka hapenya. "Langsung aja kuy."
"Temenin gue ke toilet dulu yuk," pinta Hanna meraih lengan Jesya yang baru berdiri.
Jesya diam sejenak, "ah, gue mau beli popcorn eh, Han. Tuh, sama Yoyo aja," katanya mendorong pelan Hanna. Hanna sempat mendelik dan melemparkan omelan tanpa suara melalui tatapannya, yang hanya dibalas tawa kecil Jesya.
"Mau kemana?" tanya Yoyo yang mendengar namanya disebut.
"Hanna mau ke toilet," jawab Jesya dengan tak kentara menarik Hanna mendekat pada Yoyo. "Temenin gih. Tapi jangan ikut sampe dalam loh."
Yoyo langsung mendelik, "elo pikir gue Hanbin?"
"Eh gue denger anying!" seru Hanbin yang melewati punggung Jesya.
Yoyo mendengus tak peduli, kemudian menoleh pada Hanna. "Ayo, keburu filmnya mulai," katanya menggerakkan dagu mengisyaratkan pergi.
Hanna mencubit pelan lengan Jesya membuat Jesya mengaduh kecil. Gadis itu lalu segera mengekori Yoyo. Walau ia agak mengkerutkan kening kenapa jantungnya berdebar aneh begini.
**
Yoyo berdiri menunggu di dinding toilet. Pemuda yang memakai jaket denim biru muda itu merunduk dengan hape sembari menunggu. Seorang wanita cantik dengan pakaian branded melewatinya yang tak dipedulikan Yoyo. Tapi mendengar sebuah suara membuat pemuda itu menoleh.
Hanna baru saja keluar dari pintu toilet. Tapi baru empat langkah, ia langsung berhenti. Matanya melebar bertatapan dengan wanita cantik tersebut. Walau tak lama Hanna jadi tersenyum manis menyapa. Keduanya jadi berangkulan cantik sambil mencium pipi kiri dan kanan, membuatYoyo mengangkat alis melihat Hanna mengenal wanita tersebut.
"Tante sama siapa? Kok sendirian?" tanya Hanna ramah.
"Sama Om Tejo kok. Tapi dia lagi nyari parkiran dulu," jawab wanita itu dengan gaya cantik ala-ala wanita metropolitan. "Kamu? Mau nonton ya? Sama Bobi?"
Punggung Yoyo menegak, matanya melebar menoleh pada Hanna yang juga refleks menggerakkan bola mata membalas tatapannya.
Hanna diam sejenak, lalu menoleh lagi pada wanita itu sambil tersenyum tenang. "Sama temen-temen sekelas tante. Ada Bobi juga kok," jawab gadis itu manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Make A Move ✔ ✔
Fiksi RemajaSeries Kelima #2A3Series - "Susah ya naksir sama cewek gamon tuh." Yohandar Winata tak pernah tau sejak kapan ia menaruh hati pada Hanna Reissya, si pintar di kelas. Hanna yang tukang makan itu seakan jadi pelengkap paling pas untuk Yoyo yang hobi m...