Chapter Tujuh Belas: Mama
Hanna duduk di samping jendela, menduduki kursi Jevon yang kosong. Siang itu memang lumayan panas hingga ia harus mencepol rambut panjangnya dan dekat-dekat dengan angin jendela. Kelas sedang dalam pelajaran kosong. Beberapa sudah ngeluyur keluar. Hanna mengerjakan tugas yang ditinggalkan Pak Toyo tadi. Sebenarnya ada Jay di sampingnya, tapi baru saja ditarik paksa Hanbin untuk pergi ke kantin.
Tiba-tiba saja seseorang duduk di kursi depannya, menaruh buku di depan buku Hanna membuat gadis itu mengernyit dan mendongak.
Yoyo tersenyum, "bareng ya," katanya bersemangat, memperbaiki posisi kursi milik Lisa itu menjadi berhadapan dengan Hanna.
Hanna mengernyit, lalu menoleh ke barisan seberang. Rosi, Bobi, Jevon, serta yang lainnya sedang seru tertawa-tawa bersama, membuat Hanna menoleh pada Yoyo dengan bingung.
"Tumben lo nggak gabung mereka?" tanya Hanna membuat Yoyo yang mulai membuka bukunya mengangkat alis.
"Kan sekarang gue anak rajin," jawab Yoyo begitu saja, Hanna mencibir ke arahnya mendengar itu. Yoyo justru tertawa.
"Mood lo lagi happy banget ya Yo?" tanya Hanna melihat senyum lebar pemuda itu tak kunjung hilang.
"Hm?" Yoyo tersentak, tak menyadari itu. Tapi ia lalu mengerling, "masa sih?" tanyanya jadi ragu sendiri, "mungkin karena lagi sama lo kali ya," celetuknya membuat Hanna mengangkat alis.
Hanna diam sejenak, tapi kemudian mencibir lagi. Gadis itu menyipitkan kedua matanya pada Yoyo, membuat cowok itu malah balas menyipitkan mata dan memajukan diri. Hanna mengerucutkan bibir, menepuk kening pemuda itu pelan.
Yoyo tertawa lagi. Pemuda itu menegakkan tubuh kembali sambil merogoh hape yang sudah terpasang earphone putih. Ia kemudian memajukan diri, menyantolkan earphone kiri ke telinga gadis itu, membuat Hanna tersentak. Yoyo menyantolkan satu lagi ke telinganya sambil mulai merunduk memegang hapenya.
Hanna melebarkan mata mendengar lagu familiar di telinganya. Gadis itu memandang Yoyo, "ini lagu kesukaan gue," katanya dengan wajah berbinar.
Yoyo tersenyum, "hn. Elokan sering update di path," katanya tenang, lalu mulai meraih pulpen untuk menulis.
Hanna melebarkan mata. Gadis itu tersenyum samar, lalu mulai mengikuti mengerjakan tugas dengan mendengarkan lagu Fix You dari Coldplay, lagu yang akhir-akhir ini selalu ia dengarkan. Melody tenang yang menghanyutkan itu membuat keduanya diam menikmati.
Tiba-tiba terdengar bunyi chat masuk, membuat Yoyo tersentak. Begitupula Hanna yang hanyut mendengarkan lagu, refleks menoleh pada layar hape di atas meja itu.
Gadis itu melebarkan mata. Bisa membaca ada nama Shasha di sana.
Yoyo meraih hapenya, lalu membaca chat dan mengetik balasan. Pemuda itu dengan tenang kembali menaruh hape dan lanjut mengerjakan tugas. Tapi ia melirik, melihat ekspresi Hanna. Gadis itu kini merunduk, memandangi buku cetaknya lalu menghela nafas. Yoyo jadi memandangi itu.
Hape berbunyi lagi. Masih chat dari kontak yang sama.
Yoyo malah sibuk menulis, "Han, tolong balesin dong," katanya tanpa mengangkat wajah membuat Hanna terkejut.
"Ha? Gue?" tanya Hanna bingung.
"Hm. Tanggung nih," kata Yoyo mendesak, sambil terus menulis menyalin tulisan dari buku cetaknya.
Hanna diam. Gadis itu agak ragu, tapi kemudian meraih hape Yoyo. Ia mendesah berat tanpa sadar, membuka chat dari gadis itu.
"Dia bilang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Make A Move ✔ ✔
Fiksi RemajaSeries Kelima #2A3Series - "Susah ya naksir sama cewek gamon tuh." Yohandar Winata tak pernah tau sejak kapan ia menaruh hati pada Hanna Reissya, si pintar di kelas. Hanna yang tukang makan itu seakan jadi pelengkap paling pas untuk Yoyo yang hobi m...