i will be honored if you guys give me some vote and comment for my work down bellow and don't forget to add my story into your reading list. thank you! Sorry for Typo!
***
Pagi ini jadwalku tidak terlalu padat, hanya memeriksa beberapa berkas, menandatanganinya, dan meeting.
Tring! Tring!
Ponselku berdering dan menunjukan nama kekasihku. Vanessa. Dia cinta pertamaku. Dia satu SMA denganku di Jerman. Dan Dia seorang model papan atas yang sedang naik daun.
"Hallo"
"Sayang, kamu sibuk ga? Temenin aku ke mall yuk" ucapnya manja
"Hm, yauda kamu dimana? Aku jemput"
"Eh gausah, kita ketemuan di mall aja"
"Yaudah, mall yang mana?" Tanyaku lagi. Karna sudah terlalu banyak dan sering Mall yang aku kunjungi bersamanya
"Centra Mall, gimana? Aku mau beli tas, sepatu dan baju baru" ucapnya dengan manja dan aku terkekeh karna kemanjaannya padaku
"Baiklah. Aku on the way" ucapku dan mematikan sambungan
"I'm comming, babe" batinku dan segera mengambil kunci mobil dan berlalu ke Central Mall. Karna, Vanessa tidak suka menunggu. Begitu juga aku, namun aku hanya bisa mengalah demi cinta pertamaku. Vanessa Wijaya.
***
Aku menunggu Vanessa di restoran jepang untuk makan siang terlebih dahulu. Sushi adalah makanan kesukaannya, sengaja aku pilih agar ia makan dengan lahap.
Karna, semenjak ia seorang model, ia menjadi kurang makan teratur. Aku mengajaknya makan ini dia menolak, makan itu menolak. Katanya ia harus menjaga berat badannya agar tetap ideal.
Maklum saja aku jarang makan bersama dia, bahkan ketika aku ingin makan sesuatu aku akan makan bersama Nael dan Dito sahabatku. Karna, ya itu tadi Vanessa jarang mau makan.
"Hai sayang! Maaf terlambat. Jalanan macet" ucapnya, mengecup pipi kananku dan duduk di depanku dengan senyuman menggodanya.
"Iya aku tahu, Jakarta memang raja nya macet. Jadi kamu mau makan apa?" Tanyaku dia nampak berfikir namun berakhir dengan gelengan kepala
"Aku ngga makan, besok aku ada jadwal pemotretan dan di kontrak berat badanku harus 40 kg" ucapnya dan aku hanya bisa mengangguk. Ini sudah biasa.
"Yauda kalo gitu kamu mau langsung shopping?" Tanyaku dan dia mengagguk semangat. Dia berjalan di depanku dan aku hanya mengekor di belakangnya saja.
"Yang, aku cobain yang ini dulu ya! Kamu tunggu sini! Jangan kemana-mana" ucapnya sembari menununjukkan dreas berwarna merah maroon ditangannya.
Vanessa masuk ke fitting room untuk mencoba dress berwarna merah maroon yang ia pilih tadi. Jangan salah, aku juga ikut memilihkan namun tak ada satupun baju yang aku pilihkan untuknya dia setujui dan aku memaklumi itu.
Aku tengah duduk di bangku tunggu dengan memainkan ponsel. Hanya mengecheck apa ada masalah di perusahaan. Saat itu juga telpon masuk. Mom.
"Hallo, Mom?"
"Hallo, sayang kamu dimana?" Tanyanya lembut khas seorang ibu.
"Aku lagi di kantor, iya di kantor" ucapku gugup. Keluargaku memang tidak tahu kalau aku berpacaran dengan Vanessa, karna mereka tidak setuju dan tidak akan pernah setuju aku berhubungan dengan Vanessa, ntah apa alasannya.
"Hari ini kamu pulang cepet ya, Le" tak biasanya Mom menyuruhku untuk pulang cepat. Pasti ada sesuatu
"Memangnya ada apa, Mom?" Tanyaku penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell with You.
Lãng mạnJudul awal : Love Me, Baby! °°° Aku mencintaimu. Tidak, bahkan aku sangat mencintaimu. Sampai sakit yang aku dapatkan. Aku bertahan untuk berada disisimu. Tapi, aku menyerah. Karna kau, aku kehilangan anakku. -Edlyna Rosalie Aku membencimu. Tidak, b...