i will be honored if you guys give me some vote and comment for my work down bellow and don't forget to add my story into your reading list. thank you! Sorry for Typo!
***
Lyna POV
"Lyna! kamu sudah bangun, sayang?" terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu kamarnya. aku melirik jam di nakas yang menunjukkan pukul 7 pagi. hari ini tidak ada jadwal kuliah. aku berpikir hanya ingin bermalas-malasan dirumah.
tok... tok... tok...
"Lyna?" panggil Mama lagi.
"iya Ma!" jawabku malas. Sejujurnya aku sangat mengantuk. Semalaman aku terjaga hanya karna memikirkan pesan singkat dari Leo yang sangat menguras pikiran. Dan berakhir dengan tidur pada pukul 3 pagi.
"Mama tunggu di meja makan ya! semuanya udah pada ngumpul, tinggal kamu aja" lagi-lagi Mama mengusik tidurku.
"iya Mama, ini juga Lyna lagi jalan ke kamar mandi" aku menarik selimutku kembali sampai menutupi kepala. Berniat tidur lagi.
"Mama tahu kebiasaan kamu jika tidak ada jadwal kuliah Lyn. Ayo cepet bangun! Kak Lius akan pergi keluar negri hari ini. Apa kamu tidak berniat mengantarnya ke bandara?" ucapan Mama sontak membuatku langsung bangun dan berlari membuka pintu kamar. Terlihatlah wajah Mama yang sedikit kesal
"Emang Kak Lius mau kemana, Ma? Kok dia gaada bilang apa-apa sama Lyn?" Tanyaku bertengger manis di pintu kamar. Mama menggelengkan kepalanya, melihat sikapku yang seperti anak kecil
"Makanya cepet siap-siap. Mau ditinggal?" Tanya Mama dan aku langsung menggeleng tidak setuju.
Mama beranjak turun dari pintu kamarku. Aku berlari mengambil handuk yang tersampir di kursi meja belajar dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap mengantar Kak Lius ke bandara. Banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku. Akan kemana dia? Ada keperluan apa?
15 menit kemudian aku sudah siap dengan dress biru langit berlengan pendek. Aku menyruni anak tangga satu per satu. Saat anka tangga terakhir, aku mencium wangi masakan dari arah dapur, yang ternyata semua sudah selesai makan.
apa aku terlalu lama? Ah tentu saja bodoh! 'batinku
"Kak Lius mau kemana? Ada perlu apa kesana?" Tanyaku berjalan mendekat ke arah Kak Lius yang sedang memperhatikan Ipad nya dengan tangan kanan memegang secangkir teh hangat. Ia menatapku dengan pandangan datar.
"Dateng-dateng bukanya ucapin selamat pagi dulu" sindir Papa dengan koran pagi nya ditangan
"eh, ada Papa. Aku kira Papa udah berangkat ke kantor" aku mendekatinya dan mencium pipinya dan mengucapkan selamat pagi seperti biasa. Kemudian, menghampiri Mama yang sedang membereskan piring sisa sarapan dan mencium pipinya, tak lupa mengucapkan selamat pagi.
"Jadi, bisa Kakak jelaskan, kenapa Kakak mau pergi gabilang sama Lyn?" Tanyaku dengan tatapan penuh selidik. Sedangkan yang ditatap hanya melihat sekilas dan kembali fokus pada Ipad nya.
"Kak! issshhh..." kesal juga lama-lama. orang bertanya bukannya dijawab malah dicuekin.
"Kakak kamu akan mengurus perusahaan Papa yang sedang bermasalah di Jerman. Tumben kamu bawel banget, Kakak kamu mau pergi? Biasanya juga diem-diem aja" Papa menyahut. Aku membentuk bundaran di mulutku. Aku kembali menatap Kak Lius.
"Terus pulangnya kapan?" Aku menaikkan satu alisku menatapnya
"Belum pergi udah nanyain pulang kapan. Pamali loh Lyn, nanti dia gabetah disana!" Sahut Mama dan aku hanya mengerutkan alisku
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell with You.
RomanceJudul awal : Love Me, Baby! °°° Aku mencintaimu. Tidak, bahkan aku sangat mencintaimu. Sampai sakit yang aku dapatkan. Aku bertahan untuk berada disisimu. Tapi, aku menyerah. Karna kau, aku kehilangan anakku. -Edlyna Rosalie Aku membencimu. Tidak, b...