Three : Eo dan Ed

142 10 0
                                    

i will be honored if you guys give me some vote and comment for my work down bellow and don't forget to add my story into your reading list. thank you! Sorry for Typo!  

***

Lyna POV

"Batalkan perjodohan ini!" Ucapnya tegas dengan rahang kokohnya. Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan pandangan sendu kemudia tersenyum.

"Kenapa aku harus melakukan itu, Kak?" Dia menatapku seakan ingin membunuhku saat itu juga.

"Kau tanya kenapa? Apa kau gila?! Aku tidak mencintaimu dan kau pun tidak mencintaiku. Lagi pula aku memiliki Vanessa. Dia cinta pertamaku!" ucapannya dengan nada tinggi. Aku memejamkan mataku, mengatur nafas.

Lagi-lagi kau menyakitiku, Kak 'batinku

"Bagaimana jika aku katakan bahwa aku mencintaimu, Kak?" Dia menatapku garang, berjalan kearahku dan memcengkram lengaku kuat, matanya menatap tajam menusuk mataku.

"Tetap saja aku akan berusaha untuk membatalkan perjodohan konyol ini. aku tidak perduli sekalipun kau mencintaiku! karna aku TIDAK MENCINTAIMU!" ucapnya penuh penekanan, mengguncang tubuhku tanpa mengindahkan pernyataan cintaku.

"Ed, aku tidak mau berpisah dengamu sampai kapanpun" Pria kecil itu berkata kepada seorang gadis dengan rambut kepang dua. Pria itu turun dari ayunan dan berjalan kearah gadis yang berada disebelahnya.

"aku ingin kita seperti Mom and Dad, kamu mau kan, Ed? tinggal bersama" tanya pria kecil itu lagi. gadis itu tersenyum dan mengguk senang.

kemudian pria itu menggandeng tangan gadis tersebut dan membawanya masuk kedalam rumah untuk menemui orang tua mereka yang sedang berkumpul, minum teh bersama.

"Mom!" teriak pria kecil itu dan menghampiri sang ibu yang sedang menghirup teh nya.

"ada apa, Leo?" tanya Mura.

"apakah Eo dan Ed bisa seperti Mom and Dad?" tanya nya dengan polos. seluruh keluarga tertawa mendengar ucapan polos anak berusia 5 tahun itu.

"tentu saja, Leo bisa seperti Mom and Dad, nanti kalau Leo dan Lyna sudah besar dan menikah" Tante Charlina mengelus pucuk kepala pria kecil itu dan gadis kecil itu.

"baiklah! nanti kalau sudah besar Eo akan menikahi Ed! agar bisa seperti Mom and Dad" ucapnya penuh tekad dan tersenyum bangga.

"aku akan menunggu hari itu, Eo" ucap gadis itu dalam hati dan tersenyum.

"Maaf kak, tapi aku benar-benar menunggu saat ini. Aku tidak akan menyerah sampai kapan pun" ucapku lembut dan mencoba melepaskan cengkramannya yang semakin menguat

"Kalau begitu, selamat datang di neraka... Lyna" ucapnya dan pergi meninggalkan aku ditaman belakang rumah.

"Aku mencintaimu kak... sangat mencintaimu... dari dulu" lirihku. Entahlah ia mendengar atau tidak, aku tak perduli. Aku tidak akan menyerah hanya dengan mendengar ancamannya. Aku mencintainya, aku akan membuatnya juga mencintaiku. Bagaimanapun caranya. itu tekad ku.

Well, selamat datang di neraka yang kau sebut surga Lyna 'batinku

***

"Jadi bagaimana, Le?" Tanya Mom menatap Leo penuh harap. Aku terdiam saat ia menatapku dan tersenyum mengerikan. aku tahu setelah hari itu, hidupku tidak akan sama lagi seperti hari ini.

"Baiklah aku setuju, lagi pula aku sudah lelah bila harus mendengar rengekan dari Mom" ucapnya cuek

"Bagus! Kalau begitu San, kita bisa mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang. Dan kalian akan menikah minggu depan" ucap Mom kepada Mama dan beralih kepada kami.

"Hm... apa tidak terlalu cepat Tan? Sepertinya Kak Le-"

"Aku tidak keberatan sama sekali" Leo memotong ucapanku dan menatapku dengan tatapan tajam. sepertinya niat ia untuk menyiksaku akan segera terwujud dalam kurun waktu seminggu. tapi ini adalah pilihanku! aku tidak akan menyerah untuk membuatnya mencintaiku!

"Baiklah sudah diputuskan!" Teriak para ibu dalam rumah tersebut kegirangan, sedangkan pada ayah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kekanankan istri mereka.

Mama, sudah tahu kan? sebentar lagi ma! 'batinku

***

"Mama tahu kamu sangat senang mendengar kabar perjodohan ini" suara Mama Sandra menggema di dapur. aku membilas piring yang bersabun itu sambil tersenyum menatap Mama. aku mengangguk.

"Charlina pasti senang melihat anaknya sebentar lagi akan menikah dengan orang yang sangat ia percayai. Leo. Eo-nya kamu" ucapnya lagi sambil mengusap bahuku sayang.

Mama Lina dan Mama Sandra adalah sepasang sahabat, sudah seperti saudara kandung. Mama Sandra mencintai Papa tapi Papa mencintai Mama Lina. akhirnya Mama Sandra mengalah dan memendam perasaannya pada Papa. hingga Mama Lina dan Papa menikah. awalnya semuanya nampak baik-baik saja. Hidup Mama Lina dan Papa bertambah bahagia dengan kehadiran Kak Lius dan aku.

Hingga Mama Lina dinyatakan terkena kanker selaput otak yang merenggut nyawanya. saat itu aku berumur 5 tahun dan Kak Lius berumur 10 tahun. kami sangat terpukul saat itu, Mama Lina menyembunyikan ini semua dari kami hingga stadium akhir, dan berpesan pada Papa untuk menikahi Mama Sandra, sebagai penggantinya.

Pria kecil dan gadis cilik itu berdiri di depan kaca yang didalamnya terdapat sang mama yang sedang terbaring dengan berbagai selang ditubuhnya. Sang papa berjongkok, mensejajarkan dengan kedua anaknya. terlihat jejah air mata di pipinya, matanya sembab. sebuah tanda bahwa sang papa menangis dalam kurun waktu yang lama.

"kenapa mama disana, Pa?" tanya gadis kecil dengan boneka kelinci dipelukannya. menatap sang papa dengan tanda tanya besar dan kembali menatap kaca bening di depannya

Pria kecil disebelahnya, meneteskan air matanya diam-diam. ia mengerti jika mama nya tidak akan bisa bersama mereka lagi. untuk anak berumur 10 tahun ia cukup pintar mengetahui jika ibunya terkena penyakit mematikan.

"mama dan papa sayang sekali sama Lius dan Lyna" sang papa kembali meneteskan air matanya dan memeluk kedua anknya.

hari selanjutnya terasa sepi tanpa adanya mama dirumah. setiap kali gadis itu bertanya pada sang papa, ia hanya mendapat jawaban yang selalu sama, namun ia tidak mengerti maksud dari ucapan sang papa. seiring berjalannya waktu, akhirnya ia mengerti bahwa sang mama sudah tidak bisa bersama mereka. selamanya.

"Lyn!" panggilan itu menyadarkan Lyna dari kenangan masa kecilnya, diamana sang Mama pergi meninggalkan aku, Kak Lius dan juga papa yang amat sangat mencintainya.

"maaf, Ma" Mama Sandra memelukku, ia tahu jika anak angkatnya kini tengah merindukkan sang Mama yang telah pergi.

"Ma, aku kangen Mama Lina.." lirihku dalam pelukan Mama Sandra. aku merasakan ada tetesan di pucuk kepalaku. aku tahu Mama Sandra sama seperti aku. merindukan Mama Lina.

'Papa juga kangen sama Mama kamu, sayang' Batin Papa yang sedang menyaksikan ibu dan anak tersbut

aku merebahkan diriku diatas kasur berukuran sedang. menatap langit-langit kamat, menerawang apa yang akan terjadi selanjutnya. memikirkan pernikahannya dengan Leo, Pria dari masa kecilnya yang tinggal seminggu lagi.

Ting!

ponselku berdering menandakan adanya sebuah pesan masuk. aku memiringkan tubuhku dan mengambil ponselku yang berada di nakas, mencari tahu siapa yang mengirim pesan tersbut. Leo.

Bersiaplah, untuk neraka yang akan menghampirimu seminggu lagi!

Leo.

aku siap, Kak! apapun resikonya, karna aku tahu cinta mampu mengubah segalanya, termasuk kamu! 'batinku

terhitung dari sekarang, 7 hari lagi neraka akan segera menghampiri aku. neraka yang kuanggap surga... karna aku tahu saat itu tiba, hidupku tidak akan pernah tenang.

tbc

●05 Mei 2017●

1057 kata...

Hell with You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang