i will be honored if you guys give me some vote and comment for my work down bellow and don't forget to add my story into your reading list. thank you! Sorry for Typo!
***
Lyna POV
Hari ini, hari senin. Semua orang membenci hari senin, begitu juga aku. Aku membenci hari senin karna aku mempunyai jadwal kuliah pagi dan sekarang suah jam 08.05. Apa? Jam berapa? Holy shit! Aku kesiangan.
Aku menyibak selimutku dan berlari menuju kamar mandi. Pukul 08.15. Aku tidak bohong bahwa ini mandi tercepat yang pernah aku lakukan. Biasanya aku membutuhkan waktu 30 menit. Namun ini cukup 10 menit saja aku sudah rapih dengan kaos putih dengan celana panjang belel.
Aku menatap diriku dicermin dan lekas menyisir rambut kemudian mengikatnya menjadi bundaran besar. Setelah terlihat cukup rapih aku mengambil jaket abu-aku ku yang tergeletak di sofa kamar dan bergegas turun mengambil sepatu adidas ku.
"Sayang! Kamu ngga sarapan dulu?" Tanya Mama saat melihatku terburu-buru menuruni tangga dan melewati dapur
"Ngga deh Ma. Lyn udah telat banget ini. Lyn berangkat sekarang ya!" Ucapku dan mengcup pipi kanannya dan bergegas berangkat.
"Oh ya, Ma! Nanti kalo Kak Lius udah bangun bilang aku pinjem mobilnya ya! Soalnya udh telat banget kalo mau naik angkutan umum" Aku bergegas keluar rumah tanpa mendengar jawaban dari Mama.
***
Pukul 09.20
Aku berlari dikoridor kampus dengan tas selempangku yang berada dipundak. Aku mempercepat langkah kakiku saat melihat kelasku sudah dekat, sampai aku menabrak seseorang dan membuatku jatuh terduduk. Saat aku mendongak ternyata Gaga.
"Lyn, lo gapapa?" Tanya Gaga sambil mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku menggeleng pelan menandakan bahwa aku baik-baik saja.
"Kenapa lo lari-lari?" Gaga mengambil beberapa buku ku yang jatuh berserakan di lantai. Oh ya, kenapa aku berlari?
"Damn! Ga! Gue kan telat! Gue duluan ya!" Aku baru ingat bahwa aku berlari karna mengejar waktu. Tanpa buang waktu lagi aku mengambil buku yang berada ditangan Gaga dan berlari meninggalkannya diujung koridor.
"Lo masih aja kayak Lyna yang dulu. Lyna yang ceroboh dan Lyna yang gue cintai" Ucap Gaga menatap kepergian Lyna yang menghilang di ujung koridor. Gaga menatap 3 buah buku yang berada ditangannya dan menggeleng pelan. Lyna salah mengambil buku.
tok... tok... tok...
aku mengetuk pintu bercat coklat yang berada didepanku dengan gugup. Pasalnya, ini adalah jadwalnya dosen killer. setelah mendengar suara dari dalam yang memperbolehkan masuk, aku membuka pintu dan langsung menghadap dosen killer bernama Donni.
Jika kalian membayangkan Pak Donni dengan perawakan gendut, berkepala botak dan kumis yang tebal. Kalian salah besar, nyatanya Pak donni sangat tampan, tapi sayang Pak Donni sudah memiliki istri yang juga seorang dosen dalam jurusan design. Ya, jurusan yang Caca ambil.
"Berikan saya alasan yang masuk akal, kenapa kamu telat satu jam dari jadwal saya seharusnya!" Pak Donni melirik jam tangan mahalnya yang berwarna coklat dan kemudian beralih menatapku dengan garang.
"Eerrr, sa-saya kesiangan Pak. ehm, ditambah lagi saya naik angkutan umum" Berbohong sedikit tak apa bukan?
"Angkutan umum?" Tanya Pak Donni. Aku mengangguk dan menunduk, tak tahan dengan tatapannya.
"Baiklah, kali ini saya ampuni, silahkan duduk" sepertinya dewi fortuna berpihak padaku hari ini. Aku pun bergegas menuju kursi kosong yang terdapat di pojok ruangan. Bersebelahan dengan seorang laki-laki yang entah aku juga tidak tahu namaya siapa.
"Baiklah mari kita lanjutkan. Lihat ke halaman 92 dan Lyna! kamu yang memulai membaca" Ucap Pak Donni dan aku mengangguk patuh. Satu kata yang ada di kepalaku. Dimana? Aku tidak menemukan buku ku. Dan buku apa ini? Cara menggambar bangun ruang yang baik dan benar? Aku mengeluarkan semua isi tasku dan tetap tidak menemukan buku yang kucari.
Aku mengingat kembali dimana aku meletakkan buku tersebut. Namun, seingatku sudah dimasukkan kedalam tas ini, sampai ... Ah ya! Aku ingat sekarang. Sepertinya buku ku tertukar dengan buku milik Gaga. Aku menepuk jidatku. Kenapa kebiasaanku tak pernah hilang?!
"Ada masalah, Lyna?" Aku menatap Pak Donni yang sedari tadi memperhatikan aku membongkar isi tasku, begitu juga dengan mahasiswa lain yang berada didalam kelas ini.
"Ehm Pak, buku saya tertukar dengan teman saya yang mengambil jurusan arsitek" Ucapku pelan dan menunduk. Pak Donni bersiap meledakkan amarahnya dan aku hanya bisa tersenyum kikuk.
"Sudah terlambat! Pakai alasan buku tertukar dengan teman yang berbeda jurusan? Sekarang juga kamu keluar dari kelas saya!" Akhirnya kata-kata ajaib itu keluar juga dari mulut Pak Donni. Aku beranjak berdiri dan berhadapan dengannya.
"sekali lagi, saya minta maaf Pak. Permisi" Ku lihat Pak Donni tengah sibuk dengan buku yang berada di tangannya. Aku berjalan kearah pintu dan keluar dari kelas ini.
"Rafel, kamu yang lanjutkan" Tunjuk Pak Donni kepada laki-laki yang berada disebelahku tadi. Jadi, namanya Rafel?
***
Aku mengayunkan kedua kakiku yang menggantuk di kursi kantin kampus sambil menunggu pesananku datang. Setelah diusir oleh dosen killer bernama Pak Donni, aku memutuskan untuk bersantai ria dia kantin. Kalau aku langsung pulang tentu saja akan mendapat ceramah panjang lebar dari Mama, jadi aku memutuskan untuk ke kantin.
"Ga, buku kita ketukeran deh!"
send.
aku mengirim pesan pada Gaga memberitahukan bahwa buku kami tertukar. Namun, belum ada balasan darinya. Apa mungkin Gaga lagi ada kelas? tapi bukunya ada padaku. Lalu bagaimana nasib nya?
"Hoi! Bengong aja kerjaannya! Eh iya, bukannya lo pagi ini ada jadwal sama Pak Dosen tampan?" Tanya Caca kemudian duduk disebelah ku
"Gue diusir sama Pak Donni, gara-gara gue telat terus buku gue ketuker sama Gaga tadi pagi"
"Kok bisa ketuker? Gimana ceritanya?" Bu Min datang mengantarkan orange juice dan nasi goreng pesananku. Setelah aku mengucapkan terima kasih dan membayar pesananku, aku berniat mengambil orange juice ku yang ternyata sudah dimunum oleh Caca.
"Eh Ca! Itu kan punya gue! Kalo lo mau pesen lagi dong!" Ucapku sewot. Jelas saja, bagaimana tidak sewot sepertinya hari ini hari tersialku.
"Ye maap. Nih gue balikin. Jadi gimana cerita buku lo bisa ketuker sama Gaga?" Jika menyangkut soal Gaga, Caca pasti akan selalu tertarik. Aku tahu itu.
"Jadi tadi pagi itu gue bangun kesiangan terus telat, jadi gue lari-lari di koridor kampus, eh pas udh mau nyampe si Gaga tiba-tiba muncul dan yah gue tabrakan sama dia dan buku gue berhamburan. Gue asal ambil buku aja yang ada di tangan dia terus gue kabur dan ternyata salah ambil buku"
"Eh iya, mana ya si Gaga? Kok tumben dia ngga muncul di kantin? Biasanya udah ngutang aja di warung Bu Min" Tanyaku pada Caca. Aku menatap perubahan di wajah Caca, seperti ada awan mendung diwajahnya.
"Emm tadi sih gue liat dia lagi sama Lisna dikelas. Gue pesen orange juice dulu ya. Ngeliat punya lo jadi pengen" Kemudian Caca pergi ke warung Bu Min. Jadi itu yang membuat perubahan raut wajah Caca yang tadinya cerah jadi mendung. Karna Gaga lagi sama Lisna. Tapi, Gaga sama Lisna?
Ting! Ting!
Terdapat beberapa pesan beruntun yang masuk. ternyata balasan dari Gaga bahwa ia telah mendapatkan pengganti buku kami yang tertukar dengan meminjam milik Lisna. Syukurlah kalau begitu.
"Bersiaplah, akan ku jemput untuk fitting baju"
Leo
"Ca! Gue balik duluan ya! Ada urusan penting!" Teriakku dan pergi tanpa mendengar jawaban dari Caca.
tbc
●06 Juni 2017●
1165 kata...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell with You.
RomanceJudul awal : Love Me, Baby! °°° Aku mencintaimu. Tidak, bahkan aku sangat mencintaimu. Sampai sakit yang aku dapatkan. Aku bertahan untuk berada disisimu. Tapi, aku menyerah. Karna kau, aku kehilangan anakku. -Edlyna Rosalie Aku membencimu. Tidak, b...