i will be honored if you guys give me some vote and comment for my work down bellow and don't forget to add my story into your reading list. thank you! Sorry for Typo!
***
Leo POV
"baiklah jika itu maumu, sekarang juga kita sudah berakhir dan jangan pernah mengemis kembali padaku!" kemudian aku berajak meninggalkan sepasang kekasih itu.
Aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku frustasi. Aku tak menyangka bahwa Vanessa --orang yang aku cintai-- ternyata hanya berpura-pura mencintaiku. Dia mencintai orang lain? apa dia gila? aku sudah memberikan semua untuknya, tapi ini balasannya untukku? ARGH!
Kepalaku terasa berdenyut, aku memukulnya beberapa kali namun tetap saja terus berdenyut. sial! lebih baik aku pulang sekarang.
"haduh Den, lagi sakit kok keluar-keluar. Mau Bibi ambilin sesuatu?" aku tak menghiraukan Bi Sumi dan langsung berjalan kearah dapur untuk mengambil minum.
kepalaku berputar kembali, tiba-tiba saja anak tangga yang ku pijak menjadi dua kali lebih banyak dan selalu bergerak membuat kepalaku bertambah ingin pecah.
aku jatuh terduduk di anak tangga ke lima, ku dengar Bibi berteriak memanggil namaku dan memapahku hingga ke kamar. ia membaringkan aku di ranjangku dan menyelimutiku hingga sebatas leher, kemudian ia keluar.
aku mengerjabkan mataku beberapa kali, namun tetap saja mataku masih saja berkunang-kunang ditambah lagi dengan kepalaku yang terus saja berdenyut. dan tak lama kemudian alam mimpi menjemputku.
***
Didepanku sudah berada sosok wanita cantik yang sangat aku cintai. Dia Vanessa. kami sekarang sedang berada di apartemenku, duduk bersantai dengan dua cangkir coklat panas kesukaanku. Kami baru saja berbaikkan, ia mengatakan menyesel sudah memutuskan hubungannya denganku. ia mengaku dipaksa melakukannya karna ayahnya berhutang banyak padanya.
"Terima kasih sudah mau menerimaku kembali Le" ucapnya dan menyandarkan kepalanya dibahuku dan sesekali meneguk coklat panasnya
"Aku sangat mencintaimu, Sayang. Jangan pernah coba pergi lagi dariku" ucapku dan mengecup keningknya
"Aku janji, Sayang" ucapnya dan tersenyum. aku memeluknya sangat erat, tapi bukan kehangatan yang aku dapatkan melainkan sebuah kehampaan yang kosong. nyatanya ia tidak ada disana. Vanessa-nya tidak berada dalam pelukannya. tiba-tiba saja ia hilang seperti debu yang tertiup angin.
"Tidak! Vanessa.... kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan aku! VANESSA!" teriakku kencang dan memutar tubuhku kesekeliling ruangan. nyatanya tetap tidak nampak sosok yang ia cintai. kemudian setitik cahaya muncul dan memakan tubuhku hingga hilang.
***
terlihat langit-langit kamarku yang berwarna putih saat pertama kali membuka mataku, kemudian disusul dengan tepukan dipipiku. kedengarannya suara yang tidak asing di pendengaranku. tapi siapa dia?
"Kak... apa kau baik-baik saja?" sosok itu semakin terlihat jelas setelah beberapa kali aku mengerjabkan mata. ia terlihat khawatir terlihat dari raut wajahnya dengan alis yang mengerut.
aku kenal sosok ini, bahkan aku sangat mengenal sosok yang berada didepanku saat ini. Ia Vanessa --kekasihku--. ia berada disini untukku kah? aku tahu ia tidak akan meninggalkan aku.
"Kau disini?"ucapku dengan lirih dan mencoba menggapai wajahnya. ia masih diam.
"Ini baner kau?" aku menyentuh pipinya dan mengusapnya perlahan. dia berada disini. ini benar dia(?). aku menyelipkan anak rambutnya yang menghalangi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell with You.
RomanceJudul awal : Love Me, Baby! °°° Aku mencintaimu. Tidak, bahkan aku sangat mencintaimu. Sampai sakit yang aku dapatkan. Aku bertahan untuk berada disisimu. Tapi, aku menyerah. Karna kau, aku kehilangan anakku. -Edlyna Rosalie Aku membencimu. Tidak, b...