[Ex-Pâtissier] The Sky

88 15 12
                                    

Title :The Sky

Author : Desya (desyapradnya) (Ex-Member)

Genre : Romance

Disclaimer : Tokoh dalam cerita bukanlah milik saya, hanya meminjam nama mereka. Mereka adalah milik diri mereka sendri, keluarga, fans dan agensi.

Langit memanglah suatu keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan. Langit yang dapat berubah, yang dapat membuat tersenyum, dan dapat membuat bersedih.

Aku selalu berfikir... apakah aku memang hanya bisa mengagumi langit? Apakah aku tak bisa manggapainya? Tak bisa menggapai semua inginku?

Aku berjalan menyusuri jalanan kota Seoul yang sudah mulai sepi, akupun melirik jam tangan yang kupakai... Jam sudah menunjukan pukul 9.00 malam, itu berarti aku harus segera sampai rumah.

Akupun mulai berlari karena rintik hujan mulai turun, berusaha menutupi tubuh mungilku ini dengan mantel seadanya.

Aku tak dapat melihat dengan baik sambil berlari seperti ini. Aku hanya focus pada kakiku agar aku cepat sampai rumah. Aku berusaha menerobos hujan yang semakin lebat dan...

Bugh...

Aku merasakan sakit pada tubuhku yang saat ini sudah terduduk di trotoar jalan.

"Akh..." aku langsung merasakan perih saat aku menyentuh pergelangan kakiku.

Aku berusaha bangun namun tak berhasil. Yang ada aku semakin merasakan sakit pada kakiku.

"Sini ku bantu." Ucap seseorang yang baru kusadari ternyata sudah berdiri di depanku.

Aku masih mematung dan tak memberikan respon apapun, tetapi seseorang itu langsung menarik tanganku dan membantuku berdiri.

"Lain kali kau harus berjalan dengan benar,"

"Gunakan matamu untuk melihat." Ucap seorang pria yang membantuku tadi.

Aku pun menundukan kepalaku meminta maaf, aku sungguh ceroboh dan merepotkan orang lain.

"Maafkan aku..." ucapku sambil tertunduk.

Aku pun langsung ingin melanjutkan jalanku menuju rumah... Namun baru aku melangkah tubuhku kembali oleng.

Dengan sigap pria yang tadi menolongku lagi-lagi menolongku dan langsung memapahku.

"Dimana rumahmu?"

"Aku akan mengantarmu." Ucapnya sambil memapahku menuju halte terdekat.

"Tak jauh dari sini." Jawabku sambil sibuk memegangi kakiku yang masih sakit.

Tiba-tiba pria itu langsung berjongkok di depanku dan menyuruhku naik ke punggungnya.

"Biar aku menggendongmu. Cepat naik sebelum hujan semakin lebat."

Aku ragu untuk menerima bantuannya, namun ini adalah waktu yang sulit untuk menentukan harus menerima bantuan atau tidak... Mungkin suatu keputusan yang sulit, namun aku menerima bantuannya.

Aku pun dengan perlahan mendekat padanya sampai pada akhirnya dia menggendongku menyusuri jalan Kota Seoul malam ini.

Selama perjalanan ia bertanya banyak padaku. Aku hanya menjawab se seingkat mungkin.

"Nama mu siapa?" Tanyanya sambil berjalan lurus menatap ke depan.

"Park Jisoo." Jawabku singkat.

"Kau masih pelajar atau sudah bekerja?" Tanyanya lagi kedapaku.

"Aku mempunyai toko buah,"

"Kau sendiri?" Tanyaku balik padanya

[JULY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang