[Pâtissier] Star Studded

2K 72 82
                                    

Star- Studded

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Star- Studded

[ Casting by BTS's Kim Seokjin & OC's You || Length: Ficlet || Genre : Romance (ecek-ecek :""V) ||Rate : T || Author: fakirkuota ]

Disclaimer : Jin BTS hanya milik agensi, orang tua, Yang Maha Kuasa, dan BTS. OC as reader. Jalan cerita, plot, alur, asli hasil pemikiran author. Jangan men-copy tanpa izin!

----------------------------------------
Star-Studded
----------------------------------------

"Langit malam ini... menyedihkan, 'kan?"

Itu suaranya, suara yang begitu aku kagumi. Suara yang jauh lebih lembut dari satu meter kain sutra. Dia istriku. Wanita yang kupersunting 3 tahun lalu, tepat di saat gugurnya salju di bawah hamparan putih, di sini, di bawah temaram awan putih, di langit selatan.

Aku mengulas senyum, menolehkan kepalaku sekilas, dan kembali menatap gugusan bintang langit. Aku bisa mendengar getir kesedihan dalam setiap untaian kalimatnya. Aku merunduk, aku hanya bisa merutuki diriku. Suara itu, suara yang terkesan ringkih, suara yang terlalu lemah.

Aku mendengarnya lagi. Gumaman melodi pahit yang harus membuatku menoleh. Mengamati setiap inci bahasa tubuhnya, lantas menggapai jemari miliknya.

Ia tak menoleh, hanya menatap kosong ke depan.

Aku menautkan jemarinya pada jemari tangan milikku. Menggenggam tangan itu erat diiringi dengan usapan lembut. Aku mengulas senyum, kembali menatap jejeran perhiasan malam dengan senyuman polos.

"Mereka indah, mereka menemani langit yang kesepian." Aku bergumam, meniti setiap detik keindahan lukisan Yang Maha Kuasa dengan khidmad. Mengusap kembali tangannya yang kugenggam, mencoba memberi pengertian.

Tapi, aku mendengar desah napas sesak. Deru napas yang berasal dari bibir manisnya. Napas yang mengisyaratkan bahwa ia tak sependapat denganku.

"Indah? Bukankah mereka seolah mengolok-olok langit? Langit akan hampa tanpa mereka, dan langit hanya bisa memohon agar mereka selalu menemani ruang gelap yang ditakdirkan untuknya. Bukankah itu sama saja denganku? Aku... aku hanya bisa berharap mereka peduli dengan kondisiku, aku tak bisa memberikanmu keturunan... aku, aku... tak pantas, aku bukan istri yang baik, Jin. Aku tak pantas."

Nada tercekat itu keluar lagi. Bahasan yang sama setiap malam. Membahas hal yang paling aku benci. Aku tak peduli dengan semua itu. Aku hanya peduli dengannya, aku hanya peduli dengan wanitaku.

Hembusan napas kepasrahannya masih sanggup ditangkap indra milikku. Aku kembali memandangnya. Memandang gadis manis bermata doe yang mampu menghipnotisku. Gadis berlesung pipi manis yang begitu memikatku. Gadis yang selalu kudapati tengah menangis beberapa malam ini, hanya karena sebuah vonis.

[JULY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang