[Ex-Pâtissier] Just A Kiss

1K 53 38
                                    

Title: Just A Kiss
Author: KittHwang (Ex-Member)
Cast: Luhan || You
Genre: Fluff
Rating: PG-15
Disclaimer:
Cast milik Tuhan, diri sendiri dan orang tua. Cerita hanya karya imajinasi dan maafkan jika ada typo, typo itu manusiawi. Maklumin saja.

Note: selain fluff mungkin ada sedikit yadongnya/? Entahlah itu termasuk yadong atau tidak yang pentingnya sudah ku peringati. Happy reading~ :v

---

Aku menyeka keringatku dengan punggung tanganku, nafasku terengah-engah karena ku mulai merasa lelah.
Luhan yang melihatku kelelahan dan bercucuran keringat pun menggunakan sapu tangannya menyeka keringatku.

"Aku lelah, Han." Ucapku yang hampir tidak kedengaran.

"Duduklah di sini," ujar Luhan dan menuntunku ke sebuah bangku. "Tunggu aku di sini, jangan kemana-mana. Aku akan membelikanmu minuman."

Aku mengangguk kepalaku kecil dan menggunakan sapu tangan Luhan menyeka keringatku.
Ku lihat punggung Luhan yang semakin menjauh dariku, aku tersenyum melihatnya.

Luhan tidak bisa melihatku kelelahan, karena ia tahu kalau aku memiliki asma bawaan dari Ibuku.
Luhan bahkan sering melarangku untuk tidak melakukan hal yang membuatku cepat lelah, intinya dia posesif kepadaku. Tapi karena sifatku yang keras kepala mau tidak mau ia hanya mengalah kepadaku.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang dingin menempel di pipiku sontak membuatku terkejut dan mengangkat kepalaku melihat siapa dan ternyata Luhan.

"Apa yang kau lamunkan? Ini." Ucap Luhan dan menyerahkan segelas jus kemasan untukku.

"Aku tidak melamunkan apapun, dan kenapa kau membeli jus untukku?" Tanyaku.

"Jus itu sehat untuk tubuhmu, dan itu jus mangga buah kesukaanmu." Ucap Luhan kemudian menyeruput minumannya.

Aku menghela nafas kecil kemudian menyeruput minumanku, sudah ku bilang bukan? Dia posesif.

---

AUTHOR POV

Kau menyeruput minumanmu dan melihat sekeliling, melihat orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar.
Tanpa kau sadari jikalau Luhan sedari tadi menatapimu minum. Saat kau memalingkan wajahmu menatap Luhan seketika Luhan menatap ke arah lain.

Kau mengerut keningmu, "ada apa, Han?" Tanyamu.

Luhan menoleh, "a-aniya."

Kau menatap Luhan aneh sedangkan Luhan hanya mengabaikan tatapanmu itu, tapi kemudian menatapmu.
Tatapan kalian berlangsung lama, tapi makin lama kalian bertatapan kau merasa tidak nyaman sedangkan Luhan mulai sedikit-sedikit mendekatimu.

"H-Han ...." Panggilmu.

Luhan tidak menggubris panggilanmu dan terus saja mendekatimu menghapus jarak di antara kalian berdua.
Kau terdiam tidak bergerak sama sekali seperti patung, pelan-pelan Luhan pun meminum jus manggamu kemudian lagi pelan-pelan mendekati wajahmu.

Kau menutup erat matamu dan merasakan sesuatu yang dingin dan empuk menempel di bibirmu, dan terasa sesuatu tersalur masuk ke rongga mulutmu. Jus mangga.

Manis, batin Luhan.

Luhan yang awalnya hanya menciummu semakin lama menjadi sebuah ciuman yang 'ehm'.

"Hmm ...." Gumammu.

Kau memukul kecil ke dada bidang Luhan kemudian mendorong Luhan sehingga kau bisa kembali menghirup oksigen.

"Hah ... hah ...." Lirihmu dengan deruan nafas yang seperti orang sehabis lari.

Luhan juga sama sepertimu, bahkan ia merasakan malu karena telah menciummu seperti itu.
Kau terbatuk-batuk kecil dan Luhan segera menepuk pelan punggungmu, kau menatap Luhan dengan tatapan kesal dan tatapan yang mengartikan-apa itu tadi?-seperti itu.

Luhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu dan menatap manik matamu.

"Mian, bibirmu terlihat menggoda untukku." Ucap Luhan yang tidak tahu malu.

Kau yang mendengar itu antara harus bersemu malu atau marah kesal dengan kelakuannya tadi.
Tapi pada akhirnya kau tidak menggubrisnya dan kembali meminum jusmu.

Luhan melihat-lihat wajahmu agar kau menatapnya tapi kau tetap saja mengabaikannya.
Pada akhirnya Luhan mencubit pelan pipi kirimu membuatmu meringis kesakitan.

"Ah!" Ringismu kesakitan. "Lepaskan, Han."

"Tatap aku." Rengeknya.

Kau dengan kesal pun menoleh menatapnya tapi hal yang tidak terduga ternyata Luhan mencium singkt bibirmu lagi membuatmu membulatkan mata.

Luhan hanya terkekeh dengan tingkahmu kemudian mengacak pelan rambutmu.

"Ayo pulang."

.
.
.

END

Maafkan adegan "ciuman" aneh itu, maaf jika ada unsur yadong.
Maaf juga jika absurd.

Ada kesalahan? Mohon kritik dan saran kalian.
Terima kasih.

[JULY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang