[Barista] My Sky

188 24 11
                                    

Title: My Sky

Author: Pitachynt / coffeejin

Genre: Little bit fantasy & romance tapi gagal

Rating: PG 13

Disclaimer: L.joe punya gue/? Enggaklah punya mama papanya. Gak usah pake disclaimer yak xD yang penting bayangin muka l.joe pas lagi di stage yaa. Jangan bayangin muka l.joe di entertainer, terlalu bocah x'D

Nikmatilah semangkuk buah-buahan segar dengan berbagai rasa di bawah langit yang tengah menunjukan paras indahnya.

•••••••••

Laki-laki dengan surai hitamnya itu mendesis ketika seseorang masuk ke dalam ruangannya. Ayolah, ia baru saja berganti pakaian dan hendak pulang. "Operasi mendadak? Kita sudah melakukan lima operasi, Yoongi." Keluh Joe seraya membuka pesan yang masuk di ponselnya.

From: Yoobin,

18.30: Oppa, aku sangat membenci langit.

Sekarang sudah jam setengah sepuluh malam. Joe mematung lalu dengan cepat mengambil kunci mobil dan juga tas miliknya. "Kau sangat ahli, lakukan tanpaku." Yoongi mengernyitkan dahi seraya bertanya apakah Joe baik-baik saja.

"Sepertinya Yoobin dalam masalah." Melihat wajah Joe yang panik, mungkin tidak ada yang percaya jika ia adalah seorang dokter ahli bedah yang terkenal. "Dia sudah dewasa, Joe. Apa kau akan terus mengawasinya seperti anak kecil?"

"Aku harus pergi sekarang, maafkan aku."

Laki-laki dengan kemeja fit body berwarna abu-abu muda itu sampai di sebuah apartment dan berlari ke arah lift lalu menekan angka delapan. Joe langsung menekan beberapa digit angka dan tercengang saat melihat isi ruangan. Ruangan yang berantakan, semua barang berserakan bahkan ada pecahan beling di sana.

"Yoobin, aku mohon jangan seperti ini." Tidak ada reaksi dari orang yang diajak bicara oleh Joe. Hingga akhirnya Joe membuka pintu kamar gadis yang sangat ia kenal, tidak terkunci. Joe mengedarkan pandangannya ke segala arah namun ia tidak melihat Yoobin.

Joe berjalan ke arah kamar mandi lalu mengetuk pintu itu. Tidak ada suara dari balik sana sehingga Joe membuka pintu itu pelan, tubuhnya kembali mematung melihat apa yang dilakukan gadis mungil itu.

"Yoobin, kau baik-baik saja?" Joe memosisikan dirinya di sebelah bathub lalu menaruh tangan Yoobin di bahunya. Ia mengangkat tubuh Yoobin dari bathtub yang terisi penuh dengan air yang dingin.

"Yoobin, apa yang kau pikirkan?" Joe menurunkan tubuh Yoobin, kini bahunya menjadi tumpuhan gadis yang bahkan belum sadar. Ia mengeringkan air yang ada di tubuh gadis bersurai cokelat itu lalu menggendong tubuh Yoobin keluar dari kamar mandi.

"Oh oppa," suara serak Yoobin terdengar saat ia mencoba untuk membuka matanya. Joe mengambil kunci mobilnya hendak membawa Yoobin ke rumahnya. Namun Yoobin dengan lemas memegang lengan Joe. "Temani aku di sini, oppa." Ucapan Yoobin membuat Joe semakin frustasi.

Joe menuruti ucapan Yoobin lalu menggendong gadis itu hingga kasurnya. "Apa kau bisa berganti baju sendiri? Jika tidak aku akan meminta Jenny membantumu." Yoobin hanya menggeleng pelan, "Jangan menyusahkan adikmu, oppa. Aku bisa sendiri, percayalah."

"Ah, kemampuan dokterku tidak ada gunanya sama sekali sekarang. Ada apa denganmu, Yoobin?" Lalu Joe memegang kedua bahu Yoobin. "Baiklah, kau harus ganti baju dulu. Aku tidak mau kau sakit."

Ia menutup pintu kamar Yoobin lalu berjalan ke arah ruang tamu dan membereskan barang-barang yang berserakan. Pandangannya jatuh pada secarik kertas di sudut sofa. Joe memejamkan matanya lalu mendesis pelan, "Aiishh."

[JULY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang