Part 2

1.5K 79 1
                                    

Mark Pov)

"Wae?? Apakah harus aku yang pindah? Aku tidak menyukai kelas itu" kataku kepada Song Seongsaengnim. Dia hanya menghembuskan nafas panjang "kau adalah orang yang pintar, aku ingin kau membantu teman-temanmu agar nilai mereka.." dia memutuskan perkataannya dan melanjutkannya lagi "maksudku Hera, kau tau?" tanyanya padaku. Tentu saja aku tidak tau dan aku kembali bertanya "Hera? Ak tidak mengenalnya. Lagi pula kenapa aku harus mengenalnya." kataku. Song Seongsaengnim berkata bahwa Hera itu adalah anak dari pemilik sekolah ini. "Baiklah!" dengan sedikit terpaksa aku berkata seperti itu agar Song Seongsaengnim tidak berbicara terus. Dia langsung mengantark pergi ke kelas tersebut, sesampainya aku disana betapa ributnya kelas itu seperti sebuah pasar yang ramai dikunjungi orang. Song Seongsaengnim memasuki kelas seketika kelas tersebut menjadi lebih tenang "Kemarilah!" panggil Seongsaengnim. Aku berjalan dengan santai dan sekarang aku sudah berada di depan kelas, tatapanku seketika berhenti kepada seorang yeoja yaitu dia, iya dia orang yang menabrakku tadi. Aku menatapnya dengan tajam tapi lagi2 dia tidak menghiraukan dan malah asik dengan dunianya sendiri (memainkan ponsel) akupun langsung dipersilahkan duduk karena aku bukan anak baru di sekolah ini. Aku duduk bersama seorang yeoja yang aku lihat dari nametagnya yang bernama Kim Herin.

Hera Pov)

Aku melihat sedikit ke tempat anak baru itu tiba2 dia juga menoleh dan sontak itu membuatku kaget. "Wah... Kenapa dia sangat tampan" Yerin berbisik ke arahku. Dan aku menatapnya tajam "Diamlah! Kau tidak bisa menilai pria dengan baik. Lihatlah gayanya! Aneh!" kataku. Seketika Bambam membalikkan badannya agar bisa melihatku "kenapa kau sangat ribut! Apakah sekarang D-ku senang membicarakan orang lain?"

Deg

Dia memanggikku dengan sebutan "D-ku" kenapa sekarang jantungku berdetak 2× lebih cepat dari biasanya. "Wae??" kataku, aku mengatakan itu karena aku sudah kehabisan kata2 setelah mendengar ucapannya tadi. Dia langsung memukul pelan kepalaku, sambil tersenyum dia berkata "lanjutkanlah aku tiidak akan mengganggu." Bambam langsung membalikan badannya seperti semula. Aku hanya memperhaatikannya dari belakang, aku tidak tau sejak kapan perasaan ini dimulai, Bambam sangat baik dan memperhatikanku saat dia di Amerikapun dia masih sempat menghubungiku untuk menanyakan hal yang tidak penting. Dan sekarang dia sudah kembali, tapi kenapa sikapku seperti itu terhadapnya. Apa aku menyukainya? Tidak! Bambam adalah sahabatku! Dia hanya SAHABAT!

Author Pov)

Pelajaran telah usai semua anak berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin. Lain halnya dengan Eunji yang hanya diam di dalam kelas, tetapi sekarang bukan Eunji saja yang berada di dalam kelas melainkan Bambam, Hera dan Mark juga berada di dalam kelas. Bambam sedari tadi melihat Eunji yang sedang belajar meskipun sekarang waktu istirahat. Hera yang melihat itu langsung memasang wajah cemberut karena Bambam tidak melihatnya lagi melainkan melihat yeoja yang berada di sebelahnya. Hera menendang mejanya dan itu membuat Mark, Bambam dan Eunji melihat kearahnya. "Ya! Yeoja gila, apa kau sekarang ingin merusak fasilitas sekolah setelah merusak earphoneku?" kata Mark, Hera hanya melihat Mark dengan tatapan tajam "Aku sudah memberimu uang untuk menggantinya" kata Hera tidak mau kalah. Bambam melihat Hera dan berkata "ada masalah apa kau dengannya?" Hera menjawab "Tidak ada, aku akan ke kantin sekarang. Apa kau mau ikut" tawar Hera kepada Bambam. Bambam langsung menarik tangan Hera untuk pergi ke kantin "kenapa kau baru menanyakannya, aku sudah sangat lapar" kata Bambam sambil berjalan. Hera hanya tersenyun kecil melihat tingkah Bambam.

##di Kantin

Bambam Pov)

"Aku akan memesan makanan untukmu." aku berjalan meninggalkan Hera untuk memesan makanan tapi dia mencegat dan berkata "kau tau apa yang ingin aku pesan?" aku tersenyum dan mencubit pipinya dan berkata "Ya! Kita sudah bersahabat bertahun2, aku pasti mengenali makanan yang kau suka." aku langsung pergi dan memesan.

Beberapa menit kemudian pesananku sudah datang dan aku langsung kembali ke tempat duduk "steak dan orange juice datang" kataku sedikit berteriak dan mengagetkan Hera. Aku langsung meletakkan makanan tersebut diatas meja. Aku membuka percakapan lebih awal "apa kau mengenal Eunji?" tanyaku. Dia tidak menjawab dan hanya melirikku sedikit setelah itu langsung menyantap makanannya, aku mengulangi pertanyaanku "Ya! Apa kau mengenal.." kata-kataku terpotong olehnya dia berkata "Siapa Eunji??" itu sontak membuatku tercengang. Masalahnya adalah Eunji adalah teman sekelas Hera bagaimana mungkin Hera tidak mengenal Eunji. "Kau tidak tau nama orang - orang di kelasmu sendiri?" tanyaku sedikit penasaran, "Hmm.... Aku bercanda bagaimana munkin aku tidak mengenal Lee Eunji, Wae?? Apa kau menyukainya?" kata Hera membuatku lega aku kira dia hanya berteman dengan Yerin. "Mana.. Mana mungkin aku menyukainya. Ya! Jangan membuat gosip yang tidak - tidak di sekolah, arraseo!" kataku dan dia hanya menganggukkan kepalanya.

Hera Pov)

"Wae? Kenapa dia menanyakan Lee Eunji? Hah!! Kenapa sekarang aku mulai sesak, ahhh...!!" dalam batinku. Aku melihat sekelilingku dan aku melihat Yerin. Aku ingin pergi dari sini "oh! Yerin! Aku akan pergi untuk menanyakan tugas, aku pergi dulu bye..." kataku yang segera ingi cepat - cepat pergi tapi...

Pyanggg....

"Aish jinjja! Neo!" kataku berteriak "Ya!! Pabo! Kau sangat... Aishh!" aku sangat marah karena seragamku terkena kotoran makanan, dan yang menumpahkannya adalah LEE EUNJI "Ya! Lee Eunji, kau tau seragam sekolah ini mahal? Bahkan kau sendiri tidak akan mampu untuk membelinya kau tau!" aku menatapnya dengan tatapan seorang iblis semua orang di kantin memperhatikanku dan yeoja di depanku ini. Bambam melerai dan dia berkata "kau bisa mencucinya, kenapa kau malah membesarkan masalah sekecil ini?" katanya menatapku. Aku melihat Bambam dan langsung pergi meninggalkannya.

##taman belakang sekolah

Author Pov)

Hera sangat sedih karena Bambam malah membela Eunji. Hera menangis "Apa kau benar Bammie-ku?" kata Hera dalam batin.

Puk!

Seseorang menepuk pundak Hera, sontak Hera terkejut dengan kedatangan orang tersebut. Hera langsung menghapus air matanya mengunakan punggung tangannya. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Mark yang sekarang duduk disebelah Hera "Menangislah jika itu membuatmu lebih tenang." lanjutnya. Hera hanya melihat Mark "Mian.." kata Hera pelan nyaris tidak terdengar, Mark melihat Hera "Mwo?" Hera langsung berkata "Ani" Hera langsug beranjak pergi meninggalkan Mark. Mark hanya melihat Hera yang semakin jauh darinya dan tiba - tiba ia tersenyum sendiri.

****************$$$*****************

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang