👫

926 44 7
                                    

Hera POV

Aku terdiam di depan kaca, menatap gaun yang aku kenakan. Tak ku sangka ini akan menjadi kenyataan, bahwa aku akan bertunangan dengan Mark.

"Kau menyukainya?" tanya eomma dari ambang pintu.

"Aku menyukainya" ucapku

Aku tersenyum melihat eomma. Semua kisah cinta yang panjang ini telah berakhir, dan akan memulai kisah cinta yang baru lagi. Aku tidak akan membiarkan Mark pergi dariku, karena dia hanyalah untukku.

"Eomma, bolehkah aku bertemu dengan Mark? Sebentar saja" kataku pada eomma yang duduk di sofa sambil melihatku.

"Kenapa? Kalian belum boleh bertemu sebelum pertunangan" ucap eomma.

"Aku merindukan Mark" ucapku sambil menampangkan wajah sok imut?

Eomma hanya menggelengkan kepala, jujur, saat Mark pulang dari rumah sakit aku tidak ada disisinya lagi saat itu karena sibuk untuk membatalkan pertunanganku dengan Jinyoung dan bertunangan dengan Mark. Segala cara sudah kami (aku dan Jinyoung) keluarkan dan akhirnya orang tua kami mengalah, dan membiarkan Jinyoung dan Yubin eonnie berpacaran dan aku dan Mark bertunangan.

Beberapa jam sudah berlalu, sekarang waktunya, aku keluar dan bertemu dengan Mark.

Hari ini aku dan Mark bertunangan!!!!!!!!

Aku tidak bisa berhenti tersenyum, melihat semua orang berdatangan. Bambam, Jinyoung, Yubin eonnie yang hanya mereka aku lihat, tapi tidak apa mungkin teman - teman lainnya menyusul. Mataku sudah tertuju pada pria berjas dan yang pastinya paling tampan diantara semua pria disini, siapa lagi kalau bukan Mark. Mark juga menatapku dan tersenyum, dia menghampiriku.

"Kau cantik" ucap Mark sambil tersenyum.

Aku menduk malu, siapa yang tidak senang jika dikatakan cantik oleh pria setampan Mark Tuan? Aku mengangkat kepalaku agar dapat melihat Mark lagi.

"Tapi kau biasa saja" ucapku.

Mark tertawa kecil dan menyentil hidungku.

"Biasa... Tampan? Aku memang tampan, diapakan pun ak tetap tampan, jadi biasa saja. Begitu maksudmu?"kata Mark dan langsung pergi menemui tamu - tamu lainnya.

Mungkin sekarang pipiku memerah, lebih baik aku tidak menemuinya kalau tau dia akan bersikap seperti itu. Aku menghampiri Jinyoung dan Yubin eonnie.

"Wah! Aku tidak menyangka kalian akan datang"

Yubin eonnie memelukku sebentar dan melepaskannya.

"Adikku bertunangan, tapi aku tidak kesini? Itu bukan styleku, sorry..." ucap Yubin eonnie dan diikuti tawa dari Jinyoung.

"Hah! Kau tadi berkata 'huh! Aku tidak punya baju, lebih baik aku tidak usah kesana, dia juga adikku'" ucap Jinyoung sambil meniru gaya bucara Yubin eonnie.

Dengan cepat Yubin eonnie memukul Jinyoung, dan dia menatapku.

"Kau lebih percaya siapa? Your eonnie atau mantan tunanganmu, biasanya mantan - mantan itu tidak bisa dipercaya, jadi pasti dia memilih aku" ucap Yubin eonnie.

Aku hanya tertawa melihat pasangan ini dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Acarapun berlangsung, aku dan Mark sudah berdiri didepan para tamu undangan bersama orangtua ku karena eomma dan appa belum bertemu dengan orang tua Mark sampai saat ini, jadi kita melakukan perjodohan ini tanpa sepengetahuan orang tua Mark tapi....

Ting!

Pintu utama terbuka, terdapat pasangan bersama pengawal dibelangnya yang berjumlah 10 orang, ia berjalan menuju panggung pertunangan. Aku terdiam melihat dua pasangan tersebut.

"Apa mungkin..."

"Dia orangtuaku" bisik Mark.

Aku menatap Mark, sementara Mark sudah turun dan langsung memeluk kedua orang tuanya tersebut. dan aku bru menyadari bahwa mereka orang tua Mark saat mereka melepas kacamata mereka.

"Apa ini tunanganmu? Dia sangat cantik" ucap eomma Mark sambil mengelus rambutku.

"Benar!" sahut appa Mark.

"Jadi kalian menyetujuinya?" tanya Mark

Mereka terdiam, jantungku seperti tidak berfungsi dengan baik sekarang.

"Ne" jawaban yang kompak dari pasangan suami istri tersebut.

Semua berteriak kegirangan, aku pun begitu, Mark memelukku dan membisikan sesuatu.

"Ingat! Hanya kau Park Hera....Tuan"

The End

😘😘😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😘😘😘😘😘

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang