Part 3

1K 64 1
                                    

Author Pov)

Kringg....

Tanda pulang sekolah, Bambam membalikan badannya agar dapat melihat Hera "apa kau ada acara hari ini?" tanya Bambam kepada Hera, pertanyaan yang dilontarkan Bambam sepertinya sia - sia karena Hera tidak menjawabnya. "Ya! Park Hera, apa kau sekarang pura - pura tidak mendengarku?" kata Bambam dengan nada sedikit tinggi. Tiba - tiba Hera berdiri dan menghampiri Mark meninggalkan Bambam "Neo!" sambil memukul punggung Mark dengan keras,"aku ingin pulang denganmu!" lanjut Hera. Mark hanya diam tidak mengerti dengan sifat yeoja yang berada dihadapannya saat ini, "Tidak bisa, aku harus pergi ke suatu tempat" sambil memegangi punggungnya yang sakit karena di pukul oleh Hera "Please!!" Hera memohon di hadapan Mark. Sontak membuat Bambam kaget, karena selama ini Hera tidak pernah memohon kepada seseorang kecuali orang tuanya. "Ya! Dia tidak bisa, kenapa kau memaksa? Ikutlah denganku!" kata Bambam mengambil tas Hera dan menariknya keluar kelas.

Mark Pov)

"Kenapa aku bodoh? Harusnya tadi aku menerimanya, ah jinjjaaa!" kataku dalam batin aku melihat kepergian Hera dan Bambam, kenapa terasa sakit? Huh!! Aku tidak tau harus berkata apa. Aku langsung membereskan barang2 dan langsung pulang.

Hera Pov)

"Ya! Lepaskan aku!" kataku berteriak sambil melepaskan tangan Bambam yang memegang tanganku. Bambam lalu berhenti berjalan dan menatap ke arahku "sebenarnya kau kenapa?" tanyanya dengan dingin. "Wae? Aku tidak mengerti maksudmu." aku menggigit bibirku dan tiba - tiba Bambam mendekatkan wajahnya ke wajahku, bahkan sekarang aku dapat merasakan hembusan nafasnya. Aku mendorong Bambam "Ya! Aku harus pulang eomma dan appa pasti mencariku. Aku pulang bye..." kataku meninggalkan Bambam, tapi kali ini dia tidak mencegatku. Aku berlari dengan kencang dan..

Brakk!

"Aw.." aku memegang tanganku yang sakit. Aku melihat orang yang menabrakku tadi "Neo!" aku tidak habis fikir kenapa selalu ada dia di saat seperti ini "apa kau baik - baik saja?" tanyanya, aku hanya menganggukkan kepalaku. Aku melangkahkan kaki untuk pergi tapi dia mencegatku "mari berkenalan dengan baik" katanya. Aku tercengang mendengar kata - kata itu keluar dari mulutnya, masalahnya aku selalu membuatnya marah karna sikapku "Aku Mark." lanjutnya. "Aku sudah tau bisakah aku pulang sekarang?!" kataku, tiba - tiba ia memberi sebuah kertas, aku tidak peduli dengan isinya ak hanya langsung mengambil dan pergi.

#Rumah Hera

Author Pov)

Hera berjalan menuju kamarnya yang berada di atas "Hera!" seseorang memanggil Hera dengan nada tinggi. Hera mencari asal suara itu, ternyata itu suara Appa Hera "Wae??" tanya Hera dengan polos "kemarilah!" Appa berjalan menuju sofa dan duduk disana. Herapun menuju tempat Appanya berada dan duduk di sebelah Appanya "Wae?" menjawab dengan tampang polosnya lagi. Appanya kini mengambil sesuatu di Tasnya dan melihatkan sesuatu, iya itu adalah nilai - nilai Hera yang hancur kecuali nilai bahasa inggrisnya yag sangat sempurna "kenapa nilaimu sangat buruk, Park Hera?" tanya Appanya yang sekarang menatap Hera tajam. Hera mengambil nilainya tersebut dan langsung berkata "hmm... Karena aku malas! Kau tau kenapa aku malas? Karena tidak ada yang peduli denganku, apa Appa sudah mengerti sekarang? Berhentilah mengurus pekerjaanmu dan uruslah putrimu ini." aku langsung beranjak pergi dan memasuki kamar.

Hera Pov)

"Apa itu tidak berlebihan??" aku sangat menyesal mengatakan hal itu kepada Appa, tapi kalau aku tidak mengatakannya aku tidak akan pernah mendapat kasih sayang atau perhatian lagi dari orang tuaku. Aku menyalakan TV sambil memainkan ponselku dan aku teringat bahwa Mark memberiku sebuat kertas tadi, aku langsung mengambil kertas tersebut dari tasku. Dan isi dari kertas itu adalah..........

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang