Part 12

840 51 2
                                    

Author Pov)

Hera bangun dari tidurnya yang sama sekali tidak enak "Good Morning D-ah" teriak Yerin. Hera bangun dari tempat tidurnya "wae?" kata Hera yang masih setengah sadar "ayo kita pergi" rengek Yerin pada Hera sambil menggoyang - goyangkan tubuh Hera. "Ah! Ini masih pagi belum ada toko yang buka, apa kau ingin membantu mereka bersih - bersih?" kata Hera sangat malas.

Ting!

Hera mengambil ponselnya di tempat tidur "Apa kau ada acara hari ini?" Junior mengirim pesan pada Hera, Hera mengetik pesan untuk Junior "Apa yang kau mau Oppa?". Beberapa menit lagi pesan Hera terjawab "eomma dan appa akan pergi kerumahmu sekarang. Aku di minta untuk membawamu pergi." Hera menatap dengan kesal dan mengetik pesan lagi "Ya! Park Jin Young, kau pikir aku barang yang kau bisa bawa - bawa!" Hera mengirim pesannya tersebut

Kring! (Anggep aja bunyi HP)

"Ne!" kata Hera membentak siapa lagi kalau bukan Junior yang menelepon

"Ya! Aku akan berangkat sekarang bersiaplah!"

"Ya! Aku tida" titttttt.......

"Kau sangat mengesalkan" gumam Hera, "D-ah kau melupakan temanmu ini!" kata Yerin tidak dipedulikan oleh Hera "oh, mian." sambil memeluk Yerin "kau akan kemana?" tanya Yerin sambil melepas pelukan Hera. "Aku akan pergi dengan orang yang akan dijodohkan denganku" kata Hera "Mwo?!" teriak Yerin tidak tau tentang hal itu "kenapa kau tidak pernah mencerikannya!" kata Yerin kesal "mian Yerin-ah bukannya aku tidak mau memberi tau tapi..." Hera berhenti "dia adalah Park Jin Young" kata Hera mengkecilkan suaranya "Mwo?!" teriak Yerin lagi dan langsugn tertawa terbahak - bahak "Park Jin Young? Oppa anehmu itu? Bukankah dia sudah memiliki pacar? Yubin eonnie?" Hera hanya menganggukan kepala dan segera bergegas mandi. Yerin pun langsung pulang ke rumahnya.

Junior Pov)

Aku mengangkat telepon dari Mark
"Ne?"
"......"
"Aku akan pergi bersama seseorang"
"......"
"Dia bukan tunanganku, dia hanya aku anggap...."
"......."
"Ya! Aku berkata sungguh - sungguh Mark! Mana mungkin aku berselingkuh"
"......."
"Tentu,"
Titttttt.....
Sangat sering orang ini memutuskan telepon saat belum selesai berbicara. Aku sudah sampai di rumah Hera dan turun dri mobil "Junior?" kata wanita di didepanku, itu adalah eommanya Hera "apa Hera sudah selesai..." aku sedikit bingung memanggilnya apa "eomma, belajarlah memanggilku eomma karena kau akan menjadi anakku juga" katanya sambil tersenyum "ne, eomma" kataku. Beberapa menit kemudian Hera datang, "apa kau lama menunggu Jin Young- ah?" tanya Hera, aku hanya menggelenxgkan kepala dan segera memasuki mobil begitu pun Hera "Eomma! Aku akan berangkat bye!" teriaknya dari dalam mobil sambil melambaikan tangan kearah eommanya. "Kita akan kemana?" tanyanya "Kemana kau mau?" kataku sambil melihatnya. "Hmm.... Aku tidak tau" Hera melihatku, aku hanya menghembuskan nafas panjang.

Hera Pov)

"Huh..." aku benar benar tidak suka keadaan seperti ini "sebenarnya kau akan mengajakku kemana?" tanyaku sedikit kesal karena dari tadi belum sampai tujuan. "Kita sudah sampai, turunlah!" aku mengikuti katanya dan turun dari mobil. Indah sekali, iru yang ada di dalam benakku saat ini. "Apa kau suka tempat seperti ini?" tanya Junior "sebenarnya aku todak penah datang ketempat seperti ini, aku lebih sering pergi ke pusat perbelanjaan dibanding alam terbuka seperti ini, aku sangat malu sekarang" aku sedikit tertawa mendengar ceritaku sendiri. Aku lihat Junior melihatku seperti sekarang "dulu ak pernah pergi piknik ke hutan bersama Bambam..." ucapanku tidak aku lanjutkan karena tiba tiba aku memikirkan Bambam.

Flashback

"Dia menyukai Eunji" aku melihat betapa perhatiannya Bambam kepada Eunji. "Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Bammie kembalilah padaku." gumamku sambil melihat namja yang aku suka sedang bersama yeoja lain, dan anehnya aku tidak bisa berbuat apa - apa saat ini.

Flashback End

"Ya! Park Hera, kau menangis? Wae? Cerita lah!" katanya menyadarkanku dari lamunan, ternyata aku menangis sangat memalukan "Mark! Kau sudah datang?" kata kata Junior tersebut langsung membuatku mencari orang yang dia ajak bicara "Mark" aku sangat kaget melihatnya begitu pun dia "Hera?" Mark melihatku "dia adalah.." perkataan Junior dputus oleh Mark "tunanganmu?" kata Mark seperti putus asa. Aku hanya mengangguk, tapi apa ini Mark tertawa "selamat atas pertunanganmu" kata Mark membuatku sesak seketika. "Apa aku tidak mengganggu kalian sekarang?" kata Mark yang masih tersenyum tapi yang aku liat hanya senyum yang dipaksa di wajahnya "eh.. Ani" kataku. "Aku akan membeli makanan kalian tunggu sebentar ne!" kata Junior sambil meninggalkan posisi semulanya.

Mark Pov)

"Apa ini, kenapa kau tidak menerima kalau temanmu akan di jodohkan dengan yeoja ini, Mark" kataku dalam batin, "Mark" dia memanggilku "Wae?" jawabku tapi tidak melihatnya. "Aku ingin berta...."

Ting! Ponsel Hera berbunyi aku melihat sedikit orang yang menelepon dengan "Bambam" aku lamgsung memadang ke arah lain.

"Wae?"
"........."
"Aku sedang pergi dengan temanku, jangan ganggu aku!"
"........."
"Ya! Diamlah kau sangat menyebalkan Bambam. Jangan ganggu aku, kalau tidak aku akan mengatakan pada eomma supaya kau dimarahi, dan kau tidak dapat ke rumahku lagi!"

Aku lihat Hera sudah mematikan ponselnya. "Hera...." aku tidak sadar bahwa menyebut namanya "Ne?" katanya langsung menoleh kearahku, "Ada sesuat...." "Makanan datang!" teriak seseorang dari belakang siapa lagi kalau bukan Junior. "Lanjutkan lah Mark" kata Hera masih memandangku "Ani" kataku yang sekarang beranjak dari tempat duduk "Junior, aku akan pulang sekarang." " wae? Cepat sekali? Kita belum memakannya." kata Junior yang kecewa "Ani aku sedang tidak berselera untuk makan, aku akan pulang."

Hera Pov)

"Ada apa sebenarnya Mark?" kataku dalam batin. Aku melihatnya tapi apa balasannya dia hanya pergi begitu saja, hah... Sungguh jelas bukan karena aku bukan siapa - siapanya. "D-ah, kau baik - baik saja?" tanya Junior tiba - tiba yang membuyarkan lamunanku. "Ani" " jangan berbohong seperti itu Park Hera!" katanya seperti tau temtang apa yang aku pikirkan. "Ani, aku hanya memikirkan test yang akan aku lakukan besok." berbohong tentu, bagaimana aku bisa mengatakan aku tidak suka dengan sikap Mark yang berubah drastis seperti itu "uh! Aku jadi ingat, apa kau benar menyukai Bambam?" pertanyaan yang skakmat "hah, ani. Mana mungkin aku menyukaainya, itu tidak mungkin." "saat itu, kenapa kau mendorong Jenny?" tanya Junior lagi, itu membuatku pusing "aku pusing, jangan berbicara lagi, atau aku akan bilang kepada Yubi.." perkataanku dipotong "ok, ok. Mian" sambil mengacak rambutku "Ya! Kau merusak tataan rambut mahalku Park Jin Young" kataku kesal.

Author Pov)

"Sedekat itukah kau?".........

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang