Alasanku mengapa memilih orang yang hatinya pernah terluka ? Karena dia pasti tahu caranya mengasihi orang lain dan tak akan menyakitinya.
-DoctorsAuthors POV
Pikiran laki-laki itu tidak bisa berdiam diri pikirannya terus terpikir pada gadis yang sejak siang tadi membuatnya gelisah.
Ia terus memikirkan bagaimana caranya untuk menghubungi gadis itu, bukan karena apa hanya saja gengsi nya lebih tinggi dibanding rasa ingin tahunya.
"Eres..eress.." sambil menggaruk kepalanya kasar.
Seharusnya ia melarang gadis itu untuk pergi bersama laki2 yang tidak pernah ia suka itu.
Tentu saja bagaimana bisa seorang Daffa menyukai laki2 yg mendekati gadisnya. Tidak Herlisa bukan gadisnya tapi ia selalu merasa bahwa herlisa miliknya.
Egois memang disaat ia memiliki seorang pacar tapi ia ingin tetap herlisa menjadi miliknya.
Yang ia lakukan sekarang adalah mengambil handphone nya dan mengirim pesan kepada herlisa untuk mengajak berangkat bersama esok pagi.
Daffa H.A : Ress.. besok brangkat bareng gue ya?
Herlisa Theresa G. : ga berangkat sama ghina daf?
Daffa H.A : engga, lo sama gue ta besok gue jemput
Herlisa Theresa G. : Oke
Begitulah percakapan singkat mereka dimalam ini.
Daffa tidak ingin menanyakan seputar apapun soal gadis itu berpergian dengan laki2 berstatus sebagai senior mereka.
Menurutnya malam ini cukup segitu saja, besok saja menanyakan soal kekhawatiran nya.
Dilain tempat gadis yg biasa disebut herlisa oleh teman2nya sedang memikirkan hal yang sama.
Ia bingung mengapa tiba-tiba Daffa ingin menjemputnya, biasa walau dalam keadaan apapun Daffa tidak mau menjemputnya alasannya karena rumah herlisa harus melewati jalan yang berbeda jadi ia tidak akan mau.
Lalu malam ini dengan pesan singkat yang ia kirim tiba-tiba membuat herlisa bingung.
"Ah sudahlah biarin aja, gapeduli" kata gadis itu dalam hati.
Sebenarnya ia masih penasaran tapi karena rasa kantuk yang telah menjangkit ia tidak bisa memikirkan apapun lagi.
Ke esokkan harinya.
"Ma aku berangkat dulu ya" kata gadis itu sambil mengigit roti selai kacang yang telah disiapkan ibunya.
"Ga mau diantar sayang?" Balas ibunya.
"Gausah ma hari ini herlisa dijemput sama Daffa" kata gadis itu sedikit buru-buru
"Ma daffa udah didepan ni herlisa berangkat ya ma" sambil menyalim tangan ibunya seraya berlari menuju keluar.
Diluar rumah laki-laki itu sudah bersiap dengan motornya yang biasa ia gunakan untuk menjemput herlisa.
"Yok berangkat" kata herlisa dengan cepat seraya duduk di belakang laki-laki itu.

YOU ARE READING
FOREVERMORE
Teen FictionHerlisa Theresa Ginting. Seorang gadis yang bisa dikatakan sempurna tapi percayalah. Di setiap kehidupannya ia telah melalui berbagai hal sulit. Masa lalu... Persahabatan.. Seseorang dimasa lalu yang memberi luka. Lalu tiba-tiba datang seorang...