Recognition Unexpected 4

53 6 1
                                    


Aku pun berjanji takkan pernah ingin benar, seandainya mencintaimu adalah salah.
-Janji Hati

Malam ini aku bersiap untuk pergi nonton bersama Ka Tiyo.

Beberapa jam yang lalu aku menghubungi ka Tiyo dan mengatakan bahwa aku ingin nonton.

Lalu ia mengatakan "Baiklah kapan lagi gue diajak adek cantik jalan" katanya sambil tertawa.

Dia bilang akan menjemputku sekitar jam 7 malam ini.

Aku sudah berjanji akan mentraktir nya makan malam.

Kurasa itu cukup bukan.

"Non ada teman non nyariin" kata bibi dari bawah.

"Itu pasti Ka tiyo" kataku dalam hati.

"Iya bi Lisa keluar sekarang" kataku seperti biasa sambil berteriak.

Aku turun dari tangga dan bergegas keluar.

Rasanya lama sekali tidak bertemu Ka Tiyo bahkan disekolah aku jarang melihatnya.
Ia terlalu sibuk dengan berbagai urusannya.

"Ka Tiyooo.. " kataku sembari memeluknya.

Hangat.

Aku benar-benar menganggapnya sebagai kakaku sendiri.

"Kita Mau kemana malam ini Tuan Putri" kata lelaki yang menurutku sungguh manis.

Ia punya lesung pipi yang dapat membuat siapa saja luluh.

Yang benar saja Ka Tiyo memiliki senyum yang manis.

"Kita nonton ya ka, pengen nonton ni" kataku dengan senyum merekah

Sudah lama rasanya aku tidak pergi jalan-jalan.

"As your wish baby" kata Ka tiyo.
Ka tiyo selalu mengatakan hal-hal yang manis.

Kudengar dia menyukai ku, hanya saja aku tidak ingin terlalu peduli dengan itu.

Cukup aku bersamanya rasa nya sudah cukup.

Aku tidak bisa membayangkan punya hubungan lebih dari itu.

"Ayo naik" katanya lagi.

Dia membawa Motor ninja yang biasa ia bawa kesekolah.

Setelah memakai helm.

Kami melenggang pergi.

Membelah dinginnya udara malam hari.

Kami pergi ke Bioskop XXI terdekat.

"Mau nonton apa Lis?" Kata ka Tiyo penasaran.

"My Stupid Boss, ka udah nunggu-nunggu banget film itu dari kemarin" kataku dengan cengiran.

Malam ini aku memakai jeans hitam serta kaos putih dan kemeja kotak-kotak dan sneaker.

Kemeja itu sudah kulingkarkan keperutku.

Benar-benar nyaman memakai pakaian seperti ini.

"Oh itu yaudah ayok, kaka yang bayarin nonton ya" kata lelaki tinggi itu.

"Iya ka, tapi ntar makan aku yang traktir, aku udah janji kan ka" kataku.

Aku tau betul lelaki yang bersama ku saat ini sangat tidak ingin yang namanya dibayarin.

Ia pernah mengatakan padaku bahwa Pria itu harusnya tidak menyusahkan wanita

tapi menurutku itu sama sekali tidak menyusahkan.

"Iya deh iya" katanya seraya mengangguk.

Kami duduk di kursi bagian D itu bagian teratas.

film itu berakhir dengan akhir yang melankolis, tapi tetap saja gelak tawa semua orang didalam studio benar-benar pecah.

Setelah menonton film kami pergi untuk mencari makan.

Aku bukan permpuan pemilih makan, namun jika disuruh memilih aku lebih sukan makan Ayam chicken KFC .

Dan yah benar, Ka Tiyo memang selalu tau apa seleraku.

Kami makan di KFC aku yang mentraktir ka Tiyo, ia tidak makan.

Katanya ia sudah makan sebelum berangkat tadi. Aku tidak tau dia berbohong atau tidak.

Yang jelas aku mempercayainya.

setelah makan Ka Tiyo mengantar ku pulang.

Aku sudah dirumah saat ini tepatnya dikamarku.

Aku ingat sekali beberapa menit yang lalu Ka Tiyo baru saja menyatakan perasaanya pada ku.

Aku sedikit shock.

Bagaimana tidak ini terlalu mendadak.

Ia mengatakan "Tuan Putri yang cantik, terima kasih untuk malam ini"
"Gue pengen ngomong sesuatu serius sama lo lis" katanya.
"Gue sayang sama lo, lebih dari sekedar Adek. Gue cinta sama lo"

Aku terdiam saat itu aku bingung harus mengatakan kan apa, rasanya lidahku begitu kelu.

"Lo nggk perlu jawab karna emang nggak ada yang perlu dijawab"

"Gue disini cuman mau nyatakan apa yang udah gue pendam sejak lama"

"Apapun itu gue nggk pernah nyesal sayang sama lo"

Setelah berpamitan.

Ia pergi dengan senyum manis dibibirnya.

Oh tuhan.

Apalagi sekarang.

FOREVERMOREWhere stories live. Discover now