2. With you!

576 67 11
                                        

Pagi yang cerah, menghantarkan Ressa untuk kembali memulai harinya. Setelah kemarin Ressa dapat diantar pulang oleh Barra, dan sempat-sempatnya makan bersama, rasa ketidak percaanya masih ada sampai pagi ini.

Ressa berjalan dengan santainya meliwati koridor sekolahnya untuk memasuki ruang kelasnya. Sesekali Ressa mengembangkan senyuman manisnya kepada orang-orang yang kerap menyapanya.

"Ressa!!!" Teriak seseorang dari arah belakang Ressa. Ressa berkeyakinan bahwa Rani yang memanggilnya karena sudah hafal betul dengan suara khas sahabatnya yang cempreng itu.

Ressa menghentikan jalannya, kemudian menoleh. Dan–yap! Memang benar, dilihatnya Rani sedang berlari kearahnya.

"Hosh... Hosh! Tunggu—" Kata Rani sebelum akhirnya sampai dihadapan Ressa. "–Kamu cepet banget sih jalannya." Ucap Rani dengan bibir yang dimajukan.

Ressa mengangkat satu alisnya, "Cepet? Aku jalan pelan-pelan kok."

"Huh– Aku tau kamu semangat banget hari ini, yakan?" kata Rani sambil menaik-turunkan alisnya.

"Aku emang setiap harinya selalu semangat." Ressa kembali mengambil langkahnya, dan diikuti dengan Rani.

"Enggak, hari ini tuh beda. Muka kamu tuh kayaknya ceria banget gitu..."

"Masa sih?"

Rani mengangguk-anggukan kepalanya guna mengiyakan ucapan Ressa. "Iya, coba deh ngaca."

Ressa hanya tersenyum penuh arti sambil mengggedikan bahunya, acuh tak acuh.

"Wah, kamu senyum-senyum gitu pasti ada yang ga beres nih, ada apa sih Res? Cerita dong sama aku." Ucap Rani yang ingin tahu ada apa dengan sahabatnya ini.

"Apa sih Rani sayangku, ga ada apa-apa kok." Jelas Ressa meyakinkan Rani sambil merangkul bahunya.

"Tuh-tuh mulai deh sikap ga jelasnya. Pasti ada apa-apa deh, aku yakin."

"Ya ampun, emangkan aku biasanya kayak gini. Apa yang berubah coba?"

"Ada, udah aku bilang mukamu tuh kayak lebih ceria gitu–"

"Berarti mukaku yang biasa ga pernah ceria gitu?" Ucap Ressa menghentikan jalannya dan menatap Rani dengan raut wajah yang kesal.

"Ma–maksudnya bukan gitu Res, kok kamu jadi ngambek? Tuh liat mukamu, pipi yang merah dan mata yang bebinar gitu mana bisa ga ada apa-apa ya kan?" jelas Rani sambil menolehkan kepala Resaa mengahadap kaca mading yang berada dilobi dekat kelasnya itu.

Ressa otomatis mengarahkan pandangannya pada mading itu dan mendapatkan wajahnya yang— Memang benar yang dikatakan oleh Rani sedari tadi.

"OMG!" Ressa yang tengah berkaca itu tersentak oleh teriakan nyaring dari Rani.

"Aduh, kenapa lagi Ran? Bisa ga sih ngomongnya pelan-pelan ajah, Sakit nih telingaku." Omel Ressa sambil mengusap-usap kedua telingannya akibat teriakan Rani tadi.

"Gak! Gak bisa pelan-pelan Res! Jadi ini kenapa sahabatku yang satu ini menjadi orang aneh hari ini."

"Ada apa lagi sih Ran, aduh ini bukan aku yang ga jelas hari ini, tapi kamu."

"Kok aku sih Res? Jelas-jelas kamu, tuh liat hari ini itu kelasnya Kak Barra tandingkan sama kelas XII Sos 3! Pantesan ajah kamu jadi kayak gini, kamu pasti mau suport kak Barra kan?" tunjuk Rani pada topik baru yang ditempel di majalah dinding tersebut.

Dan–ya... Terdapat pemberitahuan disana bahwa kelas XII Ipa 1 (kelas Barra) akan tanding futsal melawan kelas XII Sos 5, yang diadakan pada hari ini, jam istirahat kedua dilapangan sekolahnya.

Taciturn BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang