Part ini khusus tentang Barra dan sedikit flashback masa lalu
😃
Devan Alvano
Satu nama itu masih terngiang jelas di pikirnya, masih terputar dengan jelas memori dalam otaknya.
Barra menghentikan kegiatan belajarnya, saat lagi-lagi lintasan ingatan memenuhi pikirannya. Ingatan pahit, pedih yang dia rasakan sampai saat ini.
Lagi-lagi pikrannya teringat kejadian 7 tahun silam, dimana dia mendapat luka yang teramat dalam. Perih yang tak pernah terhilangkan.
Flashback*
"Kamu yang ga pernah ngerti, mas!"
"Kenapa kamu menyalahkan aku? Semua ini terjadi karena ulahnya. Dia yang melukai dirinya sendiri."
"Apa kamu bilang?! Lantas kamu sebagai ayahnya tidak menanggung atas tindakannya? Bukannya sudah sering kubilang untuk melarangnya! Berkumpul dengan geng motor seperti itu tidak bagus untuk sosialnya. Kenapa kamu tidak pernah mengerti itu?"
"Siapa yang tidak mengerti. Aku mengerti itu tidak baik, bahkan bisa membahayakan nyawanya. Tapi sesekali membiarkan dia ikut serta juga tidak masalah. Dia perlu mendapat apa yang menjadi senangnya saat masa remajanya kini. Tapi kenapa kamu seolah mengekang? Tidak melihat, bagaimana dia tersiksa karena ulahmu yang sering melarangnya pergi bersama temannya? Kamu tidak mengerti perasaannya. Kamu ibunya bukan?"
"Jadi kamu menyalahkan aku? Saat ini, orang yang pantas disalahkan adalah kamu, mas. Kenapa seolah kamu tidak berkaca diri. Lihatkah hasil perbuatanmu. Lihatlah kelakuanmu sebagai ayanya yang menuruti setiap keinginannya tanpa mekihat resikonya. Lihatlah mas, lihat. Setelah mendapat akibat ini, kamu seolah mengurung diri. Mengunci dirimu sendiri tanpa melakukan apa-apa."
"Memangnya aku harus melakukan apa? Apa yang bisa ku perbuat? Jalannya operasi masih lama berjalan. Saat ini pun yang bisa ku perbuat hanya menunggu hasil yang datang. Kenapa kamu terus saja menyalahkan aku, tunggu saja dengan hasilnya."
"Lantas jika hasilnya tidak seperti harapan, apa yang akan kamu perbuat? Apa yang akan kamu lakukan mas?! Hah! Jawab!"
"Jadi kamu mendoakan anakmu mati? Iya?"
"Aku ga bilang begitu!"
"Lalu apa!"
"Hh, sebaiknya kita bercerai. Aku terlalu lelah menghadapimu!"
"Apa?!"
"Kita cerai! Aku yang akan mengurus anak-anak. Ayah sepertimu tidak bisa diandalkan."
"Kamu bilang apa?! Siapa yang tidak bisa diandalkan?"
"Kamu! Siapa sangka nanti kamu mempengaruhi Tasya dan Barra untuk melakukan hal yang sama. Ayah yang bodoh bukan?"
"Hh, baik. Ayo kita bercerai! Begini mau mu?! Aku akan membawa Barra, akan kubuktikan bahwa aku ayah yang baik!"
"Tidak! Kenapa harus kamu yang membawanya? Dia anakku, dia ikut bersamaku."
![](https://img.wattpad.com/cover/77913001-288-k598580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Taciturn Boyfriend
Romance[HIATUS] {Dalam jarak waktu yang tidak bisa ditentukan. Sedang dalam masa revisi, mohon pengertiannya(;} Taciturn Boyfriend. Sesuai judulnya, Taciturn artinya pendiam dan Boyfriend adalah kekasih pria, atau bisa dikatakan dengan Kekasih Yang Pendia...