8. Ajakan mendadak

296 38 7
                                    

Flash-Back

Tadinya Ressa berpikir dapat bertemu kembali dengan Barra, tapi setelah dua minggu berlalu, Ressa tak kunjung melihatnya lagi.

Ressa memang tak mengingat persis wajah Barra saat itu, hanya dari kejauhan Ressa melihatnya dan itu membuatnya tak melihat lebih jelas wajah Barra.

Yang Ressa ingat, hanya tatapan dari Barra. Mata itu yang Ressa ingat, mata indahnya. Senyum tipisnya juga tak membuat Ressa lupa, karena senyum itu tak kalah indah walaupun tidak kentara.

Intinya, mata dan bibir itu yang menyangkut di otak Ressa. Tidak dengan bentuk muka, dan wajah yang lebih spesifik.

Hari ini Ressa baru berkenalan dengan Rani, karena tempat duduk yang diacak oleh gurunya. Ressa dan Rani jadi duduk bersama.

Oleh karena itu sekarang Ressa sudah ada teman pendamping. Dan di sinilah Ressa dan Rani, bersemayam dibawah pohon yang rindang. Ditemani dengan bekal yang dibawa oleh keduanya, mereka sangat menikmati keindahan taman dibelakang sekolahnya ini.

Angin yang berhembus, membuat sejuk dan menambah kenyamanan ditempat ini. Siapa pun yang datang ketempat ini, akan merasakan sangat betah dan enggan untuk pergi.

Tapi sayangnya, taman ini jarang dikunjungi, bahkan tidak banyak murid-murid disekolah menyadari tempat yang indah ini.

Karena itu, taman disini sangat sepi dan penuh kesunyian. Menambah kesan nyaman dan hangat.

"Sayur bayem,"

"Apa? Bayem?"

Taciturn BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang