14. Putus atau hanya break?

280 31 23
                                    

Takdir itu mempermainkan...

*
*
*

Asing. Satu kata yang menggambarkan dirinya saat ini. Tidak mempunyai percakapan, tidak memiliki pergerakan.

Interaksi dengan semua temannya lenyap dengan seketika. Tawa atau canda tidak mewakilkan dirinya lagi beberapa akhir ini.

Diam. Adalah salah satu cara untuk mengekspresikan dirinya sekarang. Sedih? Tentu. Tapi tidak terlalu. Naif...

Ressa ingin menertawakan dirinya lagi, saat satu gagasan melintas di otaknya.

Menyesal tanpa melakukan apapun.

Ayolah, Ressa bukanlah gadis seperti diluar sana. Meraung, mengamuk, sangat bukan tipikal dirinya.

Ressa benar-benar tidak menunjukan reaksi lebih saat kembali mengingat berakhirnya hubungannya bersama Barra.

Tidak lebih, namun menyakitkan.

Apa yang telah kamu lakukan bersama kekasihmu saat sedang menjalin hubungan? Berapa kali kalian berkencan? Berapa kali kamu atau dia mengucap cinta tanpa memandang batas?

Ressa meringis pelan dengan pertanyaan-pertanyaan dalam pikirannya.

Kencan? Ressa bahkan bisa menghitung dengan jari.

Cinta? Ressa menyeringai.

Menyesal adalah satu kata yang menyesakkan dada. Kenapa seolah waktu seolah mempermainkan nya? Bahkan dirinya belum memakai waktu dengan baik. Dirinya bahkan belum melakukan perannya dengan baik. Selama ini apa yang telah dia lakukan sepanjang waktu bersama Barra? Apa yang telah dia kerjakan untuk membuatnya senang?

Ressa memejamkan matanya, berharap waktu kembali berputar.

Ini sama sekali bukan dirinya. Sedih berhari-hari, menangis tanpa mengenal waktu. Gaya yang seperti ini sangat tidak cocok dengan kepribadian nya.

Ressa kembali memikirkan. Sudah berapa lama dia seperti ini? Sudah berapa lama dia mengasingkan diri? Menjadi pribadi yang pendiam dalam hitungan waktu. Berapa lama?

1 minggu?

2 minggu?

3 minggu?

Ah, rupanya sudah hampir sebulan? Tidak, bahkan lebih. Ressa kembali meringis.

Satu pertanyaan kembali muncul. Meredakan sakit dihati. Menghilangkan sesak didada. Adakah yang tau cara menangani hal yang seperti ini?

Ressa bertanya-tanya. Apakah setiap gadis pernah mengalami hal yang sama? Patah hati yang disebabkan putus cinta.

Tentu saja pernah. Ressa berteriak dalam hati.

Kenapa rasanya Ressa sangat sulit mengendalikan dirinya saat ini? Ressa bingung dengan sikap apa yang harus diambilnya.

"Mau sampai kapan kamu diemin aku Res"

Taciturn BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang