2

70 2 0
                                    

"NAYLA SINI NAY!" Seseorang njerit2 memanggil Nayla.
"Cika? Ada apa cik?"
"ADA MURID BARU KELAS XII-2 COGAN NAY COGAN !!!" Iya, kerjaan Chika ya kalo gak ngestalk sosmed kakel/adkel cogan, ya berburu cogan. Selain itu, cewe ini gak punya alasan untuk sekolah.

"Yaudah kali Cik terus gue disuruh ngapain?" Jawab Nayla dengan pasrah
"Jodohin gue sama dia pleaaaseeee" Kadang Chika emang rada miring.
"Jodoh itu di tangan tuhan-"
"Ah basa basi lu gue mau ngestalk dia aelah!" Belum selesai Nayla berbicara, sudah dipotong dengan cewe yang paling cerewet sedunia kalo urusan cogan.

"EH NAY ITU NAY COGANNYA NAY KESINI NAY KESINI!!!!" Chika histeris.
"Hahahah" terdengar suara si 'cogan' yang dibicarakan Chika dan teman2nya tertawa. Wajar, Chika emang suka overreacting kalo ada cogan yang deket.

"Eh, kamu yang namanya Nayla?" Tanya si 'cogan' itu.
"Eh? Iya kak! Kenapa?" Tanya cewe itu bingung. Entah bagaimana Chika sudah hilang ditelan bumi. Atau dia belajar lari sama the flash? Pokoknya udah menghilang.

"Itu, dipanggil Bu Idah. Katanya mau ngasih hukuman kamu sama mm... mm siapa?"
"Michael" jawab Nayla dengan tegas.
"Emangnya tadi kalian ngapain?"
"Ceritanya panjang, kak. Bisa2 ntar saya telat dipanggil Bu Idah, ditambah deh hukumannya." Jawab Nayla, seolah menghindari pembahasan itu.

"Yah tapi saya kan penasaran..." Pinta kak 'cogan' itu. Gak pake name badge, jadi siapa namanya, gak tahu.
"Yaudah kamu nanti sms saya aja ya! Ceritain SEMUANYA" Oke, sekarang namanya pemaksaan.
Kak 'cogan' itu tiba2 merenggut hp Nayla lalu menekan beberapa nomer, dan juga mencatat nomor Nayla.
'Putra' begitulah nama yang ditulis di kontaknya.

"Yaudah gih kamu udah ditunggu sama Bu Idah" kata Putra, mengingatkan Nayla bahwa ada ancaman tambahan hukuman.
"Yaudah kak, saya permisi." Tanpa basa basi, Nayla langsung berlari ke ruang kelas XII-2, kelas Bu Idah. Guru paling killer no. 2 di sekolah.

Disana sudah ada Michael, yang tampak pucat ketakutan, hanya memandang jari2nya. Dan juga Bu Idah, yang sudah membawa penggaris kayu buat standby.

Nayla langsung meletakkan dirinya di samping Michael. Tak berbeda, Nayla juga hanya menatap jari2nya.

"Kenapa kalian tadi pagi telat? Kenapa seragam kamu kotor?" Sejuta pertanyaan ditanyakan, dan salahsatunya ditanyakan sambil menunjuk2 rok Nayla yang masih kotor.

Penjelasan sudah berjuta2 kali dilakukan, mau bahasa baku, bahasa gaul, bahasa jerman, bahasa jepang, bahasa inggris, bahasa korea, bahasa sunda, bahasa jawa, tetep aja salah di mata Bu Idah.

Akhirnya hukuman mereka adalah untuk berjemur di lapangan sampai jam pulang, yaitu sekitar 2 jam lagi. Dan juga membersihkan kantin yang kotornya lebih parah daripada kandang sapi, berantakannya lebih parah dari kapal pecah. Hari ini mereka akan pulang malam.

Sudah 1 jam berjemur di lapangan, muka Nayla sudah pucat dan dipenuhi keringat dingin.
"Nay lo beneran gakpapa?" Tanya Michael khawatir.
"Enggak kok. Gue cuma haus."
"Yaudah gue beliin minum ya ?" Tawar Michael.
"Duit gue habis, tadi siang diambil kakak kelas" Jelas Nayla.
"Yaampun, sebego begonya gue, gue tau mana yang bener yang salah, dan ngambil duit orang seenaknya itu salah" Suara Michael terdengar seperti orang marah.
"Udahlah Mike, lu mau njerit marah2 juga gakbakal didengerin..." Nayla yang sudah mulai terbatuk2 dan pusing memutuskan untuk bersandar di tembok.
"Tuh kan, udah ah gue beliin pake duit gue LO GAKBOLEH NOLAK" Michael bergegas pergi ke kantin untuk membeli air mineral dingin.

Mata Nayla samar2 melihat seseorang membawakan minuman untuknya. Keadaan cewe itu saat ini setengah sadar, sakit kepala, rasa ingin muntah , pingsan dan mati tercampur aduk. Namun dihiraukannya perasaan itu untuk menghargai Michael yang sudah membelikannya minum.

"Nay lo beneran gakpapa? Mata lo udah setengah sadar gitu? Mendingan duduk aja deh." Perintah Michael.
Kemudian, mereka berdua duduk di pinggir lapangan menyandar ke tembok ruang guru.

"Kalau sepi itu nenangin, ya? Jadi ngantuj tauk" tiba2 Nayla memecahkan keheningan yang tadinya berada di antara mereka berdua.
"Tidur aja kalo gitu, gue juga ngantuk sih-" Keinginan untuk melanjutkan kalimat2 Michael hilang saat melihat Nayla sudah tertidur pulas, merebahkan kepalanya di bahu Michael.

Cowo itu akhirnya memutuskan untuk ikut tidur dan merebahkan kepalanya di atas kepala Nayla.

Ini [bukan] Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang