3

54 2 0
                                    

Setelah berjam2 ngebersihin kantin & kelas, sudah pukul 5 sore. Mereka berdua boleh pulang.

"Gue duluan ya" Nayla pamit.
"Naik apa?"
"Dijemput supir" kemudian cewe itu langsung pergi ke parkiran sekolah.

Cewe itu terkejut melihat seseorang masih belum pulang. Sesosok cowo bertubuh tinggi, berkulit sawo matang, berambut hitam. Tubuhnya berdiri tegak menatap matahari yang mulai terbenam. Lalu sosok itu tiba2 memutar badannya untuk menatap Nayla.

"Gue nungguin sms lo" kata sesosok pria itu. Kak Putra.
"Eh? Sorry sorry tadi saya banyak tugas"
"Alesan" kata Putra sambil tertawa geli dan menjitak kepala Nayla.
"Saya duluan ya kak" tepat saat cewe itu akan pergi, tangannya dicegat.
"Gitu doang? Gue nungguin lho dari tadi..." cowo itu berharap Nayla melakukan sesuatu untuk menghiburnya.

"Maunya apa?" Tanya cewe itu.
"Kasihtau gue siapa Michael itu?"
"Mike, sahabat gue sejak SMP. Kenapa?" Jelas Nayla.
"Cuma sahabat? Gak ada perasaan apapun? Gak pernah baper gitu sahabatan sama cowo?" Sejuta pertanyaan diajukan Putra.

"Nayla itu orangnya gak baperan" tiba2 seseorang menjawab pertanyaan Putra. Michael.
"Eh? Gue kira lo udah pulang" Kata Nayla bingung.
"Eh? Gue kira lo udah pulang" Michael mengulang kata2 cewe itu.
"Gue tadi mau pulang malah diajak ngobrol" jelas Nayla. Menatap posisi dimana tadinya Putra berdiri namun sekarang sudah kosong. Entah kemana, entah bagaimana.

"Yaudah gih sekarang pulang" perintah cowo itu sambil mendorong Nayla ke mobilnya yang daritadi sudah menunggu.

Mobilnya berjalan, terlihat Michael melambaikan tangannya seperti anak kecil yang riang. Sesuatu yang bisa membuat Nayla ngakak sendiri di mobil.

-

"Loh? Tumben cepet, naik apa?" Tanya Michael yang pagi ini harus piket karena tidak mau didenda.
"Nyetir sendiriii" jawab Nayla bangga.
"Udah lulus les nyetir lo? Seriusan? Perasaan lo baru nabrakin tiang rambu kemaren ? " Canda Michael.
"Dih.. itu lo kali Mike" Nayla tertawa geli.

"Ohiya soal kemaren... emangnya lu pernah baper gak sih sahabatan sama gue?" Cowo itu memberi KODE KERAS.
"Ya enggak lah, lu kan bilang sendiri, gue gak baperan. Lagian kan kita cuma sahabatan. Udah cukup rasa cinta dari sahabat gak perlu pake baper2an" jawab Nayla.
Michael pun tersenyum tak ikhlas dan lanjut menyapu.

"NAYLA SINI NAY!!! BURUAN NAY BURUAN!!! NAY EMERJENSIH NAY EMERJENSIH!!!" Seperti biasa, Chika pagi2 sudah menjerit.
"Apaan sih Cik?"
"COGANNYA TADI NABRAK GUE NAY COGANNYA NABRAK GUE TERUS KETAWA2!!!!!!!!!" Chika semakin histeris.
Mungkin Putra ketawa2 karena Chika sudah histeris di tempat, tapi, ya sudahlah.

"Yaudah kali Cik, gausah histeris gitu" tiba2 Aji, ketua kelas yang dari tadi menutup kupingnya tak kuat mendengar jeritan Chika, angkat bicara.
"TAPI JIIII..."
"UDAH DEH LU DIEM!" Bentakannya, salah satu alasan mengapa Aji dipilih sebagai ketua kelas.

Sms.
-Putra-
Nay, yang tadi njerit2 itu temen lo?
-Nayla-
Iya, orangnya emang gitu Kak.
-Putra-
Jangan panggil saya kak dong
-Nayla-
Yaudah, om.
-Putra-
Panggil putra aja ya

-

Kemudian Nayla berhenti membalas pesannya.
"Siapa tu Nay? NAY OEMJI ITU COGANNYA SMSAN SAMA KAMU?! NAYYY BAGI NOMERNYA NAYYYYY PLEAAASEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Chika kembali menjerit.
"Ih, bukan. Ini sodara gue, Cik"

-istirahat (di kantin)

Muka Michael terlihat muram, tak seperti biasanya.
"Mike, lu kenapa?" Tanya Nayla khawatir.
"Gak mood bicara." Michael langsung meninggalkan Nayla.
"Mike lu kenapa sih?! Marah sama gue ya?! Mike!!" Sebelum sempat mengejar Michael, tangannya dicegat.

"Eh, gausah dikejar, kadang cowo emang kaya gitu." Putra tiba2 muncul dari belakang Nayla.
"Iya, saya tau. Tapi Michael gak pernah gitu sebelumnya, pasti ada sesuatu." Nayla semakin khawatir.

Ini [bukan] Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang