4

54 2 1
                                    

Udah 2 hari Michael gak masuk, dia kenapa? Sms gue kok gak dibales juga ?

"Nayla!" Suara lembut nyaris tak terdengar memanggil nama Nayla. Ella, cewek pemalu dan cupu yang bahkan tak pernah disadari mengikuti Nayla dari tadi.

"Eh? Lo manggil gue? Ada apa?"
"Anu- kamu dicari Michael di lapangan" jawab Ella. Seperti takut mengatakan sesuatu yang salah, cewek itu langsung berlari kembali ke kelas.

Tanpa berpikir, Nayla langsung berlari menuju lapangan.

"MICHAEL!!!" Tanpa diberi kode, Nayla langsung memeluk cowok yang lebih tinggu darinya itu. Jika di dekat Michael, Nayla tampak mungil, lebih mungil dari otak anda *eh.
"Nay," jawab cowok itu singkat sambil melepas pelukan Nayla.

"Lo kenapa sih? Dari kemaren kok murung banget?"
"Gue mau bilang sesuatu ke lo Nay..." Michael membuang kontak mata ke lantai.
"Bilang apa? Bilang aja kali!" Cewe itu tertawa, menyembunyikan rasa cemasnya yabg bertubi-tubi.

"Gue..."
"Gue- ah," Michael tampak frustasi sambil mengacak acak rambutnya.
"Mike, lo kenapa?!"
"Gue bakal pergi Nay..." cowo itu menutup wajahnya.
"Kemana? Lama?"
"Gue pergi, maksud gue, pergi... se...selamanya."

Nayla menutup wajahnya, menutupi air matanya. Michael langsung memeluk Nayla, seakan akan bahwa itu pelukan terakhir Nayla.

"Lo jangan bercanda deh, Mike... GAK LUCU" Nayla memberontak dan melepaskan pelukan Michael.
"Gue gak bercanda, Nay. Gue beneran.... sekarat."
"GAK MUNGKIN IISH LO JANGAN BERCANDA!!!" Nayla frustasi.
"Nay... NAY! Dengerin gue." Michael meraih kedua tangan Nayla.
"Yaudah, kalo lo gak mau percaya sama gue. Tapi ikut gue, yuk?"

Pasti ntar dikasih surprise, terus bilang kalo semuanya ini bohong.

Tapi, Nayla salah. Michael membawa cewe itu ke tempat yang sepi, tepat di depan tembok semen kosong yang ditutupi tirai.

"Kalo... seandainya gue emang pergi..."
Michael menarik tirai tersebut. Menunjukkan lukisan wajah mereka berdua, dan tulisan 'forever'.
"Gue mau lo inget gue". Jelas cowo itu.

Melukis, salah satu hal yang paling disukai Michael sejak kecil. Sebenarnya, pertama kali Nayla dan Michael bertemu di tempat les melukis.

"Mike... ini lo yang bikin?" Air mata mulai turun lagi.
"Nay... nanti, kalo gue udah pergi... Lo tulis apapun yang mau lo omongin ke gue di tembok ini. Apapun. Gue janji, bakal dengerin lo."

Ini [bukan] Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang