11 [Ingat aku?]

30 1 0
                                    

Sudah 3 minggu sejak perkelahian Michael dan Kak Putra. Sejak hari itu, Nayla dan Kak Putra tak pernah berkomunikasi. Bahkan mereka tak pernah menatap satu sama lain.
Kabarnya, hari ini Michael akan kembali masuk sekolah. Hal itu membuat Nayla senang, namun juga khawatir. Apa yang akan terjadi? Apakah Michael marah? Apakah dia diperintahkan untuk menjauh dari Nayla?

KRIIIINGGG
Bel masuk kelas a.k.a terompet sangkakala bagi murid-murid.

Nayla terkejut saat melihat Michael tak memandangnya sedikit pun. Begitu terus, sampai selesai pelajaran. Seberapa tajam pun mata Nayla memperhatikannya, Michael bagaikan tak menyadari dirinya ada dalam kelas tersebut.

***

Istirahat.
"Michael-"
"Kamu?" Nayla terkejut saat melihat Michael bagaikan tak mengenalinya. Tapi dia berusaha. Berusaha mengenalinya.
"Kamu... familiar. Siapa kamu?" Nayla menahan tangis dan jeritannya saat mengetahui Michael tak mengenalinya.
"K-kamu... gak mengenali aku?"
Apadaya, Nayla harus ikut memakai bahasa baku.
"Aku... Nayla. Salam kenal ya."
"Ooh... Mama pernah nyebut nama kamu waktu test ingatanku. Tapi aku gak tau kamu siapa. Salam kenal juga" Michael hanya tersenyum.
"Memangnya hubungan kamu dengan Mama apa?"
"Ehm... Mama kamu sahabatan sama Mama aku." Michael tersenyum lalu meninggalkan Nayla.

***

Michael.
Dia bahkan tidak bisa mengenaliku.
Dia bahkan tidak bisa mengingatku.
Aku, orang yang dulu paling penting untuknya.
Apakah dia ingat separuh ginjalku ada di dalam tubuhnya?

Bodoh.
Ini bukan cerita cinta, dia gak bisa nginget kembali semuanya kalaupun gue coba ngingetin dia.
Dia bakal ngira gue orang gila yang ngaku ngaku pernah jadi bagian hidupnya.

***
Nayla.
Siapa dia?
Kenapa dia selalu ada di mimpi-mimpiku?
Kenapa mukanya sangat familiar?
Apakah dia pernah menjadi bagian hidupku?
Apakah aku melupakannya?

Bodoh.
Ini bukan cerita cinta, aku gak akan bisa mengingat semuanya. Semua orang yang pernah jadi bagian hidupku.

***
Teet!
Suara notifikasi dari handphone Nayla membangunkannya. Matanya sembap. Ia menangis semalaman.

Pesan masuk dari: Tante Sarah
Jangan coba mengingatkannya.

Nayla kembali mematikan handphone nya.

Ini [bukan] Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang