10 [Cahaya Bintang, Membutakan]

27 1 0
                                    

"T-tante, saya gak-"
"DIAM KAMU!" Tante Sarah membentak gadis itu lagi.

"Nayla, saya sudah mempercayai kamu. Saya pikir kamu bisa melindungi Michael. Tapi kamu malah membahayakan nyawanya?! Tidak akan saya maafkan kamu!" Tante Sarah membanting pintu kamar rumah sakit yang disinggahi Michael.

Mike, gue harus gimana? Maafin gue, Mike...

***
Buta.
Gelap.
Hitam.
Tak ada sedikitpun cahaya dalam kegelapan yang mengelilingiku saat ini.
Tak ada harapan.
Tak ada alasan untuk hidup.
Seketika, muncul lah cahaya yang sangat terang.
Datanglah harapanku.
Datanglah alasanku.
Cahaya tersebut datang dari seorang gadis, yang sangat ku cintai.
Yang tak sadar aku mencintainya.
Namun dia tahu, dia juga mencintaiku.

"Dokter, bagaimana keadaannya?!" Samar samar terdengar suara seorang wanita. Mama.
"Dia masih belum stabil, tapi dia akan baik baik saja."

"Nay...Nayla..." Nama itu keluar dari mulut Michael, tanpa disadari.
"Michael!!" Mama menjerit senang dan mendekati cowok itu.
"Kamu sudah sadar, nak?"
Michael hanya tersenyum.
"Maaf, Bu. Kami harus melakukan beberapa test ingatan. Benturan kepala tadi dapat menyebabkan lupa ingatan." Dokter menegaskan.
"Baiklah" Mama menyetujui.

"Nama lengkap?"
"Michael Aditya Alcander" Jawab cowok itu tegas.
"Nama lengkap Ibu?"
"Sarah Alcander"
"Nama lengkap ayah?"
Ayah. Kata kata itu menusuk bagian terdalam Michael.
"M-M..." Michael menelan ludah dengan susah payah.
"M-Mahendra.... Aditya Alcander" Michael akhirnya menjawa
"Baiklah-"
"Nama lengkap Nayla?" Mama tiba tiba memotong.
"Siapa Nayla?" Cowok itu kebingungan.
Mama hanya tersenyum.
"Bukan siapa siapa..."
***

Ini [bukan] Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang