Jason McCann's POV
Aku masuk melewati jendela kamarnya diam-diam dan menutup jendelanya kembali. Lalu bersembunyi di balik lemari. Aku sudah memakai penutup muka agar tidak ada yang mengenali wajahku dan sarung tangan agar tidak ada sidik jariku dimanapun.
Dia-Brandon- masuk ke kamarnya lalu menutup pintunya kembali, dan menaiki kasurnya. Kamarnya sudah gelap dari awal aku masuk.
Dia membaringkan tubuhnya, bersiap untuk tidur. Aku meraih pisau dari saku celanaku, dan berjalan perlahan kearahnya.
Saat aku berada di samping nya, aku membungkuk dan berbisik di telinganya.
"Sleep tight." Saat itu juga, matanya terbuka kaget. Aku langsung menancapkan pisauku di jantungnya. Teriakkan keluar dari mulutnya. Aku langsung membuka jendela dan keluar, tak lupa menutup jendelanya juga. Peraturan pertama, jangan biarkan pintu atau jendela terbuka jika kau melarikan diri atau keluar diam-diam. Aku pastikan juga bahwa aku tidak meninggalkan jejak.
Aku masuk ke mobilku dan membawanya ke rumah Sam. Sam adalah orang yang menugaskanku untuk membunuh Brandon. Setelah jauh dari rumah korban yang ku bunuh, aku melepas sarung tanganku. Kenapa aku tidak melepas penutup mukaku? Agar tidak ada yang tahu wajah Jason McCann sehingga aku sulit ditemukan.
Sesampainya di rumah Sam, aku memarkirkan mobilku di halaman rumahnya. Aku keluar dari mobil dan menghampiri Sam yang sedang duduk di teras rumah dengan sebotol bourbon di meja sebelahnya. Dia menghisap rokoknya dan menghembuskannya ke udara.
"All done." Ujarku. Dia tersenyum puas dan meraih amplop coklat tebal dari saku belakang celananya.
"Good job." Dia menyerahkan amplopnya ke padaku. Aku menerimanya dan mengecek isinya.
"Thanks man, I gotta go." Kami berjabat tangan laki-laki, lalu aku kembali ke mobilku dan membawanya ke club.
****
Aku meneguk wine ku, seorang perempuan dengan pakaian minim menghampiriku. Well, aku bisa datang kapan saja kesini dan mendapatkan wanita yang mau sex denganku tanpa ku bayar. Mereka yang mengincarku, aku hanya menikmatinya.
"Senang melihat mu lagi, Knight." Sapa wanita itu dan dia duduk di pahaku. Tangannya mengalungi leherku dan mendekatkan tubuhnya padaku. Aku melarikan tanganku ke bokongnya.
"Senang melihatmu, kembali." Aku meremas bokongnya. Kepalanya mendongak keatas, menikmati sentuhanku. She has such a body goals tho, but it's all fake.
"Are you already wet for me?" Bisikku di telinganya. Dia menguburkan wajahnya di leherku dan mencium leherku, lalu ke telingaku.
"Wet for you." Bisiknya kembali.
Kemudian aku mencium bibirnya dengan kasar. Memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Dia mendesah. Aku mengangkatnya melewati kerumunan orang-orang dan membawanya ke kamar kosong.
Aku membaringkannya di kasur dan mencium lehernya. Kepalanya mendongak, tangannya meremas rambutku. Tanganku berlari ke boobsnya dan meremasnya. Dia mendesah. To be honest, aku tidak suka desahannya. But I need her body. Call me a jerk, I don't care.
I don't have a heart at all.
Tidak membuang-buang waktu, aku mengangkat dressnya sampai ke pinggangnya dan menarik celana dalamnya turun ke kakinya.
Aku melepas celanaku dan mengeluarkan temanku. Aku langsung memasukkannya kedalam pussy nya dengan keras.
"Oh my god!" Desahnya. Tangannya meremas sprei.
"Scream my name." Aku terus menggerakkan pinggulku maju-mundur dengan cepat.
"Jesse... Knight..." Jika kau bertanya mengapa dia mengenaliku dengan nama Jesse Knight, jawabannya adalah aku dikenali sebagai Jesse Knight dengan wajah ini. Sehingga orang-orang tidak tahu bahwa aku Jason McCann ketika aku menampakkan wajahku di umum.
Aku mempercepat gerakkanku. Membuat ranjang ikut berguncang. Aku menghentakkan gerakkanku yang terakhir saat aku sudah klimaks di dalam dirinya. Kepalaku mendongak menikmati kelegaannya.
Lalu aku mengeluarkan dick ku dan memakai celanaku kembali.
"Wait, I haven't come yet." Dia melenguh.
"Not my problem." Aku menarik resleting celanaku keatas dan berjalan keluar dari kamar ini.
Aku men-check ponselku dan ada 2 pesan masuk.
From : Owen
Man, I need stars on my head. Like usual one, send it to me, I'll pay.
Aku segera membuat panggilan ke salah satu orang yang bekerja padaku.
"Yo Sean."
"Waddup?"
"Kirimkan cocaine kepada Owen, tagihkan segera uangnya."
"'Aight"
Aku mengakhiri sambungan telephone. Lalu men-check pesan yang satunya.
From : Unknown Number
Aku membutuhkanmu untuk membunuh seseorang. Aku akan membayarmu berapapun yang kau mau. Kerumahku sekarang juga. Alamatnya 54 Roo
Orang-orang yang membutuhkanku pasti mencari nomorku, atau menghampiriku secara langsung. Tetapi jarang ada yang berani menghampiriku. Aku berjalan keluar dari club menuju mobilku. Aku masuk ke mobilku dan menyalakan mesinnya, menjalankan mobilku ke rumah Ron. Alright, back to work again.
****
Namaku Jason McCann. Nama Jason McCann diketahui sebagai criminal, tetapi tidak mengenali wajah Jason McCann. Orang-orang mengetahui namaku sebagai Jesse Knight dengan wajahku.
Aku tidak ingat apakah aku pernah memiliki perasaan. Entah karena perasaanku hilang, atau memang aku tidak punya.
Aku tidak pernah merasakan sedih, bahagia yang sesungguhnya, dan apapun itu yang menyangkut dengan perasaan.
Aku seperti jarum ditumpukan jerami. Aku merasa sepi, sendiri. Aku merasa dikelilingi banyak orang tetapi seperti sunyi.
Aku mencoba untuk menemukan perasaanku. Tetapi, apakah ada?
Namaku Jason McCann, dan aku tidak tahu siapa diriku yang sebenarnya.
****
Jason McCann, everybody!
Okay, since there's some people asking, I want to tell you something.
Jadi, cerita ini itu tentang Jason McCann alias Kenzo. Nah, pemerannya tetap Justin karena gue udah tulis dari awal kalo Kenzo itu mirip Justin tapi matanya hijau. Anggep aja Justin udah tua kan, Kenzo nya udah dewasa azek. Jadi anggep Kenzo aka McCann itu young Justin. Dan di cerita ini nyeritain perjalanannya dia nyari tahu semuanya. Gitu lah. Masa gue kasih tau semuanya, spoiler dong.
Plus, dia tau namanya itu Jason McCann. Nah Jason McCann itu dia pake kalo lagi jalanin tugasnya gitu lah. Kalo dia udah lepas masker di tempat umum, orang-orang kenalnya sebagai nama Jesse Knight biar mereka gak tau kalau itu Jason McCann, the biggest criminal. Yg tau wajah Jason McCann cuma orang-orang terdekat sm orang yg dia percaya doang azek.
Kalo ada yg mau ditanya lagi, monggo silahkan.
Dan gue tau gue nge post lagi, karena chapter tadi kurang gimana gitu, so gue nge post yg ini wkwk. Mungkin gue bakal nge post cerita ini seminggu sekali, I don't know. Since I was so excited about this storyyyyy.
Ugh, I love him so much. I'm already wet just saying his name. Damn. Lol jk.
Vomments?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionJason McCann, laki-laki yang tidak pernah merasakan menjadi normal layaknya orang-orang pada umumnya. Dia punya segalanya, tetapi satu hal yang masih belum ditemukannya. Perasaan nya. Perasaan nya hilang. Bahkan belum pernah ditemukan. Warning : thi...