Chapter 18

1.9K 184 0
                                    

<Preview>

Setelah beberapa menit kemudian,  cheonsa pun keluar dari ruangan sang pemilik cafe itu dengan beberapa kertas browsur ditangannya itu. Dan ia pun keluar dari cafe itu sambil memeganf beberapa browsur itu dan langsung membagikannya ke orang yang lewat cafe itu. Bahkan para pengguna jalan kaki langsung terpaku melihat kecantikan cheonsa dan langsung masuk ke dalam cafe itu dengan terkagum

*********

Tidak perlu sejam lebih, para pengunjung cafe itu langsung menjadi banyak dalam hitungan menit bahkan sampai ada yang rela berdiri saat tidak mendapat bagian kursi mereka,

Sementara itu , cheonsa sekarang berada di dalam ruang pemilik cafe itu

"Kerja yang sangat bagus cheonsa, berkat kau. Cafe ini menjadi banyak pengunjung bahkan mereka juga rela berdiri" ucap sang pemilik cafe itu

"Ne, aku juga senang bisa bekerja disini walaupun sehari" balas cheonsa

"Baiklah, ini uangnya dan karena kau sangat bekerja keras dalam hal ini aku memberikanmu 2x lipat dari harga perjanjian tadi" ucap pemilik cafe itu

Cheonsa pun menerima uang itu dengan senang hati "aku merasa ini sangat banyak"

"Tidak apa, kau bisa tabung untuk keperluan mu nanti" ujar pemilik cafe tersebut

"Baiklah, kalau begitu aku permisi untuk ke toko buku. Dan gamsahamida atas pekerjaannya" ujar cheonsa sambil membungkukkan badannya dan keluar dari ruang tersebut

Cheonsa yang keluar dari ruang pemilik cafe itu dengan bahagia. Saat ia ingin keluar dari cafe tersebut, banyak pengunjung namja terus menerus menatapnya dan mengagguminya.

Cheonsa terus berjalan ke arah toko buku di seberang sana itu. Saat perjalanannya sudah hampir kesana seekor burung merpati itu terbang kearahnya dan melewati dirinya. Cheonsa yang melihat merpati itu melewati diatas kepalanya hanya diam sesaat dan langsung berlari ke arah gereja terdekat. Sesampainya ia di gereja itu, ia menatap banyak jemaat gereja sedang berdoa. Di belakang , cheonsa pun mengikuti jemaat gereja yang sedang melalukan doa itu.

Setelah selesai, para jemaat itu pun satu per satu keluar dari gereja itu dan tinggallah cheonsa dan biarawati gereja itu.

"Cheonsa ternyata kau datang juga" ujar biarawati itu

"Ada apa? Aku merasa ada sedikit perasaan untuk menyuruhku ke sini" ujar cheonsa

Biarawati itu pun berdiri dari duduknya dan memegang bahu milik cheonsa sambil berbisik "kau harus hati hati mulai sekarang. Akibat kau orang banyak menderita dan kau harus cepat menyelesaikan pekerjaanmu untuk pulang ke asalmu , satu lagi hati hati dengan identitasmu. Jika kau bisa pulang ke asau tetapi dengan identitas diketahui oleh orang. Ayahmu akan menghukummu lebih" ujar biarawati dan pergi menjalan jauh dari cheonsa yang sedang diam terpaku itu

Cheonsa tidak mengerti apa maksud kata dari sang biarawati itu. Ia pun berjalan keluar gereja dan kembali ke toko buku yang sempat ia tunda tadi. Cheonsa pun membeli 5 bungkus besar lipatan bintang itu dan membawanya untuk di bayar di kasir.

Selama pulang cheonsa terus menerus memikirkan maksud dari kata biarawati itu. Sampai tak sadar, ia sudah berada di depan dorm milik seventeen itu.

Cheonsa pun terus menerus melipat bintang itu dengan kecepatan penuh tanpa berhenti sekali pun. Sampai asiknya ia terus melipat hal tersebut sampai berjam jam. Ketika mulai lelah, ia pun mencoba untuk berhenti sejenak dan membuka siaran televisi yang langsung menyiarkan berita tentang seoul yang tiba tiba terkenak musibah itu

Cheonsa terus menerus melihat dan mendengar acara berita itu. Sampai ia juga tidak menyadari jika seventeen sudah pulang dari kegiatan mereka

"Cheonsa kau sedang menonton ber..." ucapan Dk terputus saat ia melihat tiba tiba cheonsa menatap ke arahnya dan perubahan warna mata

"Ada apa?" Tanya cheonsa

"Oh tidak. Tadi aku hanya ingin bertanya kau sedang menonton berita apa?" Ujar DK takut

Cheonsa tidak membalas ucapan dari DK dan ia pun melanjutkan bintang itu dengan kecepatan tangan yang ia miliki.

"Apa kau tidak lelah?" Tanya jeonghan lembut

"Tidak, aku rasa kalian perlu istirahat. Kalian ia istirahatlah sebentar" ujar cheonsa

"Kami bisa istirahat disini" ucap joshua

"Baiklah" ucap cheonsa pasrah

Member seventeen yang berada diruang tamu itu menjadi tertidur dengan posisi yang berbeda. Cheonsa yang sedari tadi membuat lipatan bintang itu langsung beralih menatap ketiga belas namja itu tengah tertidur dengan pulasnya.

Cheonsa pun berdiri dan masuk ke dalam kamar mereka dan mengammbil selimut mereka masing masing.

Tak terasa, waktu juga sudah hampir di tengah malam. Tak sengaja mingyu terbangun dari tidurnya karena merasa haus . Saat bangun ia melihat semua member tengah berada diluar tamu dalam keadaan tertidur. Mingyu pun berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman.

Saat ia hendak kembali ke ruang tamu untuk tidur. Ia tidak sengaja melihat  cheonsa tengah membuka jendela dan rela membuat beberapa helai rambutnya berterbangan akibat angin tersebut.

Tak sengaja juga ia melihat sayap yang berada di punggung cheonsa yang besar itu. Ia sedikit tertegun dan tidak percaya bahwa di dalam dorm mereka akan ada malaikat seperti sekarang ini.

Cheonsa tersebut sedari tadi melipatkan kedua tangannya sambil menutup kedua matanya dengan sayap yang sedari tadi berterbangan. Mingyu yang melihat cheonsa menjadi mendadak takut saat ia melihat cheonsa menatap ke arahnya tajam.

Mingyu yang menyadari bahwa cheonsa tengah berjalan mendekatinya ia pun langsung berpura pura tidur di meja makan . Cheonsa yang berada tepat di depan mingyu tidak menyadari jika sedari tadi mingyu hanya berpura pura tidur.

"Mingyu. Kau orang yang sangat baik. Kau memiliki anggota keluarga sekaligus teman yang sangat setia. Aku iri denganmu karena walaupun kau lelah tapi kau bisa tetap bersama dengan kedua belas temanmu dengan keadaan semangat. Jika aku dengar, manusia lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya atau bosan hidup. Sejujurnya, aku menyesal berada didunia ini atas hukuman yang Ia  berikan kepada-ku. Jika aku seorang manusia aku pasti akan menjadi yeoja yang terkenal karena kecantikkanku" ujar cheonsa tanpa sadar.

Ia bahkan tidak menyadari jika sedari tadi mingyu mendengar apa yang di lontarkan oleh cheonsa barusan.  Bahkan sedari tadi mingyu terus memikirkan apa  maksud dari perkataan cheonsa barusan.

Tbc

Angel Eyes [Seventeen FanFic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang