Why can?

3.5K 438 7
                                    

Yoongi terbangun di pagi buta, hawa dingin langsung saja menyapanya. mengedipkan mata beberapa kali dan kembali terpejam.
jika kalian tahu, 'pagi buta' seorang Min Yoongi adalah jam 07.00. ironis..

Yoongi mulai terusik setelah setengah jam berlalu. ia merasakan benda asing bergerak dihidungnya. dan...

HATCHUUU!!!

guk! guk!

"AAAAAAARRRRGGGHHHHH!!!!!!"
suara melengking Yoongi mengagetkan benda sialan -menurutnya- berbulu yang sedang tertidur dengan badan yang menyandar diwajah tampan -lebih tepatnya imut- Yoongi.

Yoongi terlonjak kaget dan segera mencapit tengkuk anjing malang itu dan ingin menjinjingnya keluar. bermaksud mengembalikan benda berbulu itu ke pemiliknya, dengan sedikit tambahan umpatan yang melayang indah dengan bebas dari bibir tipisnya.

Yoongi membuka pintunya dan bergegas menuju apartement sebelah. ia memencet bel berkali-kali seperti sebelumnya, namun Jimin tak kunjung membukakan pintunya. Yoongi menahan emosinya. mengepalkan tangan satunya yang tidak membawa apa-apa.

hingga sepuluh menit berlalu, Jimin masih tidak membukakan pintunya. Yoongi yang tadinya emosi beralih menjadi cemas. hanya sedikit cemas okay?

"shit! aku bahkan tidak memiliki nomornya" keluhnya. tangan kiri Yoongi yang sedari tadi mencapit Pablo mulai terasa pegal dan Yoongi memutuskan untuk menggendong anjing itu di pelukannya.

Yoongi mengamati pergerakan anjing lucu itu. ia dapat melihat jika anjing itu menyukainya dari caran ia mengendus piyama Yoongi dan mencari tempat nyaman hingga bersandar didada Yoongi.

Yoongi tersenyum. "lucunya...." gumamnya. "kau tak seburuk yang kubayangkan" tambahnya. saat Yoongi sibuk dengan dunianya, pintu terbuka dan menampakkan sosok Jimin dengan sehelai handuk dipinggangnya.

Yoongi mendongakkan kepalanya mendapati Jimin berpenampilan nista seperti itu membuat bibirnya membentuk huruf 'o' dengan semburat kemerahan sialan yang muncul dikedua pipi mulusnya.

Jimin yang hanya mengenakan sehelai handuk dipinggangnya, rambut yang sedikit basah, handuk kecil lainnya yang melingkari lehernya, tetesan air yang dengan kurang ajar meluncur bebas di perut ber-abs miliknya. itu semua cukup membuat Yoongi terpana.

dengan sedikit mengusak rambutnya "oh hyung, ada apa hm?" Jimin mengawali percakapannya. Yoongi merasakan pipinya memanas dan langsung menunduk. "t-tidak aku hanya ingin mengembalikkan ini padamu" Yoongi mengumpat dalam hati mengapa ia menjadi gugup.

Yoongi menyodorkan Pablo tepat dihadapan dada bidang telanjang milik Jimin. sedang sang pemilik tidak langsung mengambilnya. ia terhibur dengan reaksi menggemaskan Yoongi. Jimin bersmirk ria. ia mendekatkan wajahnya ketelinga Yoongi.

"Y-YAKKK MAU APA KAU??!!!" jerit Yoongi dengan suara yang tetap saja melengking. "hyung aku ingin makan, namun tidak bisa memasaknya.." bisik Jimin dengan nada rendah. ia sengaja meniupkan nafas hangat ke cuping Yoongi.

Yoongi makin bersemu. namun Yoongi tetaplah Yoongi. ia menaikkan kepalanya dan menatap Jimin dengan pandangan datar. memeluk Pablo lagi "lalu? tidak ada hubunganya denganku. urusi urusanmu sendiri" dan Yoongi berbalik untuk menuju apartementnya dengan membawa Pablo lagi.

Dengan sigap Jimin menarik lengan Yoongi dan Yoongi yang belum siap langsung berbalik dan oleng menubruk keras tubuh Jimin hingga terjungkal. Pablo lepas dari pelukannya dan berlari kedalam apartement Jimin.

Yoongi terbelalak. ia melihat posisinya yang asdhdjfkll menindih tubuh Jimin dengan tepat/?.
sedang yang ditindih hanya diam saja.

dengan panik Yoongi terburu-buru ingin berdiri, namun Jimin lebih dulu memegang pinggang Yoongi dan membawa Yoongi duduk. Yoongi terdiam kehilangan kata umpatannya.

keduanya berdiri, dan suasana sekitar menjadi sangat hening. "ehm.. jadi bisakah hyung membantuku... memasak?" tanya Jimin. jari telunjuknya menunjuk arah dapur.

Yoongi terdiam. "ayolah hyunggg~ perutku sangat lapar..." rengek Jimin seraya mendekatkan diri lagi pada Yoongi. Yoongi spontan menghindari Jimin. "Y-YAKK!!!! BODOH!!!! PAKAI BAJUMU DULU!!! A-AKU AKAN MEMBANTUMU SETELAHNYA!!!"

dan Yoongi segera berbalik menuju apartementnya dengan tergesa-gesa menutupi pipinya dengan kedua tangannya. dan berusaha menetralkan detakan jantungnya yang kurang ajar berdegup dengan cepatnya. BRAK!! . Yoongi menutup keras pintunya.

Yoongi segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan kembali ketempat Jimin untuk memasakannya. bahkan Yoongi tak tahu kenapa dirinya menjadi seperti ini. mungkin nanti malam ia harus mengunjungi dokter kejiwaan termahal di Seoul.

sedangkan Jimin masih terpaku di ambang pintu apartementnya dengan sedikit terkekeh geli melihat tingkah Yoongi. "Ya ampun manisnya..."
dan masuk untuk berganti baju, membiarkan pintunya sedikit terbuka agar nanti Yoongi dapat langsung masuk.

I Need You 『MinYoon』ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang