sepuluh

89 12 2
                                    


"Hallo?"

"Gue ada perlu, bisa ketemu?"

"Bisa, dimana?"

"Ditaman deket rumah Jessica, sekarang."

"Oke, gue otw."

*****

"Ada apa?" Tanya Harry.

"Gue mau bicara tentang Jessica,"

"Jessica kenapa?" Tanya Harry khawatir.

"Jessica baik-baik aja,"

"Trus?"

"Lo sayang sama Jessica?" Harry terdiam. Tidak menjawab pertanyaan Luke.

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Tinggal jawab aja, emang susah ya?" Geram Luke kesal.

"Iya, gue sayang Jessica. Tapi lo tenang aja gue gak bakal ngancurin hubungan lo dengan Jessica,"

"Gue putus sama Jessica," Harry melotot terkejut. "Bukan gue yang ada di hatinya, tapi lo." Sakit memang mengatakan hal ini, tapi Luke rela asal Jessica bisa bahagia. "Kejar Jessica kalau lo emang bener sayang sama dia,"

Harry yang mendengar perkataan Luke langsung berlari menuju rumah Jessica yang memang tidak jauh dari tampan tempat bertemu Luke.

Hosh. Hosh.

Nafas Harry tidak beraturan setelah berlari dari taman. Rumah Jessica kini sudah ada dihadapannya. Harry melangkahkan kakinya ke dalam rumah mewah tersebut.

Ting tong

Harry menekan bel beberapa kali, setelah itu dia membalikkan tubuhnya sambil mengatur nafas. Harry degdegan.

"Cari siapa?" Suara Jessica tertangkap oleh pendengaran Harry.

Dia sangat merindukan suara gadis ini. Terdengar dari suaranya dia habis menangis.

Aku disini, Jes. Aku gak bakal biarin kamu nangis lagi.

Harry membalikkan badan ke arah Jessica.

"Harry? Lo ngapain kesini?"

"Emang gue gak boleh main kerumah lo?" Tanya Harry sambil cengengengsan.

*****

Feelings [h.s] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang