Bagian 1 : Namanya Clark

1.5K 83 0
                                    

Sama seperti hari-hari sebelumnya, masuk kelas, menaruh tas di bangku, dan ikut bersenandung ria bersama teman-temanku di kelas. Tapi saat bel masuk berbunyi, tugasku pun langsung kukerjakan.

Aku maju ke depan sambil membawa buku absen untuk mengabsen teman-temanku. Ya! Aku ketua kelas. Kelas 11 di Brogdokenza School.

A

B

C...

"Clark Zwarven Greyzof?" panggilku pada salah satu temanku.

Clark. Ya, hanya itu yang kuketahui dari teman sekelasku yang satu itu. Dia tidak suka berbaur, dia tidak suka berbicara panjang lebar, dan -well- dia juga tidak terlalu pintar. Tapi hal lain yang kutahu, dia sangat ahli dalam bidang IT!

Oh aku benci IT!

Meski hanya seorang gadisberumur 16 tahun yang bisa dibilang tidak terlalu menarik –wajah blasteran Asia-Belanda, kulit coklat, mata besar berwarna abu-abu, bibir tipis, dan hidung yang cukup mancung, tapi dia benar-benar berbeda! Dan lihat! Saat akumemanggil namanya, dia hanya mengangkat tangan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun! Sedikit kesal memang, tapi mau bagaimana lagi? Dia memang begitu.

Aku mengangkat bahu dan lanjut mengabsen teman-temanku yang lain hingga selesai. Tepat saat aku kembali dudukdi kursi, guru IT masuk.

Oh sial! Aku benar-benar lemah di pelajaran ini.

Tanpa sadar aku melirik ke arah Clark yang duduk disampingku tapi terhalau satu kursi dariku (kursi di sini seperti kursi yang di pakai anak kuliahan) dan kau tau? Untuk kesekian kalinya aku melihat Clark tersenyum!

Aku mendengus. Jelas sajadia tersenyum. Ini IT! Pelajaran yang paling dikuasainya!
Dan ketika sadar bahwa aku masih memperhatikannya, dia memergokiku!

Oh astaga.Cepat-cepat aku palingkan kepalaku ke depan menghadap guru.

* * * *

Tik tok tik tok tik tok!

Ini sudah kesekian kalinya aku melirik jam tangan. Kapan berakhirnya, sih, pelajaran ini?!

"Daniel Lehofid Orizon."

DEG!

Tanganku langsung dingin,mukaku mulai memucat.

"Silahkan maju dan jelaskan tentang beberapa perangkat keras dalamkomputer di depan kelas."

Dengan dada yang masihbergemuruh, aku pun maju dengan pasrah!  Aku cowok! Masa aku mati gaya?!

Sesampainya di depan, aku tidak berbicara satu patah kata pun.

Sial!

"Ayo jawab," perintah Mr. Bearnard. Eh, maksudku Mr. Berard! Oh ayolah, aku lebih suka memanggilnya Bearnard karena sesuai dengan tubuh gempalnya!

Aku menyapu kelas dengan pandangan dan mataku terhenti di tempat Clark duduk. Dia duduk diam sambil terus menulis sesuatu di sana. Entah apa yang ia tulis, yang pasti aku ingin sekali berteriak meminta bantuannya.

"Saya tidak tau jawabannya, Sir," kataku setengahbergumam tanpa mengalihkan pandanganku dari Clark.

Mr. Berard menggeleng pelan dan tiba-tiba saja guru itu memanggil murid lain untuk membantuku. Dan orangitu adalah Clark!

Dia maju ke depan dan menjelaskan tanpa disuruh dua kali. Yang membuatku tercengang-cengang, dia menjelaskan secara detail beserta contohnya pula!

Belum sempat aku menutup mulutku, suara tepuk tangan teman sekelas pun bergumuruh.

"Bagus sekali, Clark," Seru Mr. Berard senang.

Setengah mendengus dan setengah kagum aku kembali duduk di tempatku setelah sebelumnya di persilahkan duduk.

* * * *

"Hey, tunggu aku," teriakku melalui ujung koridor, meneriaki seorang gadis yang nyaris mencapai gerbang utama. Napasku masih tersengal-sengal saat sudah berada di depannya.

"Ada apa?" Tanyanya datar tanpa ekspresi.

Aku menegakkan tubuhku dan melihatnya sedang melepas earphone dari telinga dan menyampirkannya di leher.

Setelah napasku mulai teratur, akhirnya aku buka suara. "Bisa kita berteman?" Tanyaku seketika.

Gadis ini mengernyit. "Bukankah kita memang teman? Teman sekelas maksudku," jawabnya heran.

Aku menggoyangkan kedua tanganku di depan dada. "Bukan, bukan itu maksudku."

"Lalu?"

"Eh? Ngg.. Maksudku, teman. Teman yang sesungguhnya. Kau tau, teman akrabatau teman pada umumnya yang sering bertegur sapa atau–,"

"Silahkan," jawabnya memotong penjelasanku.

"Eh?"

"Ya, kau mau begitu, bukan? Silahkan saja. Tidak ada yang melarang."

Dia berbicara panjang! Waw! Memang terdengar berlebihan, tapi sungguh! 2 tahun aku sekelas dengannya, baru kali ini dia berbicara sepanjang ini denganku!

"Jadi, kau tidak keberatan?"

"Kenapa harus?" Jawabnya santai.Senyumku mengembang.

"Okey. Well, kenalkan namaku Daniel."

Gadis ini tertawa kecil. "Kau terlihat bodoh! Tentu saja aku tahu namamu Mr. Hecles!"

[Fyi, Mr. Hecles/Mr. Head Class = sebutan untuk Daniel yangseorang ketuakelas]

"Eh?" Aku yakin wajahku memerah!

"Bukankah... Bukankah sebagai dasar, kita harus berkenalan jika inginmenjadi teman?" Elakku membuang rasa malu.

Gadis ini menggeleng pelan sambil terkekeh yang menurutku... Cukup manis! Oh ayolah, manis dari mana?

"Baiklah, aku hargai itu." Ia menyodorkan tangannya. "Namaku Clark."

******

TBC...

POWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang